commit to user 40
C. Analisis Data
Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan analisis regresi berganda. Sebelum diuji dengan menggunakan regresi berganda, dipersyaratkan bahwa
data penelitian memenuhi kualitas data yaitu berdistribusi normal, tidak terjadi multikolinieritas, tidak terdapat heteroskedastisitas, dan tidak terdapat
autokorelasi Gujarati, 2001. 1.
Uji Asumsi Klasik Untuk mengetahui bahwa data telah memenuhi kualitas data,
diperlukan uji asumsi klasik berikut ini. a.
Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Ghozali, 2005. Peneliti menggunakan uji
Kolmogorov-Semirnov
untuk menguji normalitas data. Kriteria pengujiannya adalah apabila angka signifikansi sig 0,05 maka data berdistribusi normal, apabila
angka signifikansi sig 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. b.
Multikolinieritas Ghozali 2005 menyatakan multikolinieritas adalah situasi adanya
korelasi antara variabel independen. Uji multikolinieritas dilakukan dengan meregresikan model analisis dan melakukan uji korelasi antara
variabel independen dengan menggunakan
tolerance value
dan
varians inflating factor
VIF.
Tolerance
mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel
commit to user 41
independen lainnya. Apabila nilai
tolerance
di atas 0,10 dan VIF dibawah 10 menunjukkan tidak terjadi multikolinieritas.
c. Autokorelasi
Ghozali 2005 menyatakan bahwa uji autokorelasi adalah sebuah pengujian yang bertujuan untuk menguji apakah di dalam model
regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Jika terjadi korelasi
maka dinamakan
problem
autokorelasi. Autokorelasi terjadi karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya.
Autokorelasi diuji dengan menggunakan Durbin-Watson. Cara untuk mendeteksi autokorelasi adalah dengan menggunakan kriteria
bilamana D-W hitung mendekati + 2 maka dalam model regresi tidak terjadi autokorelasi.
d. Heteroskedastisitas
Ghozali 2005 menyatakan bahwa uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance
dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak
heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan uji Scatterplot. Jika ada pola seperti titik-titik
membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian
menyempit maka
mengindikasikan telah
terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola teratur yang terbentuk dan titik-
commit to user 42
titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
2. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilaksanakan dengan menggunakan regresi berganda. Secara sistematis model yang dikembangkan dalam penelitian
adalah berikut ini. KDiv
= α + b
1
Profit + b
2
Lik + b
3
KI+ b
4
Risk + b
5
Size + е
Keterangan: KDiv
= kebijakan dividen, α
= konstanta, b
1,
b
2,
b
3,
b
4,
b
5
= koefisien regresi masing-masing variabel independen, Profit
= profitabilitas, Lik
= likuiditas, KI
= kesempatan investasi, Risk
= risiko perusahaan, Size
= ukuran perusahaan, e
=
error term
.
a. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi adalah nilai yang menunjukkan seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel
dependennya. Nilai koefisien determinasi R
2
dilihat pada hasil pengujian regresi linier berganda untuk variabel independen terhadap
commit to user 43
variabel dependennya. Koefisien determinasi dapat dilihat dari nilai
adjusted R
2
.
b. Pengujian Simultan Nilai-F
Uji simultan dengan
F-test
bertujuan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama variabel independen terhadap variabel
dependen. Hasil
F-test
menunjukkan variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen jika
p-value
lebih kecil dari
level of significant
yang ditentukan.
Level of significant
yang digunakan adalah 0,05. Ho diterima apabila F
signifikan a, sebaliknya Ho ditolak apabila F signifikan a.
c. Pengujian Koefisien Regresi Parsial Nilai-t
Pengujian selanjutnya yaitu pengujian terhadap koefisien regresi dengan menggunakan uji t. Pengujian ini dimaksudkan untuk
mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen, dengan asumsi variabel lainnya
konstan. Jika
p-value
0,05 berarti variabel tersebut signifikan pada taraf 5 dan berarti variabel independen secara parsial berpengaruh
terhadap variabel dependen. Ho diterima apabila t signifikan a, sebaliknya Ho ditolak apabila t signifikan a.
Keseluruhan analisis dan pengujian statistik dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan alat bantu perangkat lunak SPSS
15
for windows
.
commit to user
44
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN