tunggal dan disesuaikan untuk trend. Persamaan yang dipakai dalam implementasi pemulusan eksponensial linier satu parameter dari Brown sebagai berikut:
…………………………………………………2.3 ………………………………………………...2.4
……………………………………...2.5 ………………………………………………………2.6
……………………………………………………………2.7 Keterangan:
= Nilai smoothing eksponensial tunggal. = Nilai pengamatan periode t.
= Smoothing pertama periode t-1. = Nilai smoothing eksponensial ganda.
= Parameter smoothing eksponensial yang besarnya 0 1
2.10. Mengukur Ketepatan Penerapan Model
Keakuratan keseluruhan dari setiap model peramalan baik itu rata-rata bergerak, pemulusan eksponensial atau lainnya dapat dijelaskan dengan membandingkan nilai
yang diproyeksikan dengan nilai aktual atau nilai yang diamati. Untuk tingkat akurasi peramalan dapat diukur dari nilai berikut :
a. MSE Mean Square Error Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat
n t
t
n e
MSE
1 2
.…………………………………………………………2.8
b. MAE Mean Absolut Error Nilai Tengah Kesalahan Absolute
Universitas Sumatera Utara
n t
t
n e
MAE
1
………………………………………..………….…….2.9
c. MAPE Mean Absolut Percentage Error Nilai Tengah Kesalahan Persentase
Absolut
n t
t
n PE
MAPE
1
…………………………………………………….2.10
d. MPE Mean Percentage Error Nilai Tengah Kesalahan Persentase
n t
t
n PE
MPE
1
………………………………………………………2.11
e. SSE Sum Square Error Jumlah Kuadrat Kesalahan
n t
t
e SSE
1 2
………………………………………………………….2.12
Keterangan : kesalahan pada periode t.
Data aktual pada periode ke t. kesalahan persentase pada periode ke t.
Nilai peramalan pada periode ke t. N = Banyaknya periode data yang diobservasi.
Universitas Sumatera Utara
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Era globalisasi, banyak sekali kartu kredit yang dikeluarkan oleh bank sebagai salah satu alternatif pengganti transaksi dengan uang tunai. Sesuai dengan perkembangan
zaman, pola prilaku masyarakat dalam membelanjakan dananya yang kini juga mulai terasa tergeser dari pola yang bersifat
‘konvensional’ ke dalam pola komsumsi modern artinya, masyarakat kini mulai berbelanja yang efisien dan tidak banyak membutuhkan
kertas kerja. Dengan adanya kartu kredit memungkinkan masyarakat khususnya mereka yang mempunyai mobilitasnya tinggi untuk berbelanja dimanapun tanpa harus
direpotkan dengan membawa sejumlah uang kartal. Kemudahan-kemudahan menggunakan kartu kredit, salah satunya adalah tidak
perlu lagi susah dalam membawa setumpuk uang tunai, ataupun disibukkan dengan uang kembalian. Cukup menyerahkan selembar kartu saja pada kasir dan semuanya menjadi
mudah. Kartu kredit sebagai alat pembayaran tidak tunai memang bukan lagi sesuatu yang baru. Bagi masyarakat umum pada saat ini, terutama kelas ekonomi menengah
keatas. Mulai dari tempat pembelanjaan terkemuka, supermarket, restaurant, minimart, café, hotel, rumah sakit hingga jasa pelayannan umum lainnya sudah terbiasa menerima
kartu kredit sebagai alat pembayaran. Kartu kredit Credit card pada dasarnya merupakan kartu yang diterbitkan oleh
bank atau perusahaan tertentu yang dibuat untuk memudahkan nasabah dalam
Universitas Sumatera Utara
melakukan penarikkan tunai. Begitu banyak manfaat yang diperoleh dengan menggunakan kartu kredit dari pada menggunakan uang tunai antara lain yaitu
mengumpulkan semua bentuk pengeluaran belanja dalam satu tagihan sehingga waktu yang dikeluarkan dapat lebih efisien. Bahkan ada juga kartu kredit yang memiliki
fasilitas untuk membayar pengeluaran rutin, seperti tagihan telepon, tagihan listrik, dan tagihan air. Kartu kredit juga dapat digunakan untuk mencatat pengeluaran secara rutin
sehingga mempermudah dalam mengelola keuangan dalam keluarga. Untuk mendapatkan kartu kredit saat ini cukup mudah. Saat ini banyak sekali sales
person kartu kredit dari berbagai bank bergerilya di mal-mal untuk mencari pelanggan
baru. Kartu kredit apabila digunakan dengan tepat akan sangat membantu tapi jika digunakan secara sembarangan tentunya akan membuat kesulitan dalam tagihan yang
makin hari meningkat jumlahnya. Dalam penggunaan kartu kredit di Indonesia mulai marak setelah diregulasi perbankan dengan diterbitkannya surat keputusan menteri
keuangan no.1251KMK.0131988 tanggal 20 Desember 1988, dimana bisnis kartu kredit di golongkan sebagai kelompok usaha jasa pembiayaan.
Setiap bank menyalurkan kartu kredit kepada pada masyarakat dengan bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang diberikan dalam bentuk bunga. Dengan adanya
bunga yang diterima oleh bank, maka bank juga dapat menjalankan kehidupan bank itu sendiri dengan keuntungan yang diperoleh. Jadi, semakin banyak kartu kredit yang
disalurkan kepada masyarakat, maka semakin banyak pula keuntungan yang diterima oleh bank.
Apabila perekonomian baik, maka permintaan kartu kredit oleh masyarakat kepada bank akan semakin baik. Oleh karena itu dibutuhkan suatu kebijakkan dari perusahaan
untuk melihat keadaan dimasa yang akan datang. Setiap kebijakan perusahaan tidak akan terlepas dari usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat atau
meningkatkan keberhasilan perusahaan untuk mencapai tujuan pada masa yang akan datang, dimana kebijakan tersebut dilaksanakan. Oleh karena itu, perlu dilihat dan dikaji
situasi dan kondisi pada saat kebijakan tersebut dilaksanakan. Usaha untuk melihat dan
Universitas Sumatera Utara
mengkaji situasi dan kondisi tersebut tidak terlepas dari kegiatan peramalan. Bertitik tolak pada alasan-alasan tersebut maka penulis memilih judul
“PERAMALAN JUMLAH PELANGGAN KARTU KREDIT DI PT.BANK PERMATA DENGAN
MENGGUNAKAN METODE SMOOTHING EKSPONENSIAL LINIER SATU PARAMETER DARI BROWN”.
1.2 Perumusan Masalah