24
Tabel 4.4. JenisPenyakit Penyerta pada Pasien Diare Di RPA RSUD Kota
Langsa Tahun 2014
Penyakit Penyerta Jumlah Penderita
Persentase
ISPA 2
3,08 Kejang Demam
3 4,61
Bronchopneumonia 10
15,38 Gizi Buruk
3 4,61
Hipokalemia 1
1,54 Hernia
1 1,54
Dispepsia 1
1,54 Hematoskezia
1 1,54
Intoksisitas Makanan 1
1,54 Dermatitis Artritis
1 1,54
TB Paru 1
1,54 Total
65 100
Keterangan: Tiap penderita dapat memiliki lebih dari 1 penyakit penyerta ISPA : Infeksi Saluran Pernapasan Atas
TB : Tuberkulosis
4.2 Gambaran Penggunaan Antibakteri
Gambaran jenis dan jumlah antibakteri yang digunakan pada 63 pasien diare di Ruang Perawatan Anak RSUD Kota Langsa dapat dilihat pada diagram
berikut.
51 recipe 45 recipe
5 recipe 1 recipe
Metronidazole Cotrimoxazole
cefotaxime Gentamisin
Universitas Sumatera Utara
25
Gambar 4.1.Gambaran Jenis dan Jumlah Penggunaan Antibakteri
Berdasarkan Gambar 4.1, secara umum dapat dilihat bahwa jenis antibakteri yang paling sering diresepkan dan digunakan adalah metronidazole
sebanyak 51 recipe dan cotrimoxazole sebanyak 45 recipe dimana kedua antibakteri tersebut termasuk dalam antibakteri berspektrum luas.
Distribusi penggunaan antibakteri berdasarkan komposisi dan rute pemberian dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut.
Tabel 4.5. Distribusi Penggunaan Antibakteri Pada PasienDiare Di RPA RSUD
Kota Langsa Tahun 2014
Komposisi Nama
Antibakteri Rute
Pemberian Jumlah
Penderita Persentase
Tunggal Metronidazole
i.v 19
27,94 Metronidazole
p.o 1
1,47 Cotrimoxazole
p.o 16
23,53
Kombinasi 2 Antibakteri
Metronidazole+ Cotrimoxazole
i.v p.o
19 27,94
Metronidazole+ Cotrimoxazole
p.o p.o
7 10,29
Metronidazole+ Cefotaxime
i.v i.v
1 1,47
Metronidazole+ Cefotaxime
p.o i.v
1 1,47
Cotrimoxazole+ Cefotaxime
p.o i.v
2 2,94
Kombinasi 3 Antibakteri
Metronidazole+ Cefotaxime+
Gentamicin i.v
i.v i.v
1 1,47
Metronidazole+ Metronidazole+
Cotrimoxazole i.v
p.o p.o
1 1,47
Total 68
100 Keterangan: Tiap penderita dapat menerima lebih dari 1 komposisi antibakteri
i.v : intra vena
p.o : per oral
Pada Tabel 4.5, pada penderita tanpa penyakit penyerta persentase penggunaan antibakteri tunggal terbesar yaitu metronidazole i.v yaitu sebanyak 19
Universitas Sumatera Utara
26 penderita 27,94. Penggunaan antibakteri kombinasi terbesar adalah
metronidazole i.v dan cotrimoxazole p.o, yaitu sebanyak 19 penderita 27,94. Antibakteri metronidazole merupakan drug of choice obat pilihan utama
yang digunakan untuk mengobati disentri amoeba amoebiasis atau giardiasis WHO, 2005. Metronidazole adalah salah satu antiprotozoa berspektrum luas
yang efektif untuk melawan banyak protozoa bahkan juga bakteri patogen anaerob Priyanto, 2009.
Pada penelitian ini, pemberian antibiotik cotrimoxazole juga sudah sesuai dengan acuan sehingga dikatakan tepat indikasi. Menurut Priyanto 2009, obat
pilihan utama untuk diare karena infeksi patogenE. coli adalah sulfametoxazole dan fluoroquinolon. Sulfonamid bersifat bakteriostatik. Trimetoprim dalam
kombinasi dengan sulfametoksazol, mampu menghambat sebagian besar bakteri patogen. Kombinasi ini menghambat S.aureus, bakteri Gram-negatif aerob E.coli
dan Klebsiella sp., Enterobacter, Salmonella, Shigella, Yersinia dan P.carinii Kemenkes, 2011.
Untuk infeksi berat yang diduga disebabkan oleh polimikroba dapat digunakan antibakteri kombinasi. Tujuan pemberian antibakteri kombinasi adalah
meningkatkan aktivitas antibakteri pada infeksi spesifik efek sinergis dan untuk memperlambat dan mengurangi risiko timbulnya bakteri resisten Kemenkes,
2011. Antibakteri oral seharusnya menjadi pilihan pertama untuk terapi infeksi. Pada infeksi sedang sampai berat dapat dipertimbangkan menggunakan
antibakteri parenteral Cunha,2010.
4.3 Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Antibakteri