commit to user
1. Konsep Nilai Pasar dan Nilai Assessment
Definisi nilai pasar seperti yang dikemukakan oleh Hidayati dan Hardjanto 2001:6, adalah apa yang ”sepatutnya di bayar” oleh seorang pembeli atau
diterima oleh penjualnya dalam sebuah transaksi, dan harga adalah apa yang akhirnya disetuju. Nilai dan harga adalah berbeda, tetapi keduanya dapat pula
sama. Faktor yang menyebakan perbedaan dan persamaan antara nilai dan harga adalah ”faktor kewajaran”, yaitu : 1 Penjual yang berkelayakan dan mempunyai
hak bersedia menjual hartanya, 2 Pembeli yang mampu dan berkelayakan bersedia membeli harta tersebut, 3 ada waktu yang cukup untuk tawar menawar,
4 ada waktu yang cukup untuk menunjukkan harta yang dijual kepada pasaran, 5 harga tidak berubah atau mengalami fluktuasi dalam jangka waktu tertentu, 6
tidak mempertimbangkan penawaran-penawaran istimewa misal antara anak dengan bapak, antara induk perusahaan dengan anak perusahaan dan sebagainya.
Jika memenuhi faktor-faktor kewajaran diatas, maka nilai akan sama dengan harga, tetapi sebaliknya apabila tidak memenuhi faktor-faktor kewajaran diatas
nilai akan berbeda dengan harga. Nilai assessment assessment value atau assessted value adalah nilai yang
ditetapkan untuk kepentingan pajak. Nilai ini dapat ditetapkan sama atau berbeda dengan nilai pasar.
commit to user
2. Pajak Bumi dan Bangunan
Pajak Bumi dan Bangunan diatur berdasarkan Undang Undang nomor 12 tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan, sebagaimana telah diubah dengan
Undang Undang nomor 12 tahun 1994. Obyek Pajak PBB adalah bumi danatau bangunan. Yang dimaksud dengan bumi adalah permukaan bumi serta tubuh bumi
yang ada di bawahnya, sedangkan yang dimaksud dengan bangunan adalah konstruksi teknik yang di tanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah dan atau
perairan. Subyek PBB adalah orang atau badan yang : 1 mempunyai hak atas bumi danatau, 2 memperoleh manfaat atas bumi danatau, 3 memiliki atau
menguasai bangunan danatau, 4 memperoleh manfaat atas bangunan. Pajak Bumi dan Bangunan dikenakan berdasarkan Nilai Jual Obyek Pajak
NJOP, yaitu harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual beli yang terjadi secara wajar, dan bilamana tidak terdapat transaksi jual beli, maka penentuan
NJOP diperoleh melalui perbandingan harga dari obyek sejenis, atau melalui perolehan baru, atau dengan NJOP pengganti.
Tarif Pajak Bumi dan Bangunan ditetapkan sebesar 5 dari Nilai Jual Kena Pajak NJKP. NJKP yang ditetapkan sekarang ini adalah sebesar 20 dan
40 dari NJOP, sehingga jumlah pajak yang harus dibayarkan adalah 0,1 dan 0,2 dari NJOP. NJKP 40 hanya dikenakan untuk sektor Perkebunan,
Perhutanan, dan Pertambangan P3 serta obyek pajak yang NJOPnya diatas Rp. 1 milyar atau lebih.
commit to user
E. PENELITIAN TERDAHULU YANG RELEVAN