xxxii Jadi jika ada wajib pajak yang belum membayar pajak restoran maka
Dispenda membuat surat teguran jika tidak digubris oleh wajib pajak maka petugas kita yang datang ke wajib pajak tersebut untuk menagih.seperti yang saya
bilang tadi istilahnya jemput bola. Sebagaimana dalam Perda diatur bahwa wajib pajak yang tidak membayar pajak setelah jatuh tempo pembayaran dilakukan
penagihan dengan menerbitkan Surat Tagihan Pajak Daerah SPTPD. Kegiatan administrasi penerbitan SPTPD baru dapat dilakukan dalam hal SKPD yang tidak
dibayar oleh wajib pajak selambat lambatnya 15 hari setelah berakhirnya masa pajak. Tetapi dari yang terjadi di lapangan banyak wajib pajak yang membayar
pajaknya tidak setiap bulan, tetapi ada yang membayar langsung 3 bulan kedepannya. Dengan pembayaran seperti itu pelaksanaan penagihan pajak tidak
optimal, karena tidak terpasangnya meteran air maka hanya memakai taksiran saja. Dengan taksiran yang diperkirakan atau yang ditentukan oleh petugas
pendapatan daerah.
G. Pengawasan Terhadap Pemungutan Pajak Restoran Berdasarkan Peraturan Daerah
Pengawasan secara umum dapat didefinisikan sebagai cara suatu organisasi mewujudkan kinerja yang efektif dan efisien, serta lebih jauh
mendukung terwujudnya visi dan misi organisasi. Pengawasan secara umum juga diartikan sebagai suatu kegiatan administrasi yang bertujuan mengandalkan
evaluasi terhadap pekerjan yang sudah diselesaikan apakah sesuai dengan rencana atau tidak. Karena itu bukanlah dimaksudkan untuk mencari siapa yang salah satu
yang benar tetapi lebih diarahkan kepada upaya untuk melakukan koresi terhadap
Universitas Sumatera Utara
xxxiii hasil kegiatan. Dengan demikian jika terjadi kesalahan atau penyimpangan-
penyimpagan yang tidak sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai, maka segera diambil langkah-langkah yang dapat meluruskan kegiatan berikutnya sehingga
terarah pelaksanaanya. Pengawas mempunyai peranan yang penting dalam manajemen kepegawaian. Ia mempunyai hubungan yang terdekat dengan
pegawai-pegawai perseorangan secara langsung dan baik buruknya pegawai bekerja sebagian besar akan tergantung kepada betapa efektifnya ia bergaul
dengan mereka. Pengawasan adalah tahap proses manejerial mengenai pemeliharaan kegiatan organisasi dalam batas-batas yang diizinkan yang diukur
dari harapan-harapan.
19
Pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses penentuan, apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai
pelaksanaan dan apabila perlu dilakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras dengan standar.
20
Pengawasan adalah Proses untuk menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen
tercapai.
21
Terhadap wajib pajak restoran yang dikenakan sistem self assessment, penerbitan Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar selanjutnya disingkat
SKPDKB dan Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan selanjutnya disingkat SKPDKBT, dan Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil
19
Fahmi Irfan, Manajemen Kepemimpinan Teori dan Aplikasi, cetakan pertama, Penerbit
: Alfabeta, Bandung, 2012, hal 138.
20
Terry, R, George dan Leslie W, Rue, Dasar-dasar Manajemen, edisi bahasa Indonesia, cetakan ketigabelas, Bumi Aksara, Jakarta, 2010, hal 138
21
Handoko, T. Hani, Manajemen, edisi kedua, BPFE, Yogyakarta, 2010, hal 139.
Universitas Sumatera Utara
xxxiv selanjutnya disingkat SKPDN dalam waktu lima tahun setelah terutangnya pajak
dapat diterbitkan oleh walikota. Penerbitan surat-surat diatas kepada wajib pajak untuk memberikan kepastian hukum terhadap perhitungan dan pembayaran pajak
yang dilaporkan oleh wajib pajak dalam SPTPD telah memenuhi ketentuan pajak daerah atau tidak.
Surat tagihan pajak adalah surat untuk melakukan melakukan tagihan pajak danatau sanksi administrasi berupa bunga danatau denda.
22
Surat tagihan pajak daerah dapat diterbitkan walikota jika pajak restoran dalam tahun berjalan
yang terutang tidak atau kurang dibayar, hasil penelitian STPD terdapat kesalahan penulisan atau salah hitung, dan ketika wajib pajak dikenakan sanksi administrasi
berupa bunga. Sanksi administrasi berupa bunga dikenakan kepada wajib pajak yang tidak atau kurang membayar pajak yang terutang. Keterlambatan atau tidak
menyampaikan SPTPD yang merupakan ketentuan formal akan dikenakan sanksi berupa denda. Terhadap STPD ini wajib pajak harus melunasi paling lama 30 tiga
puluh hari sejak STPD ini diterbitkan, dan apabila tidak atau kurang bayar pada jangka waktu tersebut akan dikenakan sanksi administrative sebesar 2 dua
persen. Perda yang memuat sanksi pidana yang mengatur prilaku masyarakat,
kesemuanya terangkum ke dalam tertib umum, tertib lingkungan dan tertib sosial. Jadi sebenarnya pemanfaatan satuan polisi pamong praja disini diarahkan selain
untuk tugas yang bersifat tindakan fisik berupa tindakan penertiban pelaksanaan Perda di lapangan, juga diusahakan untuk diarahkan kemampuannya kepada tugas
22
Pasal 1 Angka 20 Undang-Undang No 28 Tahun 2007
Universitas Sumatera Utara
xxxv dan fungsinya sebagai Pembina, penyuluh dan motivator terhadap masyarakat
agar dapat secara sadar berpartisipasi, bertanggung jawab secara sukarela dan berkesinambungan untuk selalu menaati pelaksanaan Perda secara menyeluruh
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Ancaman hukuman pidana tidak saja terdapat dalam KUHP, tetapi banyak
juga tercantum dalam undang-undang di luar KUHP. Hal ini disebabkan antara lain, karena:
a. Pada banyak peraturan hukum yang berupa undang-undang dilapangan
hukum administrasi negara, perlu dikaitkan dengan sanksi-sanksi pidana untuk mengawasi peraturan-peraturan itu agar ditaati.
b. Adanya perubahan sosial secara cepat, sehingga perubahan-perubahan itu
perlu disertai dan diikuti peraturan-peraturan hukum dengan sanksi pidana c.
Kehidupan modern semakin kompleks, sehingga disamping adanya peraturan pidana berupa unifikasi yang bertahan lama KUHP diperlukan
pula peraturan-peraturan pidana yang bersifat temporer Pajak termasuk hukum publik dan ini adalah sebagian dari tata tertib hukum yang
mengatur hubungan hukum antara penguasa dengan rakyatwarganya mengenai hak dan kewajiban. Hukum pajak berkaitan dengan hukum
pidana dapat dilihat pada pasal 103 KUHP. Perkataan Undang-Undang lain pada pasal 103 KUHP, menunjukkan juga ketentuan termasuk
ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983
Tentang Ketentuan Umum Perpajakan dapat dipidana sesuai dengan KUH
Universitas Sumatera Utara
xxxvi Pidana. Ancaman Pidana terhadap tindak pidana dalam Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2007 pada Pasal 38, 39, 40, 41.
Idealnya sesuai dengan keinginan bersama, setiap keputusan-keputusan pemerintah yang diwujudkan dalam bentuk Perda atau peraturan perundang-
undangan lainnya, hendaklah tidak menggangu atau bergesekan dengan kepentingan-kepentingan masyarakat, dengan demikian kepentingankebutuhan
masyarakat dapat ditampung dalam keputusan-keputusan atau ketetapan-ketetapan pemerintah. Oleh karena itu, hendaknyalah setiap Perda suatu wilayah yang akan,
baru dan sudah ditetapkan agar benar-benar diperhitungkan, supaya nantinya tidak bersifat terlalu mengatur atau terlalu memberatkan masyarakat karena pada
dasarnya Peraturan Daerah Perda disusun, ditetapkan dan diberlakukan bukan untuk memberatkan masyarakat, tetapi untuk lebih menertibkan masyarakat yang
sudah ada agar lebih tertib lagi.
Bagian Kesatu Tata Cara Pemungutan
Pasal 12
1 Pemungutan Pajak Daerah dilarang diborongkan.
2 Setiap Wajib Pajak wajib membayar pajak yang terutang berdasarkan SPTPD.
3 Wajib Pajak yang memenuhi kewajiban perpajakan sendiri dibayar dengan
menggunakan SPTPD, SKPDKB danatau SKPDKBT. 4
Pajak yang terutang dibayar ke Kas Daerah melalui Bank atau tempat pembayaran lain yang ditunjuk oleh Kepala Daerah.
Universitas Sumatera Utara
xxxvii 5
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembayaran pajak diatur lebih lanjut dengan Peraturan Kepala Daerah.
Pasal 13
1 Dalam jangka waktu 5 lima tahun sesudah saat terutangnya pajak, Kepala
Daerah dapat menerbitkan: a.
SKPDKB dalam hal: 1
jika berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain pajak yang terhutang tidak atau kurang dibayar;
2 jika SPTPD tidak disampaikan kepada Walikota dalam jangka waktu
7 tujuh hari dan setelah ditegur secara tertulis tidak disampaikan pada waktunya sebagaimana ditentukan dalam Surat Teguran;
3 jika kewajiban mengisi SPTPD tidak dipenuhi, pajak yang terhutang
dihitung secara jabatan. b.
SKPDKBT jika ditemukan data baru danatau data yang semula belum terungkap yang menyebabkan penambahan jumlah pajak yang terhutang.
c. SKPDN jika jumlah pajak yang terhutang sama besarnya dengan jumlah
kredit pajak atau pajak tidak terhutang dan tidak ada kredit pajak. 2
Jumlah kekurangan pajak yang terhutang dalam SKPDKB sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a angka 1 dan angka2 dikenakan sanksi
administratif berupa bunga 2 dua persen setiap bulan dihitung dari pajak yang kurang atau terlambat dibayar untuk jangka waktu paling lama 24 dua
puluh empat bulan, dihitung sejak saat terutangnya pajak.
Universitas Sumatera Utara
xxxviii 3
Jumlah kekurangan pajak yang terhutang dalam SKPDKBT sebagaimana dimakud pada ayat 1 huruf b dikenakan sanksi administratif berupa kenaikan
sebesar 100 seratus persen dari jumlah kekurangan pajak tersebut. 4
Kenaikan sebagaimana dimaksud pada ayat 3 tidak dikenakan jika Wajib Pajak melaporkan sendiri sebelum dilakukan tindakan pemeriksaan.
5 Jumlah pajak yang terhutang dalam SKPDKB sebagaimana dimaksud pada
ayat 1 huruf a angka 3 dikenakan sanksi administratif berupa kenaikan sebesar 25 dua puluh lima persen dari pokok pajak ditambah sanksi
administratif berupa bunga sebesar 2 dua persen setiap bulan, dihitung dari pajak yang kurang atau terlambat dibayar untuk jangka waktu paling lama 24
dua puluh empat bulan dihitung sejak saat terutangnya pajak.
Universitas Sumatera Utara
xxxix
Pasal 14
1 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penerbitan SPTPD, SKPDKB,
SKPDKBT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat 3 dan ayat 5 diatur dengan Peraturan Kepala Daerah.
2 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengisian SPTPD dan penyampaian
SKPDKB dan SKPDKBT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat 5 diatur dengan Peraturan Kepala Daerah.
Surat Tagihan Pajak
1 Kepala Daerah dapat menerbitkan STPD jika:
a. pajak dalam tahun berjalan tidak atau kurang dibayar;
b. dari hasil penelitian SPTPD terdapat kekurangan pembayaran sebagai
akibat salah tulis danatau salah hitung; c.
wajib pajak dikenakan saksi administratif berupa bunga dan atau denda. 2
Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam STPD sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a dan b ditambah dengan sanksi administratif berupa
bunga 2 dua persen setiap bulan untuk paling lama 15 lima belas bulan sejak saat terutangnya pajak.
Tata Cara Pembayaran Dan Penagihan Pasal 16
1 Jatuh tempo pembayaran dan penyetoran pajak terutang ditetapkan 30 tiga
puluh hari kerja setelah saat terutangnya pajak. 2
SPTPD, SKPDKB, SKPDKBT, STPD, Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan dan Putusan Banding yang menyebabkan jumlah pajak
Universitas Sumatera Utara
xl yang harus dibayar bertambah merupakan dasar penagihan pajak dan harus
dilunasi dalam jangka waktu paling lama 1 satu bulan sejak tanggal diterbitkan.
3 Kepala Daerah atas permohonan Wajib Pajak setelah memenuhi persyaratan
yang ditentukan dapat memberikan persetujuan kepada Wajib Pajak untuk mengangsur atau menunda pembayaran pajak, dengan dikenakan bunga
sebesar 2 dua persen setiap bulan. 4
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembayaran, penyetoran, tempat pembayaran, angsuran, dan penundaan pembayaran pajak diatur dengan
Peraturan Kepala Daerah.
Pasal 17
1 Pajak yang terutang yang pada saat jatuh tempo pembayaran tidak dibayar
atau kurang dibayar dikenakan denda adminisrasi sebesar 2 dua persen setiap bulan, yang dihitung dari saat jatuh tempo sampai dengan hari
pembayaran untuk jangka waktu paling lama 24 dua puluh empat bulan. 2
Denda administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditambah dengan hutang pajak yang belum atau kurang dibayar ditagih dengan Surat
Tagihan Pajak yang harus dilunasi selambat-lambatnya 1 satu bulan sejak tanggal diterimanya Surat Tagihan Pajak oleh Wajib Pajak.
3 Pajak yang terhutang dibayar di kas daerah atau tempat lain yang ditunjuk
oleh Kepala Daerah.
Universitas Sumatera Utara
xli 4
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembayaran dan penagihan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, ayat 2 dan ayat 3 diatur dengan
Peraturan Kepala Daerah.
Pasal 18
1 SPTPD, SKPDKB, SKPDKBT, STPD, Surat Keputusan Pembetulan,
Surat Keputusan Keberatan dan Putusan Banding merupakan dasar penagihan pajak.
2 Pajak yang terhutang berdasarkan SPTPD, SKPDKBT, STPD, Surat
Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan dan Putusan Banding yang tidak atau kurang bayar oleh Wajib Pajak pada waktunya dapat
ditagih dengan Surat Paksa. 3
Penagihan pajak dengan Surat Paksa dilaksanakan berdasarkan Peraturan Kepala Daerah.
Pasal 19
1 Surat paksa diterbitkan apabila :
a. Wajib pajak tidak melunasi utang pajak dan kepadanya telah diterbitkan
Surat Teguran atau Surat Peringatan atau surat lainnya yang sejenis; b.
Wajib pajak tidak melunasi utang pajak sekalipun telah dilakukan penagihan pajak seketika dan sekaligus;
c. Wajib pajak tidak memenuhi ketentuan sebagaimana tercantum dalam
Keputusan Angsuran atau Penundaan Pembayaran. 2
Surat Paksa sekurang-kurangya harus memuat : a.
Nama Wajib Pajak atau Penanggung Pajak;
Universitas Sumatera Utara
xlii b.
Dasar Hukum Penagihan Pajak; c.
Besarnya Utang Pajak; dan d.
Perintah untuk membayar. 3
Penagihan pajak dengan Surat Paksa dilaksanakan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Keberatan dan Banding Pasal 20
1 Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan hanya kepada Kepala Daerah atau
pejabat yang dihunjuk atas suatu: a.
SKPDKB; b.
SKPDKBT; c.
SKPDLB; dan d.
SKPDN. 2
Keberatan diajukan secara tertulis dalam Bahasa Indonesia dengan disertai alasan yang jelas.
3 Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu 3 tiga bulan sejak tanggal
surat sebagaimana dimaksud pada ayat 1, kecuali jika Wajib Pajak dapat menunjukkan bahwa jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karena keadaan di
luar kekuasaannya. 4
Keberatan dapat diajukan apabila Wajib Pajak telah membayar paling sedikit sejumlah yang telah disetujui Wajib Pajak.
Universitas Sumatera Utara
xliii 5
Keberatan yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, ayat 2, ayat 3 dan ayat 4 tidak dianggap sebagai Surat Keberatan
sehingga tidak dipertimbangkan. 6
Tanda penerimaan Surat Keberatan yang diberikan oleh Kepala Daerah atau pejabat yang ditunjuk untuk itu atau tanda pengiriman Surat Keberatan
melalui surat pos tercatat sebagai tanda bukti penerimaan Surat Keberatan.
Pasal 21
1 Kepala Daerah dalam jangka waktu paling lama 12 dua belas bulan sejak
tanggal Surat Keberatan diterima, harus memberi keputusan atas keberatan yang diajukan.
2 Keputusan Kepala Daerah atas keberatan dapat berupa menerima seluruhnya
atau sebagian, menolak atau menambah besarnya jumlah pajak yang terhutang.
3 Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 telah lewat dan
Kepala Daerah tidak memberi suatu keputusan, keberatan yang diajukan tersebut dianggap dikabulkan.
Pasal 22
1 Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan banding hanya kepada
Pengadilan Pajak terhadap keputusan mengenai keberatannya yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.
2 Permohonan banding sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diajukan secara
tertulis dalam Bahasa Indonesia, dengan alasan yang jelas dalam jangka waktu
Universitas Sumatera Utara
xliv 3 tiga bulan sejak keputusan diterima, dilampiri salinan dari Surat Keputusan
Keberatan tersebut. 3
Pengajuan permohonan banding menangguhkan kewajiban membayar pajak sampai dengan 1 satu bulan sejak tanggal penerbitan Putusan Banding.
Pasal 23
1 Jika pengajuan keberatan atau permohonan banding dikabulkan sebagian atau
seluruhnya, kelebihan pembayaran pajak dikembalikan dengan ditambah imbalan bunga sebesar 2 dua persen setiap bulan untuk paling lama 24
dua puluh empat bulan. 2
Imbalan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dihitung sejak bulan pelunasan sampai dengan diterbitkannya SKPDLB.
3 Dalam hal keberatan Wajib Pajak ditolak atau dikabulkan, Wajib Pajak
dikenai sanksi administratif berupa denda sebesar 50 lima puluh persen dari jumlah pajak berdasarkan keputusan keberatan dikurangi dengan pajak
yang telah dibayar sebelum mengajukan keberatan. 4
Dalam hal Wajib Pajak mengajukan permohonan banding, sanksi administratif berupa denda sebesar 50 lima puluh persen sebagaimana dimaksud pada
ayat 3 tidak dikenakan. 5
Dalam hal permohonan banding ditolak atau dikabulkan sebagian Wajib Pajak dikenai saknsi administratif berupa denda sebesar 100 seratus persen dari
jumlah pajak berdasarkan Putusan Banding dikurangi dengan pembayaran pajak yang telah dibayar sebelum mengajukan keberatan.
Universitas Sumatera Utara
xlv Pembetulan, Pembatalan, Pengurangan Ketetapan, dan Penghapusan atau
Pengurangan Sanksi Administratif
Pasal 24
1 Atas permohonan Wajib Pajak atau karena jabatannya, Kepala Daerah
dapat membetulkan, SKPDKB, SKPDKBT, STPD, SKPDN atau SKPDLB yang dalam penerbitannya terdapat kesalahan tulis danatau
kesalahan hitung danatau kekeliruan penerapan ketentuan tertentu dalam Peraturan Perpajakan Daerah.
2 Kepala Daerah dapat:
a. mengurangkan atau menghapuskan sanksi administratif berupa bunga,
denda dan kenaikan pajak yang terutang menurut peraturan perpajakan daerah, dalam hal sanksi tersebut dikenakan kekhilafan Wajib Pajak
atau bukan karena kesalahannya; b.
mengurangkan atau membatalkan, SKPDKB, SKPDKBT, SKPDN atau SKPDLB yang tidak benar;
c. mengurangkan atau membatalkan STPD;
d. membatalkan hasil pemeriksaan atau ketetapan pajak yang
dilaksanakan atau diterbitkan tidak sesuai dengan tata cara yang ditentukan;
e. mengurangkan ketetapan pajak terutang berdasarkan pertimbangan
kemampuan membayar Wajib Pajak atau kondisi tertentu Objek Pajak; dan
Universitas Sumatera Utara
xlvi f.
mengurangkan atau membatalkan ketetapan pajak terutang dalam hal Objek Pajak terkena bencana alam atau sebab lain yang luar biasa.
3 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengurangan atau penghapusan
sanksi administratif dan pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dan ayat 3 diatur dengan Peraturan
Kepala Daerah Pengawasan terhadap pemungutan, penyetoran pajak restoran yang kurang
maksimal menjadi salah satupenyebabnya, apalagi selama ini pelaksanaan pengawasan dilaksanakan secara manual. Pada tahun 2012 pemungutan pajak
hotel mulai menggunakan sistem self assessment. Wajib pajak juga diberi kepercayaan untuk menghitung, melaporkan dan membayar sendiri jumlah pajak
yang terutang. Wajib pajak menggunakan surat pemberitahuan pajak daerah untuk melaporkan perhitungan danatau pembayaran pajak, objek pajak danbukan objek
pajak, dan harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan perundang-undangan perpajakan daerah. Terhadap SPTPD yang dilaporkan dilakukan pemilahan,
verifikasi untuk menentukan apakah dapat diyakini sehingga dapat diterima dengan melampirkan data pendukung. Terhadap SPTPD yang tidak diyakini
terdapat sekala prioritas yang akan diperiksa yakni yang tidak menyetorkan SPTPD, SPTPD yang tidak lengkap, SPTPD yang tidak benar atau tidak cocok
dengan data pendukung, adanya kecendrungan penurunan dalam pelaporan SPTPD. Surat tagihan pajak daerah dicetak berdasarkan potensi yang ada di kartu
data dikarenakan wajib pajak kurang bayar atau tidak bayar tepat waktu. Terhadap hal tersebut akan menimbulkan potensi piutang pokok dan sanksi bunga 2 dua
Universitas Sumatera Utara
xlvii persen.Wajib pajak yang tidak mengirim SPTPD diberikan surat teguran oleh
bidang pendaftaran dan pendataan.
H. Prosedur Pemungutan Pajak Restoran Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan