27 Penggunaan antibakteri yang rasional pada penelitian ini adalah
didasarkan pada 4 kategori, yaitu tepat indikasi, tepat obat, tepat dosis dan tepat pasien. Berikut ini adalah data evaluasi penggunaan antibakteri pada pasien diare
di Ruang Perawatan Anak RSUD Kota Langsa.
4.3.1 Evaluasi Rasionalitas Berdasarkan Kategori Tepat Indikasi
Tepat indikasi yaitu pemberian obat yang sesuai dengan indikasi penyakit Depkes, 2008.Tepat indikasi pada penelitian ini adalah penggunaan
obatantibakteri berdasarkan adanya diagnosis penyakit infeksi.
Tabel 4.6. Data Evaluasi Penggunaan Antibakteri Pada Pasien Diare Berdasarkan
Kategori Tepat Indikasi di Ruang Perawatan Anak RSUD Kota Langsa Tahun 2014
Nama Antibakteri Kategori
Persentase Tepat
indikasi Tidak tepat
indikasi Tepat
indikasi Tidak tepat
indikasi Metronidazol
41 10
40,2 9,8
Cotrimoxazole 38
7 37,25
6,87 Cefotaxime
3 2
2,94 1,96
Gentamisin 1
0,98 Jumlah
83 19
81,37 18,63
Pada Tabel 4.6, dapat dilihat bahwa penggunaan antibakteri pada pasien anak diare yang tepat indikasi adalah sebanyak 83 recipe R 81,37 dan
penggunaan antibakteri yang tidak tepat indikasi sebanyak 19 R 18,63. Indikasi penggunaan antibakteri sebagian besar dibuat secara empiris bila telah
terdiagnosis klinis mengalami infeksi. Pemeriksaan laboratorium juga dilakukan untuk menunjang tegaknya diagnosis. Pemeriksaan laboratorium biasanya
dilakukan jika terdapat darahlendir pada feses dan pada diare kronis yang penderitanya telah mengalami gejala lebih dari 1 minggu.
Belum adanya metode pemeriksaan diagnostik cepat yang akurat untuk patogen enterik menjadikan keputusan untuk pemberian antibakteri seringkali
Universitas Sumatera Utara
28 dibuat secara empiris begitu ada indikasi klinis. Terapi antibakteri empiris
mungkin diperlukan pada pasien dengan demam, feses berdarahberlendir, terdapat darah samar atau leukositpada feses dan pasien dengan buang air besar
8 kalihari, dehidrasi, gejala 1 minggu, yang memerlukan perawatan, atau immunocompromise Eppy, 2009.
Menurut WHO 2005, penggunaan antibakteri pada pengobatan diare anak hanya bermanfaat untuk infeksi kolera dengan dehidrasi berat, disentri ada
lendir atau darah pada feses, dan infeksi giardiasis atau amoebiasis. Kriteria tidak rasional pada penelitian ini diberikan bila indikasi
penggunaan antibakteri tidak sesuai untuk pengobatan diare karena infeksi bakteri berdasarkan pedoman pengobatan yang diacu, yaitu WHO guideline. Dari hasil
penelitian, terdapat penggunaan metronidazole dan cotrimoxazole dalam pengobatan diare akut dengan atau tanpa diagnosa penyakit infeksi penyerta lain.
Antibakteri merupakan terapi kausatif untuk infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Pada kasus diare yang bukan karena infeksi non spesifik tidak
dianjurkan pemberian antibakteri karena dapat mengubah flora usus yang menyebabkan diare bertambah buruk Suraatmaja, 2007. Kebanyakan diare yang
bukan karena infeksi spesifik maka akan sembuh dengan sendirinya Priyanto, 2009.
Tujuan penggunaan antibakteri bukan untuk keberhasilan pengobatan, melainkan untuk mempersingkat lamanya sakit dan pada kasus yang berat untuk
mempercepat pengeluaran mikroorganisme Suraatmaja, 2007. Antibakteri harus diberikan sesuai dengan pemeriksaan feses agar pemberian antibakteri dapat
rasional dan mencegah resistensi obat Muttaqin dan Sari, 2011.
Universitas Sumatera Utara
29
4.3.2 Evaluasi Rasionalitas Berdasarkan Kategori Tepat Obat