Kerangka Konseptual Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Sektor Aneka Industri Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
tingkat suku bunga yang berlaku pada waktu itu. Tingkat bunga akan mempengaruhi pemilihan jenis modal apa yang akan ditarik, apakah perusahaan
akan mengeluarkan saham ataukah obligasi”. Dari pendapat ini dapat disimpulkan bahwa suku bunga berpengaruh terhadap struktur modal, dimana perusahaan akan
menyesuaikan struktur modalnya yang bersumber dari utang. Jika tingkat bunga meningkat maka perusahaan akan mengurangi sumber modalnya yang berasal dari
utang karena akan berdampak pada biaya modal yang semakin besar. Sartono 2003:248, menjelaskan “perusahaan yang memiliki asset tetap
alam jumlah besar dapat menggunakan utang dalam jumlah besar hal ini disebabkan karena dari skalanya perusahaan besar akan lebih mudah
mendapatkan akses ke sumber dana dibandingkan dengan perusahaan kecil.” Dari pendapat ini dapat disimpulkan bahwa struktur aktiva berpengaruh terhadap
struktur modal karena perusahaan yang memiliki asset yang besar akan lebih mudah mendapatkan sumber modalnya dari utang Perusahaan dapat menjaminkan
asset yang dimiliki untuk memperoleh utang yang akan digunakan sebagai sumber modal didalam struktur modal perusahaan.
Sartono 2003:248 menjelaskan “Perusahaan besar yang sudah well- established akan lebih mudah memperoleh modal dipasar modal dibanding
dengan perusahaan kecil”. Dari pendapat ini dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal karena perusahaan yang besar
akan mempermudah untuk mengakses hutang dalam struktur modalnya. Sartono 2003:249, menjelaskan “profitabilitas periode sebelumnya
merupakan faktor dalam menentukan sruktur modal. Dengan laba ditahan yang
besar, perusahaa akan lebih senang menggunakan laba ditahan sebelum menggunakan hutang.” Dari pendapat ini dapat disimpulkan bahwa profitabilitas
dapat memoderasi hubungan dari faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal. Perusahaan yang memiliki laba yang besar tentu akan dapat memenuhi
kebutuhan modalnya dari laba ditahan sehingga perusahaan tidak perlu untuk menambah proporsi utang didalam struktur modalnya.
.