7. Extraversion; pemimpin adalah orang yang enerjik dan bersemangat.
Mereka mampu bersosialisasi, tegas dan jarang diam aktif atau menyerah.
Sedangkan menurut Yukl 1994, Ukuran yang biasanya digunakan mengenai efektivitas pemimpin adalah dari :
1. sejauh mana unit organisasi dari pemimpin tersebut melaksanakn
tugasnya secara berhasil dan mecapai tujuan-tujuannya 2.
sikap dari pada pengikut terhadap pemimpin tersebut adalah indikator umur lain dari efektivitas seorang pemimpin. Sejauh mana seorang
pemimpin memuaskan kebutuhan-kebutuhan dan harapan-harapan mereka? Apakah para pengikut menyukai, menghormati dan mengagumi
pemimpin tersebut? Apakah para pengikut mempunyai komitmen yang kuat melaksanakan permintaan-permintaan dari pemimpin, ataukah
mereka akan menentang, mengabaikan, atau menumbangkannya. 3.
Efektivitas pemimpin diukur dalam hubungannya dengan kontribusi pemimpin terhadap kualitas dari proses-proses kelompok, seperti yang
dirasakan oleh para pengikut atau oleh para pengamat dari luar.
2.1.6 Indikator Gaya Kepemimpinan
Setiap pemimpin harus memahami benar tentang seluk beluk atau tahapan- tahapan dalam meraih kepemimpinan yang sukses Mesiono, 2010, yaitu:
1. Pengawasan
Pengawasan merupakan aktivitas yang mengusahakan agar pekerjaan- pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan dan atau hasil yang
Universitas Sumatera Utara
dikehendaki. Adapun tujuan pengawasan adalah mengusahakan agar pekerjaan- pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan dan atau hasil yang
dikehendaki Ranupandojo dan husnan, 2008. Pengawasan dimaksudkan untuk mencegah atau pun untuk memperbaiki
kesalahan, penyimpangan, ketidaksesuaian dan penyelesaian lainnya untuk tidak sesuai dengan tugas wewenang yang telah ditentukan. Menurut Handayadiningrat
2011 sasaran pengawasan dapat dirincikan sebagai berikut: a.
Mempertebal rasa tanggung jawab terhadap pimpinan yang diserahi tugas dan wewenang dalam melaksanakan pekerjaan.
b. Mendidik para pegawai agar mereka melaksanakan pekerjaannya sesuai
dengan prosedur yang telah ditentukan. c.
Untuk mencegah terjadinya penyimpangan, kelaian dan kelemahan agar terjadi kerugian yang tidak di inginkan.
d. Untuk memperbaiki kesalahan dan penyelewengan, agar pelaksanaan
pekerjaan tidak mengalami hambatan-hambatan dan pemborosan e.
Melalui pengawasan tugas-tugas yang telah ditentukan sungguh-sungguh dilaksanakan sesuai dengan pola-pola yang telah digariskan dalam
rencana. 2.
Komunikasi Komunikasi merupakan instrumen untuk berbagai pemikiran, perasaan dan
sumber daya. Apabila komunikasi putus, yang akan segera terjadi hanyalah ketidaksepakatan dan kesalapahaman. Perilaku komunikasi itu merupakan salah
Universitas Sumatera Utara
satu faktor penting untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya dalam organisasi.
3. Motivasi
Pemimpin harus mampu memberikan motivasi yang baik kepada anak buahnya. Berilah kepada anggota-anggota kelompok atau bawahan kepada satu
motivasi atau satu kompleks motif-motif tertentu, maka pasti mereka bersedia melakukan perbuatan-perbuatan besar, atau perbuatan kepahlawanan lainnya
Kartono, 1982. Karena itulah perlu adanya pemupukan motif-motif atau motievencultuur istilah Lind-worsky guna membangkitkan semangat dan
kegiatan-kegiatan kelompok. Adapun motivasi yang diberikan oleh pemimpin itu pada umumnya
bermaksud untuk: a.
Meningkatkan asosiasi dan integrasi kelompok; menjamin keterpaduan. b.
Menjamin efektivitas dan efisiensi kerja semua anggota kelompok c.
Meningkatkan partisipasi aktif dan tanggung jawab sosial semua anggota d.
Meningkatkan produktivitas semua sektor dan anggota kelompok e.
Menjamin terlaksananya realisasi-diri dan pengembangan diri pada setiap anggota kelompok, dan memberikan kesempatan untuk melakukan
ekspresi bebas. 4.
Koordinasi Koordinator yang baik akan mempunyai peran sebagai guru yang
bijaksana, yang memungkinkan bawahan semakin lama semakin pintar dan profesional dalam melaksanakan tugasnya.Seorang pimpinan menjadi manajer
Universitas Sumatera Utara
personalia juga secara otomatis menjadi manajer training atau instruktur, sehingga pelaksanaan tugas yang dibebankan kepada bawahan dapat menjadi lebih baik dan
berhasil guna.
2.2 Puskesmas 2.2.1 Pengertian Puskesmas