Evaluasi Rasionalitas Berdasarkan Kategori Tepat Obat Evaluasi Rasionalitas Berdasarkan Kategori Tepat Dosis

29

4.3.2 Evaluasi Rasionalitas Berdasarkan Kategori Tepat Obat

Tepat obat adalah pemilihan obat yang harus mempunyai efek terapi sesuai dengan infeksi penyebabnya dengan mempertimbangkan kemanjuran dan ada dalam daftar pengobatan yang telah direkomendasikan Rachmawati, 2014. Pembanding yang digunakan dalam mengevaluasi ketepatan penggunaan antibakteri adalah WHOguideline. Tabel 4.7. Data Evaluasi Penggunaan Antibakteri Pada Pasien Anak Diare Berdasarkan Kategori Tepat Obat Di Ruang Perawatan Anak RSUD Kota Langsa Tahun 2014 Nama Antibakteri Kategori Persentase Tepat obat Tidak tepat obat Tepat obat Tidak tepat obat Metronidazol 41 10 40,2 9,8 Cotrimoxazole 38 7 37,25 6,87 Cefotaxime 5 4,9 Gentamisin 1 0,98 Jumlah 80 22 78,43 21,57 Pada Tabel 4.7, dapat dilihat bahwa penggunaan antibakteri pada pasien anak diare yang tepat obat adalah sebanyak 80 R 78,43 dan penggunaan antibakteri yang tidak tepat obat sebanyak 22 R 21,57. Pemilihan obat yang tepat biasanya diawali dengan diagnosis dan indikasi penggunaan obat yang tepat pula. Seperti pada kasus disentri, untuk memberikan terapi obat yang tepat, disentri amoeba dan disentri basiler shigella harus dibedakan. Pada disentri amoeba, terdapat darah di tepi feses, feses mengandung neutrofil, dan diare terjadi lebih sering. Sedangkan pada disentri basiler, feses bercampur dengan darah dan feses mengandung monosit Tambunan, 1994. Drug of choice untuk disentri amoeba adalah metronidazole, sedangkan untuk disentri basiler adalah Universitas Sumatera Utara 30 cotrimoxazole. Cotrimoxazole bisa juga digunakan pada infeksi saluran pernapasan seperti ISPA dan pneumonia WHO, 2005.

4.3.3 Evaluasi Rasionalitas Berdasarkan Kategori Tepat Dosis

Ketepatan dosis yang digunakan dalam penelitian ini dilihat dari segi dosis dan frekuensi pemberian antibakteri berdasarkan sumber textbook, jurnal serta pedoman penggunaan antibakteri dari WHO. Neonatus dan anak memerlukan pertimbangan khusus dalam perhitungan dosis obat karena perbedaan usia secara fisiologis akan merubah farmakokinetika banyak obat. Penghitungan dan pemberian dosis obat disesuaikan dengan berat badan anak. Tabel 4.8. Data Evaluasi Penggunaan Antibakteri Pada Pasien Anak Diare Berdasarkan Kategori Tepat Dosis Di Ruang Perawatan Anak RSUD Kota Langsa Tahun 2014 Nama Antibakteri Kategori Persentase Tepat dosis Tidak tepat dosis Tepat dosis Tidak tepat dosis Metronidazol 43 8 42,16 7,84 Cotrimoxazole 36 9 35,29 8,82 Cefotaxime 3 2 2,94 1,96 Gentamisin 1 0,98 Jumlah 82 20 80,39 19,61 Berdasarkan Tabel 4.8, pemberian antibakteri yang tepat dosis sebanyak 82R 80,39 dari total 102R. Ketepatan pemberian dosis terapi akan menghasilkan efek terapi yang diinginkan Priyanto, 2009. Pada penelitian ini, terdapat 10R 9,8 tidak sesuai dengan dosis standar. Terdapat 2pasien yang mendapatkan dosis lebih. Pemberian dosis yang berlebih, ditakutkan akan terjadi over dosis. Sedangkan pada 5R merupakan kasus pasien yang mendapatkan dosis kurang, terdapat2Rdengan frekuensi pemberian tidak sesuai dengan pedoman pengobatan dari WHO guideline, serta 1 kasus pasien yang mendapatkanperesepan ganda. Pemberian dosis yang kurang Universitas Sumatera Utara 31 dari dosis standar, dapat menyebabkan tidak tercapainya efek terapi. Dosis yang tidak tepat dapat menyebabkan kegagalan terapi atau menimbulkan efek berbahaya. Kesalahan dosis sering terjadi pada pasien anak-anak, lanjut usia atau pada orang obesitas. Kekurangan atau kelebihan frekuensi dan dosis, keduanya sangat berbahayaPriyanto, 2009. Terdapat 11 R yang lama penggunaannya tidak tepat. Kriteria tidak repat diberikan pada penggunaan antibakteriintra vena yang kurang dari 3 hari dikarenakan pasien anak yang rewel tidak mau dipasang infus dan tidak diganti dengan penggunaan antibakteri oral. Menurut Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS Indonesia yang dikeluarkan Depkes RI 2001, lama penggunaan antibakteri umumnya 3-5 hari untuk menghindari terjadinya resistensi. Pada prinsipnya lama penggunaan antibakteri bergantung pada tipe dan keparahan infeksi. Berdasarkan WHO Guideline 2005, lama penggunaan Metronidazole adalah 5 hari atau 10 hari pada kasus amebiasis berat.

4.3.4 Evaluasi Rasionalitas Berdasarkan Kategori Tepat Pasien