Pimpinan menganut sistem manajemen terbuka open manajement dan desentralisasi wewenang.
Pimpinan dengan gaya partisipatif akan mendorong kemampuan bawahan mengambil keputusan. Dengan demikian, pimpinan akan selalu membina
bawahan untuk menerima tanggung jawab yang lebih besar. 3.
Kepemimpinan Delegatif Kepemimpinan delegatif apabila seorang pemimpin mendelegasikan
wewenang kepada bawahan dengan agak lengkap. Dengan demikian, bawahan dapat mengambil Pimpinan menyerahkan tanggung jawab atas pelaksanaan
pekerjaan kepada bawahan dalam arti pimpinan menginginkan, agar para bawahan mengendalikan mereka sendiri dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut. Pimpinan
tidak akan membuat peraturan-peraturan tentang pelaksanaan pekerjaan itu dan hanya sedikit melakukan kontak dengan bawahannyakeputusan dan kebijaksanaan
dengan bebas atau leluasa dalam melaksakan pekerjaanya.. Dalam hal ini ituntut memiliki kematangan dalam pekerjaan kemampuan dan kematangan psikologi
kemauan.
2.1.5 Efektivitas kepemimpinan
Menurut Robbins dan Lussier dalam Mesiono, 2010, pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang menata kelembagaan organisasi secara sangat
terstruktur, dan mempunyai hubungan yang persahabatan yang sangat baik, saling percaya, saling menghargai, dan senantiasa hanagt dengan bawahannya. Secar
singkat, kepemimpinan yang efektif adalah pemimpin yang dapat menangani kedua aspek organisasi dan manusia sekaligus dalam organisasinya.
Universitas Sumatera Utara
Tujuh ciri kepemimpinan yang efektif meliputi hasrat, keinginan memimpin, kejujuran dan integritas, kepercayaan diri, kecerdasan dan
penegtahuan yang terkait dan extraversion. Secara rinci berikut ini ciri tujuh kepemimpinan yang efektif Mesiono, 2010.
1. Dorongan drive; pemimpin menunjukkan tingkat usaha yang tinggi
2. Kehendak untuk memimpin desire to lead; seorang pemimpin
mempunyai kehendak yang kuat untuk mempengaruhi dan memimpin orang lai dengan menunjukkan kemampuan mengemban tanggung jawab.
3. Kejujuran dan integritas Honesty dan integrity; pemimpin membangun
hubungan saling mempercayai dengan bawahan dengan bersikap jujur dan konsistensi yang tinggi anatara perkataan dan perbuatan.
4. Percaya diri self confidence; para bawahan melihst pemimpin tidak argu
akan dirinya. Sehingga pemimpin perlu menunjukkan kepercayaan diri untuk meyakinkan bawahan tentang kebenaran sasaran dan keputusan.
5. Intelligence;
pemimpin haruslah
cerdas untuk
mengumpulkan, menganalisis dan menafsirkan banyak informasi, dan pemimpin harus
mampu menciptakan visi, memecahkan masalah, membuat kepeutusan yang tepat.
6. Job-Relevan-Knowlegde; pemimpin yang efektif memiliki tentang
perusahaan, industry, dan hal-hal teknis agar dapat membuat keputusan secara tepat.
Universitas Sumatera Utara
7. Extraversion; pemimpin adalah orang yang enerjik dan bersemangat.
Mereka mampu bersosialisasi, tegas dan jarang diam aktif atau menyerah.
Sedangkan menurut Yukl 1994, Ukuran yang biasanya digunakan mengenai efektivitas pemimpin adalah dari :
1. sejauh mana unit organisasi dari pemimpin tersebut melaksanakn
tugasnya secara berhasil dan mecapai tujuan-tujuannya 2.
sikap dari pada pengikut terhadap pemimpin tersebut adalah indikator umur lain dari efektivitas seorang pemimpin. Sejauh mana seorang
pemimpin memuaskan kebutuhan-kebutuhan dan harapan-harapan mereka? Apakah para pengikut menyukai, menghormati dan mengagumi
pemimpin tersebut? Apakah para pengikut mempunyai komitmen yang kuat melaksanakan permintaan-permintaan dari pemimpin, ataukah
mereka akan menentang, mengabaikan, atau menumbangkannya. 3.
Efektivitas pemimpin diukur dalam hubungannya dengan kontribusi pemimpin terhadap kualitas dari proses-proses kelompok, seperti yang
dirasakan oleh para pengikut atau oleh para pengamat dari luar.
2.1.6 Indikator Gaya Kepemimpinan