commit to user 14
B. Kebijakan Dividen
Menurut Baridwan 2004 pembagian dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada para pemegang saham. Dividen yang diterima oleh
pemegang saham jumlahnya tergantung pada jumlah lembar saham yang dimiliki. Suharli 2007 mengartikan pembagian dividen sebagai pembagian
laba kepada para pemegang saham perusahaan sebanding dengan jumlah saham yang dipegang oleh masing-masing pemilik. Terkait dengan dividen
terdapat tiga tanggal penting yaitu pengumuman, pencatatan, dan pembayaran atau pembagian. Pada umumnya dividen tunai lebih menarik daripada dividen
saham. Dalam PSAK No. 23, Ikatan Akuntan Indonesia 2004 merumuskan dividen sebagai distribusi laba kepada pemegang saham sesuai dengan
proporsi mereka dari jenis modal tertentu. Menurut Tandelilin 2001 terdapat beberapa bentuk dividen yang
dibagikan oleh perusahaan kepada pemegang saham. 1.
Dividen Kas
Cash Dividends
Dividen kas adalah dividen yang dibagikan dalam bentuk uang tunai kas. Dividen kas merupakan bentuk yang paling umum yang
dibagikan oleh perusahaan. Apabila perusahaan memutuskan akan membagikan dividen dalam bentuk dividen kas maka perusahaan harus
mempertimbangkan apakah jumlah uang kas yang ada dalam perusahaan mencukupi untuk pembagian dividen tersebut atau tidak.
commit to user 15
2. Dividen Aktiva Selain Kas
Property Dividends
Selain dalam bentuk kas, dividen dapat pula dibagikan dalam bentuk aktiva selain kas disebut
property dividends
. Aktiva lain yang dibagikan bisa berbentuk surat berharga perusahaan lain yang dimiliki oleh
perusahaan, barang dagangan, dan aktiva-aktiva lainnya. 3.
Dividen Utang
Scrip Dividends
Kadang-kadang saldo kas yang ada dalam perusahaan tidak mencukupi untuk pembagian dividen, sedangkan laba yang tidak dibagi
saldonya mencukupi untuk pembagian dividen tersebut. Jika terjadi demikian, pimpinan perusahaan akan mengeluarkan
scrip dividends
, yaitu janji tertulis untuk membayar jumlah tertentu di waktu yang akan datang.
4. Dividen Likuidasi
Dividen likuidasi adalah dividen yang sebagian merupakan pembagian laba dan sebagian lagi merupakan pengembalian modal.
Biasanya modal yang dikembalikan adalah sebesar deplesi yang diperhitungkan untuk periode tersebut. Apabila perusahaan membagi
dividen likuidasi, maka para pemegang saham bisa mengurangi rekening investasinya.
5. Dividen Saham
Stock Dividends
Dividen saham adalah dividen yang dibagi dalam bentuk saham. Dalam hal ini para pemegang saham akan diberikan tambahan saham tanpa
harus membayar. Banyaknya saham yang diberikan adalah sebanding dengan jumlah lembar saham yang dimilikinya.
commit to user 16
Besarnya dividen tergantung kebijakan dividen masing-masing perusahaan Suharli, 2007. Menurut Baridwan 2004 kebijakan pembayaran
dividen
dividend policy
merupakan keputusan untuk menentukan besarnya bagian pendapatan
earning
yang dihasilkan kepada para pemegang saham dan bagian yang akan ditanam perusahaan.
Sartono 1996 mengemukakan bahwa kebijakan dividen
dividend policy
adalah keputusan mengenai apakah laba akan dibagikan kepada pemegang saham atau ditahan untuk pembiayaan investasi di masa yang akan
datang. Ada berbagai macam kebijakan dividen menurut Riyanto 2001
yaitu sebagai berikut ini. 1.
Kebijakan Dividen Per Saham yang Stabil Kebijakan ini maksudnya jumlah dividen per lembar yang
dibayarkan setiap tahunnya relatif tetap sampai jangka waktu tertentu meskipun pendapatan per lembar saham per tahunnya berfluktuasi.
2. Kebijakan Dividen dengan Penetapan
payout ratio
yang Konstan Kebijakan ini berarti bahwa jumlah dividen per lembar setiap
tahunnya berfluktuasi sesuai dengan perkembangan keuntungan neto yang diperoleh setiap tahunnya, besarnya dividen yang dibagikan ditetapkan
dengan persentase tertentu. 3.
Kebijakan Dividen dengan Penetapan Jumlah Dividen Minimal dan Ditambah Jumlah Ekstra
Kebijakan ini menetapkan jumlah rupiah per lembar saham setiap tahunnya. Bagi pemodal ada kepastian akan menerima jumlah dividen
setiap tahunnya meskipun keadaan keuangan perusahaan agak memburuk.
commit to user 17
Tetapi kalau keadaan perusahaan baik maka pemodal akan menerima dividen minimal tersebut ditambah dengan dividen ekstra.
4. Kebijakan Dividen yang Fleksibel
Perusahaan yang menjalankan kebijakan ini menetapkan
dividend payout
yang fleksibel. Besar
dividend payout
setiap tahun disesuaikan dengan posisi
financial
dan kebijakan
financial
dari perusahaan yang bersangkutan.
Beberapa teori mengenai kebijakan dividen telah dikembangkan oleh para pakar di bidang akuntansi dan manajemen keuangan. Untuk itu penilitian
mencoba memaparkan beberapa teori yang relevan dalam kebijakan dividen yang dapat dijelaskan sebagai berikut ini
1.
The Residual Theory of Dividends
Brigham
et al.
1998 menyatakan teori ini memandang bahwa perusahaan akan membayarkan dividen hanya ketika menghasilkan
keuntungan
gains
yang tidak digunakan untuk berinvestasi. Perusahaan dengan kesempatan investasi tinggi menandakan perusahaan tersebut
sedang tumbuh. Perusahaan yang sedang tumbuh membutuhkan dana yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan investasinya. Kebutuhan
dana ini dapat diatasi dengan dua alternatif sumber dana yaitu sumber intern atau ekstern. Jika perusahaan yang sedang tumbuh memilih untuk
memenuhi kebutuhan dana dari sumber intern yaitu dengan menahan laba yang diperolehnya tidak dibagikan sebagai dividen, maka kebijakan
dividen menjadi rendah.
commit to user 18
2.
Bird in the Hand Theory
Brigham
et al.
1998 menyebutkan teori yang dikemukakan oleh Myron Gordon dan John Lintner ini berpendapat bahwa
return
saham yang disyaratkan oleh investor meningkat jika pembagian dividen
dikurangi. Hal itu terjadi karena investor merasa lebih yakin terhadap penerimaan pembayaran dividen dari pada
capital gain
yang akan dihasilkan dari laba ditahan Brigham
et al
., 1998. Mereka menyatakan bahwa investor menilai komponen hasil dividen lebih kecil risikonya
daripada capital gain yang dihasilkan dari laba ditahan. Penerimaan hasil dividen ini lebih pasti sebagaimana burung di tangan daripada mengharap
capital gain
dari laba ditahan sebagaimana mengharap burung terbang. 3.
Signaling Theory Signaling theory
ini menyatakan bahwa kebijakan dividen memberikan sinyal mengenai efisiensi dan prospek perusahaan.
Signaling theory
memandang kenaikan dividen merupakan suatu sinyal bagi investor mengenai peningkatan efisiensi dan prospek perusahaan. Sebaliknya
penurunan dividen diyakini oleh investor sebagai sinyal prospek perusahaan menurun atau perusahaan mungkin akan mengalami kerugian
di waktu mendatang Brigham
et al
., 1998.
C. Kerangka Berpikir