Kerangka Berpikir TINJAUAN PUSTAKA

commit to user 18 2. Bird in the Hand Theory Brigham et al. 1998 menyebutkan teori yang dikemukakan oleh Myron Gordon dan John Lintner ini berpendapat bahwa return saham yang disyaratkan oleh investor meningkat jika pembagian dividen dikurangi. Hal itu terjadi karena investor merasa lebih yakin terhadap penerimaan pembayaran dividen dari pada capital gain yang akan dihasilkan dari laba ditahan Brigham et al ., 1998. Mereka menyatakan bahwa investor menilai komponen hasil dividen lebih kecil risikonya daripada capital gain yang dihasilkan dari laba ditahan. Penerimaan hasil dividen ini lebih pasti sebagaimana burung di tangan daripada mengharap capital gain dari laba ditahan sebagaimana mengharap burung terbang. 3. Signaling Theory Signaling theory ini menyatakan bahwa kebijakan dividen memberikan sinyal mengenai efisiensi dan prospek perusahaan. Signaling theory memandang kenaikan dividen merupakan suatu sinyal bagi investor mengenai peningkatan efisiensi dan prospek perusahaan. Sebaliknya penurunan dividen diyakini oleh investor sebagai sinyal prospek perusahaan menurun atau perusahaan mungkin akan mengalami kerugian di waktu mendatang Brigham et al ., 1998.

C. Kerangka Berpikir

Peneliti mengacu pada ketiga teori yang dijelaskan di atas dalam melaksanakan penelitian ini. Variabel independen yang diuji dalam penelitian ini meliputi profitabilitas,likuiditas, kesempatan investasi, risiko dan ukuran perusahaan. Peneliti menguji variabel profitabilitas, likuiditas, dan commit to user 19 kesempatan investasi dengan mengacu signaling theory serta pernyataan Alli et al . 1993 bahwa pembayaran dividen kas memberikan sinyal informasi kepada investor mengenai efisiensi perusahaan yang meliputi profitabilitas, likuiditas, dan kesempatan investasi perusahaan. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu Suharli dan Oktorina, 2005. Berkaitan dengan profitabilitas perusahaan, signaling theory menyatakan bahwa kebijakan dividen yang tinggi merupakan sinyal meningkatnya profitabilitas perusahaan Ismiyanti dan Hanafi, 2003. Pihak manajemen akan membayar dividen untuk memberi sinyal kepada investor mengenai keberhasilan perusahaan membukukan profit. Sinyal tersebut menyimpulkan bahwa kemampuan perusahaan untuk membayar dividen merupakan fungsi dari keuntungan. Dengan demikian, perusahaan dengan profitabilitas tinggi membayarkan dividen yang tinggi pula Suharli, 2007. Menurut Suharli dan Oktorina 2005 likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan mendanai operasional perusahaan dan melunasi kewajiban jangka pendeknya. Signaling theory menyebutkan bahwa kebijakan dividen juga memberikan sinyal mengenai likuiditas perusahaan. Perusahaan yang likuid tidak perlu menahan laba untuk membayar kewajibannya jangka pendeknya, sedangkan perusahaan yang kurang atau tidak likuid merasa perlu menahan laba untuk membayar kewajiban jangka pendeknya sehingga akan mempengaruhi kebijakan dividennya Brigham et al. , 1998. Suharli dan Oktorina 2005 menyimpulkan perusahaan dengan likuiditas yang tinggi memungkinkan pembayaran dividen tinggi pula. commit to user 20 Pemilihan variabel kesempatan investasi berdasarkan pada the residual theory of dividends yang menyatakan bahwa perusahaan akan membayarkan dividen hanya ketika menghasilkan keuntungan yang tidak digunakan untuk berinvestasi Brigham et al ., 1998. Perusahaan dengan kesempatan investasi tinggi akan lebih memilih arus kas dalam perusahaan untuk membiayai investasinya daripada membagikannya dalam bentuk dividen. Perusahaan dengan kesempatan investasi tinggi membayarkan dividen lebih rendah Ahmed dan Javid, 2009. Variabel independen berikutnya adalah risiko. Peneliti memilih risiko sebagai salah satu variabel independen dengan mengacu pada bird in the hand theory yang memandang bahwa dividen tinggi adalah yang terbaik. Investor lebih menyukai kepastian pengembalian investasinya serta mengantisipasi risiko ketidakpastian kebangkrutan perusahaan. Teori tersebut juga memandang bahwa semakin tinggi risiko maka semakin tinggi dividen yang disyaratkan investor kepada perusahaan Wahyudi dan Pawestri, 2006 . Pemilihan variabel ukuran perusahaan berdasarkan pemikiran bahwa kesempatan investasi yang diwujudkan perusahaan dengan penambahan aktiva tetap kemudian akan terakumulasi dalam total aktiva. Total aktiva tersebut dapat digunakan untuk mengetahui ukuran perusahaan. Semakin besar ukuran perusahaan maka investor tidak dapat secara efektif mengamati kinerja perusahaan sehingga menyebabkan tingginya masalah keagenan. Oleh karena itu, investor meminta pembayaran dividen tinggi sebagai fungsi pengawasan secara tidak langsung. Semakin besar ukuran perusahaan maka semakin tinggi dividen yang dibayarkan Sawicki, 2002. Mengacu pada commit to user 21 penjelasan teori di atas, maka kerangka pemikiran dari penelitian adalah berikut ini. Variabel Independen Variabel Dependen Gambar 1 Kerangka Berpikir Variabel indenpeden : profitabilitas, likuiditas, kesempatan investasi, risiko, ukuran perusahaan Variabel dependen : kebijakan dividen perusahaan

D. Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis