Uji Asumsi Klasik Uji R

commit to user ∑ Y – Ŷ r 2 = 1 - ∑ Y – Ŷ 2 Keterangan : r 2 : Koefisien determinasi ; Y : Nilai tanah; Ŷ : Rata-rata nilai tanah ; ∑ : Jumlah.

c. Uji Asumsi Klasik

1 Uji normalitas. Tujuan penelitian pada umumnya yaitu menaksir dan menguji hipotesis, maka perlu menetapkan spesifikasi distribusi probabilitas dari faktor penganggu. Distribusi probabilitas penaksir OLS tergantung pada asumsi yang dibuat mengenai distribusi probabilitas. Dengan demikian, asumsi distribusi probabilitas dari penaksir-penaksir OLS diperlukan dan mempunyai peranan yang penting untuk menggambarkan dan menarik kesimpulan mengenai populasiya Insukindro, dkk, 2001: 97. Uji normalitas dilihat dengan membandingkan nilai JB-hitung dengan χ 2 -tabel , jika JB-hitung lebih kecil dari χ 2 -tabel maka dapat dikatakan faktor commit to user penganggu model yang digunakan terdistribusi secara normal dan sebaliknya. 2 Uji linieritas. Pengujian linieritas digunakan untuk melihat kebenaran spesifikasi model, salah satu sifat estimator yang baik adalah parameternya liniear. Dengan ini dapat diketahui bentuk model empiris yang benar. Uji linieritas digunakan uji Ramsey dengan membandingkan nilai F -statistik dengan nilai F -tabel . Jika nilai F - statistik lebih kecil dari nilai F -tabel maka dapat dikatakan model linier persamaan adalah benar dan sebaliknya. 3 Uji heteroskedastisitas. Gejala heteroskedastisitas menunjukkan adanya varian yang tidak konstan dari variabel penganggu yang menyebabkan nilai varian sangat besar. Konsekuensi dari adanya heteroskedastisitas adalah bahwa dengan varian yang tidak minimum maka model menjadi tidak efisien dan bias. Untuk mendeteksi adanya gejala heteroskedastisitas digunkan uji White dengan membandingakan nilai χ 2 -hitung dengan χ 2 -tabel. Jika χ 2 –hitung lebih kecil dibandingkan dengan χ 2 -tabel maka model empiris terdapat maslah heteroskedastisitas dan sebaliknya. 4 Uji Multikolinieritas. Multikolinieritas adalah merupakan hubungan linear yang terjadi antara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Multikolinieritas dapat dideteksi dengan metode Klien, yaitu dengan membandingkan koefisien determinasi commit to user antara variabel bebas dengan variabel tak bebas R 2 dan koefisien determinasi antarvariabel bebas r 2 . Jika r 2 lebih kecil dari R 2 menunjukkan multikolinieritas yang terjadi adalah berderajat rendah, demikian sebaliknya. 5 Uji Autokorelasi. Pengujian autokorelasi ini bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Untuk menguji ada tidaknya problem autokorelasi ini maka dapat melakukan uji Lagrange Multiplier Test LM Test yaitu dengan membandingkan nilai LM Test dengan dengan nilai X 2 tabel jika nilai hasil uji berada kurang dari X 2 tabel maka penelitian ini bebas dari gejala autokorelasi, akan tetapi terjadi sebaliknya jika hasil uji LM Test bernilai melebihi dari X 2 tabel maka penelitian ini terkena gejala autokorelasi. commit to user 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Kondisi Geografis Kecamatan Wedi.

Berdasarkan letak geografis wilayah lokasi penelitian bisa dikelompokkan ke dalam tiga tipe : pertama, bentuk wilayah datar sampai berombak sebesar 90 , kedua bentuk wilayah berombak sampai berbukit sebesar 9 , ketiga bentuk wilayah berbukit sampai bergunung sebesar 1 , memiliki curah hujan 109 mmtahun dengan 47 hari hujan. Kecamatan Wedi merupakan wilayah dari Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah. Batas- batas wilayah kecamatan adalah sebagai berikut : Sebelah Utara : Kecamatan Klaten Selatan Sebelah Timur : Kecamatan Kalikotes dan Kecamatan Bayat Sebelah Selatan : Kecamatan Gantiwarno Sebelah Barat : Kecamatan Jogonalan Jarak pusat pemerintahan wilayah Kecamatan Wedi dengan desakalurahan yang terjauh 9 km lama tempuh 0,5 jam, Ibukota Kabupaten 5 km ditempuh 0,25 jam, Ibukota Propinsi 140 km lama tempuh 4 jam. Curah hujan dan hari Hujan untuk kecamatan Wedi pada tahun 2009 adalah 5 hari hujan dengan curah hujan 109 pertahun, dengan luas wilayah 2.438 Ha terdiri darilahan sawah 1.552 ha dan bukan sawah 886 ha.