Ukuran Perusahaan dan Kebijakan Dividen

commit to user 33 Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa perusahaan dengan risiko tinggi memiliki kemungkinan kebangkrutan yang besar. Ditinjau dari sudut investor, dividen yang disyaratkan investor kepada perusahaan menjadi tinggi ketika perusahaan memiliki risiko tinggi. Investor menyukai dividen tinggi karena dividen adalah tingkat pengembalian yang pasti serta mengantisipasi risiko kebangkrutan perusahaan. Mengacu pada analisis tersebut, maka hipotesis alternatif keempat yang diajukan dalam penelitian adalah berikut ini. Ha 4: risiko perusahaan berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen perusahaan.

5. Ukuran Perusahaan dan Kebijakan Dividen

Ukuran perusahaan merupakan faktor potensial yang dapat berpengaruh terhadap kebijakan dividen perusahaan Osman dan Mohammed, 2010. Jika ukuran perusahaan meningkat maka pemegang saham tidak dapat secara efektif mengamati kinerja perusahaan yang disebabkan tingginya masalah keagenan. Hal ini akan menyebabkan pemegang saham meminta pembayaran dividen yang tinggi sebagai fungsi pengawasan secara tidak langsung Sawicki, 2002. Afza dan Mirza 2010 mengkonfirmasi bukti empiris bahwa ukuran perusahaan berbanding lurus dengan kebijakan dividen. Afza dan Mirza 2010 menyebutkan bahwa ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap kebijakan dividen di Negara Pakistan. Perusahaan yang besar cenderung memiliki pertumbuhan commit to user 34 yang tinggi, memiliki akses yang baik ke sumber modal dan aktivitas operasi yang stabil. Perusahaan dengan ukuran yang besar lebih aman untuk berinvestasi karena lebih kuat apabila dihadapkan pada financial constraint. Ahmed dan Javid 2009 menyebutkan bahwa pengaruh ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen adalah positif. Perusahaan dengan aktiva yang besar akan lebih terdiversifikasi, memiliki kekuatan untuk mengakses sumber pendanaan dan jauh dari risiko kebangkrutan. Juhmani 2009 menyatakan bahwa secara teoritis, semakin besar perusahaan maka akan semakin besar pula jumlah dividen yang dibayarkan oleh perusahaan. Kapoor et al. 2010 menyatakan bahwa perusahaan yang besar memiliki akses yang lebih baik terutama dalam pendaan eksternal dan ketika akan mengeluarkan hutang. Perusahaan dengan ukuran yang besar cenderung memiliki aktivitas operasional yang beragam, aliran kas yang lebih teratur dan laba yang tidak terlalu berfluktuasi. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen perusahaan. Hasil penelitian Kapoor et al. 2010 juga didukung oleh Musa dan Fodio 2009 serta Osman dan Mohammed 2010 yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen. Kesimpulan yang dapat ditarik dari teori di atas adalah semakin besar ukuran perusahaan maka investor semakin tidak dapat mengamati kinerja perusahaan secara efektif. Hal tersebut menimbulkan masalah keagenan yang tinggi. Oleh karena itu, investor meminta pembayaran commit to user 35 dividen yang tinggi sebagai fungsi pengawasan tidak langsung. Berdasarkan analisis dan temuan di atas, hipotesis alternatif kelima yang diajukan dalam penelitian adalah berikut ini. Ha 5: ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen perusahaan. commit to user 36

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan publik yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia dari tahun 2006 sampai dengan 2008. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan purposive sampling , artinya bahwa populasi yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah populasi yang memenuhi kriteria sampel tertentu sesuai dengan yang dikehendaki peneliti. Beberapa kriteria yang ditetapkan untuk memperoleh sampel adalah sebagai berikut: a. Sampel adalah semua perusahaan yang telah terdaftar pada BEI non- keuangan dan membagikan dividen sejak tahun 2006 sampai dengan 2008. b. Perusahaan sampel telah menerbitkan laporan keuangan dalam mata uang Rupiah dan tidak de-listing selama 2006-2008. c. Perusahaan sampel menerbitkan laporan tahunan yang diaudit yang berakhir pada tanggal 31 Desember. Ini bertujuan untuk menghindari adanya pengaruh waktu parsial dalam pengukuran variabel. d. Perusahaan sampel tidak menunjukkan saldo total ekuitas yang negatif atau mengalami kerugian selama tahun 2006 sampai tahun 2008,