Instrumen Penelitian PENGGUNAAN WEBSITE DALAM MODEL PERUBAHAN KONSEPTUAL DENGAN SETTING KOOPERATIF PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMA PADA MATERI TEORI KINETIK GAS.

52 M.Chandra, 2014 PENGGUNAAN WEBSITE DALAM MODEL PERUBAHAN KONSEPTUAL DENGAN SETTING KOOPERATIF PROBLEM SOLVING UNTUK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMA PADA MATERI TEORI KINETIK GAS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu d. Memberikan posttest untuk mengetahui pemahaman konsep dan kemampuan pemecahan masalah pada kedua kelompok sampel tentang materi teori kinetik gas setelah mendapatkan perlakuan. e. Menyebarkan angket tanggapan siswa terhadap penggunaan website dalam model perubahan konseptual dengan setting kooperatif problem solving.

3. Tahap Analisis Data

Pelaksanaan tahapan analisis data meliputi: a. Pengolahan data hasil penelitian berupa data pemahaman konsep dan kemampuan pemecahan masalah siswa, baik sebelum perlakuan maupun sesudah diberikan perlakuan. b. Menganalisis dan membahas temuan yang diperoleh sebelum penelitian. c. Menarik kesimpulan berdasarkan tujuan penelitian yang diajukan. Langkah-langkah penelitian yang dilakukan ditunjukkan alur penelitian pada Gambar 3.1.

F. Instrumen Penelitian

Untuk mendapatkan data yang mendukung penelitian, peneliti menyusun dan menyiapkan beberapa instrumen untuk menjawab pertanyaan penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Skala Sikap

Skala sikap digunakan untuk memperoleh tanggapan siswa tentang penggunaan website dalam model perubahan konseptual dengan setting kooperatif problem solving pada materi teori kinetik gas. Skala sikap dikembangkan dalam bentuk angket yang diolah menggunakan skala Likert, dengan menggunakan empat kategori respon yaitu; sangat setuju SS, setuju S, tidak setuju TS, dan sangat tidak setuju STS. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial Sugiyono, 2011. Untuk keperluan analisis kuantitatif pertanyaan positif 53 M.Chandra, 2014 PENGGUNAAN WEBSITE DALAM MODEL PERUBAHAN KONSEPTUAL DENGAN SETTING KOOPERATIF PROBLEM SOLVING UNTUK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMA PADA MATERI TEORI KINETIK GAS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pengembangan Website dalam MPK setting kooperatif problem solving pada materi Teori Kinetik Gas Revisi Website Pembuatan Website Penyusunan Instrumen 1.Tes PK dan KPM 2. Skala sikap 3. Pedoman observasi Penyusunan Rencana Pembelajaran Validasi, Uji coba, Revisi Tes akhir Tes awal Implementasi MPK dengan setting kooperatif problem solving Analisis Data Kesimpulan Masalah Studi Literatur Implementasi Website dalam MPK dengan setting kooperatif problem solving pada materi Teori Kinetik Angket Observasi Penyusunan Proposal dikaitkan dengan nilai SS = 4, S = 3, TS = 2, dan STS = 1. Sebaliknya untuk pertanyaan negatif dikaitkan dengan nilai SS = 1, S = 2, TS = 3, dan STS = 4. Angket skala sikap tanggapan siswa selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran B.6. 54 M.Chandra, 2014 PENGGUNAAN WEBSITE DALAM MODEL PERUBAHAN KONSEPTUAL DENGAN SETTING KOOPERATIF PROBLEM SOLVING UNTUK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMA PADA MATERI TEORI KINETIK GAS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1 Alur Penelitian

2. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran

Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran digunakan untuk mengukur sejauh mana tahapan pembelajaran dengan penggunaan website dalam model perubahan konseptual dengan setting kooperatif problem solving yang telah direncanakan terlaksana dalam proses belajar mengajar. Instrumen keterlaksanaan model pembelajaran ini berbentuk rating scale yang memuat kolom ya dan tidak, dimana observer hanya memberikan tanda cek  pada kolom yang sesuai dengan aktivitas guru yang diobservasi mengenai keterlaksanaan pembelajaran fisika berbasis proyek yang diterapkan. Pada lembar ini juga terdapat kolom catatan keterangan untuk mencatat kejadian-kejadian yang dilakukan siswa dalam setiap fase pembelajaran. Lembar keterlaksanaan model pembelajaran oleh siswa selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran B.3 dan B.4.

3. Tes

Tes digunakan untuk mengukur pemahaman konsep dan kemampuan pemecahan masalah pada materi teori kinetik gas melalui pembelajaran fisika. Untuk mengetahui tingkat pemahaman konsep siswa digunakan instrumen berupa 22 soal pilihan ganda, sedangkan untuk mengetahui tingkat kemampuan pemecahan masalah siswa dikembangkan instrumen berbentuk uraian sebanyak 9 soal. Tes ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu di awal tes awal dan akhir tes akhir perlakuan. Tes awal digunakan untuk melihat kondisi awal subyek penelitian. Hasil tes ini akan dihitung gain yang dinormalisasi N-Gain digunakan untuk melihat peningkatan pemahaman konsep dan kemampuan pemecahan masalah siswa pada konsep teori kinetik gas melalui penggunaan 55 M.Chandra, 2014 PENGGUNAAN WEBSITE DALAM MODEL PERUBAHAN KONSEPTUAL DENGAN SETTING KOOPERATIF PROBLEM SOLVING UNTUK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMA PADA MATERI TEORI KINETIK GAS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu website dalam model perubahan konseptual dengan setting kooperatif problem solving. Butir soal tes yang dikembangkan kemudian dikonsultasikan dengan dosen pembimbing, dinilai oleh pakar, dan diujicobakan untuk mengukur reliabilitas tes, daya pembeda, serta tingkat kemudahan tes. Adapun teknik analisis instrumen tes dan deskripsi hasil ujicoba instrument tes dijelaskan sebagai berikut.

a. Analisis Instrumen Tes

Penelitian yang berkualitas diperlukan pengumpulan data yang berasal dari tes yang baik. Syarat tes yang baik memenuhi kriteria validitas konstruksi menurut Ahli, reliabilitas tinggi, tingkat kesukaran yang layak, dan daya pembeda yang baik. Untuk mengetahui karakteristik kualitas tes yang digunakan, maka sebelum digunakan seharusnya tes tersebut dinilai oleh Ahli untuk mendapatkan gambaran validitas konstruksi, dan diuji coba untuk mendapatkan gambaran reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda. Analisis setiap bagian dijabarkan sebagai berikut. 1 Uji Validitas Instrumen yang valid berarti alat ukur yang dgunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid dimana intsrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono, 2011. Uji validitas instrumen yang digunakan adalah uji validitas isi content validity dan uji validitas yang dihubungkan dengan kriteria criteria related validity. Pengujian validitas instrumen yang dilakukan pada penelitian ini adalah pengujian validitas konstruksi construct validity. Untuk menguji validitas konstruksi, dapat digunakan pendapat dari ahli judgment experts Sugiyono, 2011. Judgment ahli untuk mendapatkan validitas konsrtuksi pada penelitian ini dilakukan oleh tiga orang ahli selama 1 minggu. a Validitas Konstruksi untuk Instrumen Pemahaman Konsep Jumlah soal pemahaman konsep yang dinilai oleh ahli sebanyak 22 soal pilihan ganda dengan rincian untuk aspek kemampuan menafsirkan sebanyak 7 56 M.Chandra, 2014 PENGGUNAAN WEBSITE DALAM MODEL PERUBAHAN KONSEPTUAL DENGAN SETTING KOOPERATIF PROBLEM SOLVING UNTUK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMA PADA MATERI TEORI KINETIK GAS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu soal, menarik kesimpulan sebanyak 7 soal, dan menjelaskan sebanyak 8 soal. Rekapitulasi sebaran soal per aspek kemampuan pemahaman konsep sebelum dinilai dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Rekapitulasi Soal Per Aspek Pemahaman Konsep Sub Konsep Aspek Pemahaman Konsep Menafsirkan Interpretating Menarik Kesimpulan Inferring Menjelaskan Explaining Hukum – Hukum Gas dan Persamaan Gas Ideal 1,4,7 3,6,8,11 2,5,9,10 Teori Kinetik Gas dan Ekipartisi Energi 12,14,20,22 15,16,18 13,17,19,21 Hasil judgment dari ahli 1, 2, dan 3 untuk seluruh soal pemahaman konsep secara umum meliputi aspek-aspek pemahaman konsep, indikator soal, dan uraian pada setiap soal mengenai kesesuaian kunci jawaban pada setiap soal. Komentar umum mengenai seluruh soal pemahaman konsep dapat dilihat pada lembar judgment dalam lampiran E. b Validitas Konstruksi untuk Instrumen Kemampuan Pemecahan Masalah Jumlah soal kemampuan pemecahan masalah yang dinilai oleh ahli sebanyak 9 soal uraian dengan rincian soal untuk label konsep hukum-hukum gas dan persamaan gas ideal sebanyak 5 soal, dan label konsep teori kinetik gas dan ekipartisi energi sebanyak 4 soal. Secara umum komentar ahli 1, 2, dan 3 untuk seluruh soal kemampuan pemecahan masalah menyatakan kesesuaian indikator soal, uraian soal, dan aspek pemecahan masalah soal fisika menurut Heller, et al. Komentar umum hasil judgment soal kemampuan pemecahan masalah dapat dilihat pada lembar judgment lampiran E. 57 M.Chandra, 2014 PENGGUNAAN WEBSITE DALAM MODEL PERUBAHAN KONSEPTUAL DENGAN SETTING KOOPERATIF PROBLEM SOLVING UNTUK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMA PADA MATERI TEORI KINETIK GAS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2 Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah kestabilan skor yang diperoleh ketika diuji ulang dengan tes yang sama pada situasi yang berbeda atau dan satu pengukuran ke pengukuran lainnya. Pada penelitian ini uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan teknik test- retest yaitu dengan cara mencobakan instrumen yang sama beberapa kali pada responden yang sama namun dalam waktu yang berbeda. Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi antara percobaan pertama dengan yang berikutnya. Bila koefisien korelasi positif dan signifikan maka instrumen tersebut sudah dinyatakan reliabel Sugiyono, 2011. Dalam penelitian ini untuk menghitung reliabilitas tes digunakan rumus korelasi Product Moment Pearson Arikunto, 2011, yaitu:         2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r xy            3.1 Keterangan : r xy X Y N = = = = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y Skor tes uji coba pertama Skor tes uji coba kedua Jumlah sampel Interpretasi koefisien reliabilitas suatu tes dapat dilihat pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Kategori Reliabilitas Tes Arikunto, 2011 Batasan Kategori 0,80 r 11 ≤ 1,00 Sangat Tinggi 0,60 r 11 ≤ 0,80 Tinggi 0,40 r 11 ≤ 0,60 Cukup 0,20 r 11 ≤ 0,40 Rendah r 11 ≤ 0,20 Sangat Rendah 3 Daya Pembeda Soal 58 M.Chandra, 2014 PENGGUNAAN WEBSITE DALAM MODEL PERUBAHAN KONSEPTUAL DENGAN SETTING KOOPERATIF PROBLEM SOLVING UNTUK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMA PADA MATERI TEORI KINETIK GAS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Uji daya pembeda soal dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tiap butir soal mampu membedakan antara siswa kelompok atas dengan siswa kelompok bawah Arikunto, 2011. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi D. Untuk menentukan indeks diskriminasi soal yang berbentuk pilihan ganda digunakan persamaan Arikunto, 2011 : B B B A J B J B D   3.2 Keterangan : D B A B B J A J B = = = = = Indeks diskriminasi Banyaknya peserta tes kelompok atas yang menjawab soal dengan benar Banyaknya peserta tes kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar Banyaknya peserta tes kelompok atas Banyaknya peserta tes kelompok bawah Untuk menentukan indek diskriminasi D soal berbentuk uraian digunakan persamaan Karno To, 1996: A B A J S S D   3.3 Keterangan : D S A S B J A = = = = Indeks diskriminasi Jumlah skor ideal siswa kelompok atas Jumlah skor ideal siswa kelompok bawah Jumlah skor ideal salah satu kelompok Kategori indeks diskriminasi suatu tes dapat dilihat pada Tabel 3.4. 59 M.Chandra, 2014 PENGGUNAAN WEBSITE DALAM MODEL PERUBAHAN KONSEPTUAL DENGAN SETTING KOOPERATIF PROBLEM SOLVING UNTUK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMA PADA MATERI TEORI KINETIK GAS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.4 Kategori Indeks Diskriminasi Arikunto, 2011 Batasan Kategori 0,00 D ≤ 0,20 Jelek 0,20 D ≤ 0,40 Cukup 0,40 D ≤ 0,70 Baik 0,70 D ≤ 1,00 Baik sekali 4 Tingkat Kemudahan Soal Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Tingkat indeks kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal Arikunto, 2011. Besarnya indeks kemudahan P berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,00. Indeks kesukaran untuk soal bentuk pilihan ganda dapat dihitung dengan persamaan Arikunto, 2011: JS B P  3.4 Keterangan : P B JS = = = Indeks kemudahan Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar Jumlah seluruh siswa peserta tes Indek kesukaran untuk soal bentuk uraian dapat ditentukan dengan persamaan Arikunto, 2011 : JS B P  3.5 Keterangan : 60 M.Chandra, 2014 PENGGUNAAN WEBSITE DALAM MODEL PERUBAHAN KONSEPTUAL DENGAN SETTING KOOPERATIF PROBLEM SOLVING UNTUK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMA PADA MATERI TEORI KINETIK GAS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu P B JS = = = Indeks kemudahan Jumlah skor yang diperoleh seluruh siswa pada satu butir soal Jumlah skor ideal atau maksimum pada butir soal tersebut Kategori indeks kemudahan suatu tes dapat dilihat pada tabel 3.5. Tabel 3.5 Kategori Indeks Kemudahan Arikunto, 2011 Batasan Kategori 0,00 D ≤ 0,30 Soal Sukar 0,30 D ≤ 0,70 Soal Sedang 0,70 D ≤ 1,00 Soal Mudah Seluruh instumen tes dinilai oleh Ahli kemudian dilanjutkan dengan pengujian kesahihan tes meliputi relaibilitas, tingkat kemudahan, dan daya pembeda menggunakan Microsoft Excel.

b. Deskripsi Hasil Uji Coba Instrumen Tes

Uji coba instrument tes dilakukan pada siswa kelas XI IPA salah satu Madrasah Aliyah Negeri MAN di Pekanbaru. Soal tes pemahaman konsep yang diujicobakan berjumlah 22 butir soal dalam bentuk pilihan ganda, sedangkan soal tes kemampuan pemecahan masalah berjumlah 7 butir soal dalam bentuk uraian. Analisis instrument dilakukan dengan menngunakan program Microsoft Excel untuk menguji reliabilitas tes, daya pembeda, dan tingkat kesukaran soal. Rekapitulasi hasil uji coba tes pemahaman konsep dan tes kemampuan pemecahan masalah secara terperinci tertera pada Lampiran C. Rekapitulasi hasil uji coba pertama untuk tes pemahaman konsep disajikan pada Tabel 3.6. Tabel 3.6 Hasil Uji Coba Pertama Tes Pemahaman Konsep No soal Daya pembeda Tingkat kesukaran Keterangan D Kriteria P Kriteria 61 M.Chandra, 2014 PENGGUNAAN WEBSITE DALAM MODEL PERUBAHAN KONSEPTUAL DENGAN SETTING KOOPERATIF PROBLEM SOLVING UNTUK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMA PADA MATERI TEORI KINETIK GAS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No soal Daya pembeda Tingkat kesukaran Keterangan D Kriteria P Kriteria 1 0,32 Cukup 0,32 Sedang Dipakai 2 0,42 Baik 0,47 Sedang Dipakai 3 0,32 Cukup 0,68 Sedang Dipakai 4 0,11 Jelek 0,89 Mudah Dibuang 5 0,26 Cukup 0,34 Sedang Dipakai 6 0,42 Baik 0,63 Sedang Dipakai 7 0,37 Cukup 0,61 Sedang Dipakai 8 0,26 Cukup 0,39 Sedang Dipakai 9 0,47 Cukup 0,66 Sedang Dipakai 10 0,21 Cukup 0,58 Sedang Dipakai 11 0,47 Baik 0,50 Sedang Dipakai 12 0,26 Cukup 0,61 Sedang Dipakai 13 0,26 Cukup 0,39 Sedang Dipakai 14 0,21 Cukup 0,58 Sedang Dipakai 15 0,11 Jelek 0,16 Sukar Dibuang 16 0,42 Baik 0,68 Sedang Dipakai 17 0,21 Cukup 0,47 Sedang Dipakai 18 0,21 Cukup 0,74 Mudah Dipakai 19 0,26 Cukup 0,45 Sedang Dipakai 20 0,32 Cukup 0,53 Sedang Dipakai 21 0,00 Jelek 0,26 Sukar Dibuang 22 0,32 Cukup 0,84 Mudah Dipakai Berdasarkan Tabel 3.6 di atas dapat dilihat bahwa dari 22 butir soal yang diujicobakan terdapat 3 buah soal yang memiliki daya pembeda yang termasuk dalam kategori jelek sehingga tidak digunakan yaitu soal nomor 4, 15, dan 21. Pada uji coba pertama diperoleh bahwa dari 22 soal yang diujicobakan jumlah soal tes pemahaman konsep yang bisa digunakan untuk pretest dan posttest berjumlah 19 soal yang meliputi aspek menafsirkan sebanyak 6 soal, aspek menarik kesimpulan 6 soal, dan aspek menjelaskan sebanyak 7 soal. Rekapitulasi hasil uji coba kedua untuk tes pemahaman konsep disajikan pada Tabel 3.7. Tabel 3.7 Hasil Uji Coba Kedua Tes Pemahaman Konsep 62 M.Chandra, 2014 PENGGUNAAN WEBSITE DALAM MODEL PERUBAHAN KONSEPTUAL DENGAN SETTING KOOPERATIF PROBLEM SOLVING UNTUK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMA PADA MATERI TEORI KINETIK GAS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No soal Daya pembeda Tingkat kesukaran Keterangan D Kriteria P Kriteria 1 0,42 Baik 0,42 Sedang Dipakai 2 0,21 Cukup 0,58 Sedang Dipakai 3 0,47 Baik 0,66 Sedang Dipakai 4 0,16 Jelek 0,92 Mudah Dibuang 5 0,21 Cukup 0,53 Sedang Dipakai 6 0,42 Cukup 0,63 Sedang Dipakai 7 0,26 Cukup ian0,71 Mudah Dipakai 8 0,42 Baik 0,37 Sedang Dipakai 9 0,32 Cukup 0,68 Sedang Dipakai 10 0,32 Cukup 0,53 Sedang Dipakai 11 0,26 Cukup 0,55 Sedang Dipakai 12 0,47 Baik 0,66 Sedang Dipakai 13 0,26 Cukup 0,50 Sedang Dipakai 14 0,21 Cukup 0,58 Sedang Dipakai 15 0,00 Jelek 0,11 Sukar Dibuang 16 0,37 Cukup 0,66 Sedang Dipakai 17 0,21 Cukup 0,37 Sedang Dipakai 18 0,42 Baik 0,74 Mudah Dipakai 19 0,32 Cukup 0,53 Sedang Dipakai 20 0,37 Cukup 0,61 Sedang Dipakai 21 0,05 Jelek 0,29 Sukar Dibuang 22 0,37 Cukup 0,76 Mudah Dipakai Berdasarkan Tabel 3.7 di atas dapat dilihat bahwa pada uji coba tes pemahaman konsep yang kedua terdapat 3 buah soal yang memiliki daya pembeda yang termasuk dalam kategori jelek sehingga tidak digunakan yaitu soal nomor 4, 15, dan 21. Pada uji coba yang kedua juga diperoleh bahwa dari 22 soal yang diujicobakan jumlah soal tes pemahaman konsep yang bisa digunakan untuk pretest dan posttest berjumlah 19 soal yang meliputi aspek menafsirkan sebanyak 6 soal, aspek menarik kesimpulan 6 soal, dan aspek menjelaskan sebanyak 7 soal. Reliabilitas instrumen tes pemahaman konsep yang diperoleh menghitung koefisien korelasi antara uji coba pertama dan ujicoba kedua menghasilkan nilai sebesar 0,87 yang menandakan bahwa tes pemahaman konsep yang dikembangkan memiliki reliabilitas yang tinggi. Dengan demikian, soal 63 M.Chandra, 2014 PENGGUNAAN WEBSITE DALAM MODEL PERUBAHAN KONSEPTUAL DENGAN SETTING KOOPERATIF PROBLEM SOLVING UNTUK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMA PADA MATERI TEORI KINETIK GAS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pemahaman konsep yang dikembangkan dapat digunakan sebagai instrument tes pemahaman konsep untuk pretest dan posttest yang berjumlah 19 butir soal. Seluruh sub konsep pada materi teori kinetik gas yaitu sub konsep hukum-hukum gas, persamaan gas ideal, teori kinetik gas, dan ekipartisi energi juga telah terwakili dalam soal-soal tersebut. Rekapitulasi hasil uji coba pertama untuk tes kemampuan pemecahan masalah disajikan pada Tabel 3.8. Tabel 3.8 Hasil Uji Coba Pertama Tes Kemampuan Pemecahan Masalah No soal Daya pembeda Tingkat kesukaran Keterangan D Kriteria P Kriteria 1 0,25 Cukup 0,31 Sukar Dipakai 2 0,18 Jelek 0,23 Sukar Dibuang 3 0,41 Cukup 0,52 Sedang Dipakai 4 0,22 Cukup 0,24 Sukar Dipakai 5 0,23 Cukup 0,28 Sukar Dipakai 6 0,41 Baik 0,45 Sedang Dipakai 7 0,37 Cukup 0,41 Sedang Dipakai 8 0,35 Cukup 0,43 Sedang Dipakai 9 0,15 Jelek 0,18 Sukar Dibuang Berdasarkan Tabel 3.8 dapat dilihat bahwa hasil ujicoba pertama soal tes kemampuan pemecahan masalah terdapat 2 buah soal yang memiliki daya pembeda yang termasuk kategori jelek yaitu soal nomor 2 dan 9 sehingga tidak dapat digunakan karena tidak mampu untuk membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dan rendah. Pada uji coba yang pertama hanya 7 butir soal yang digunakan dari 9 buah soal yang diujikan yang terdiri atas 5 soal yang 64 M.Chandra, 2014 PENGGUNAAN WEBSITE DALAM MODEL PERUBAHAN KONSEPTUAL DENGAN SETTING KOOPERATIF PROBLEM SOLVING UNTUK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMA PADA MATERI TEORI KINETIK GAS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mewakili konsep hukum-hukum gas dan persamaan gas ideal, dan 4 soal yang mewakili konsep teori kinetik gas dan ekipartisi energi. Rekapitulasi hasil uji coba pertama untuk tes kemampuan pemecahan masalah disajikan pada Tabel 3.9. Tabel 3.9 Hasil Uji Coba Kedua Tes Kemampuan Pemecahan Masalah No soal Daya pembeda Tingkat kesukaran Keterangan D Kriteria P Kriteria 1 0,29 Cukup 0,34 Sedang Dipakai 2 0,19 Jelek 0,24 Sukar Dibuang 3 0,41 Baik 0,53 Sedang Dipakai 4 0,21 Cukup 0,25 Sukar Dipakai 5 0,23 Cukup 0,29 Sukar Dipakai 6 0,42 Baik 0,45 Sedang Dipakai 7 0,38 Cukup 0,42 Sedang Dipakai 8 0,36 Cukup 0,43 Sedang Dipakai 9 0,19 Jelek 0,21 Sukar Dibuang Berdasarkan Tabel 3.9 di atas tampak bahwa pada uji coba yang kedua untuk soal tes kemampuan pemecahan masalah, terdapat 2 buah soal yang memiliki daya pembeda yang termasuk kategori jelek yaitu soal nomor 2 dan 9 sama halnya seperti uji coba yang pertama sehingga hanya 7 butir soal juga yang digunakan dari 9 buah soal yang diujikan yang terdiri atas 5 soal yang mewakili konsep hukum-hukum gas dan persamaan gas ideal, dan 4 soal yang mewakili konsep teori kinetik gas dan ekipartisi energi. Reliabilitas instrumen tes kemampuan pemecahan masalah yang diperoleh menghitung koefisien korelasi antara uji coba pertama dan ujicoba kedua menghasilkan nilai sebesar 0,88 yang menandakan bahwa tes kemampuan pemecahan masalah yang dikembangkan memiliki reliabilitas yang tinggi. Dengan demikian, soal tes kemampuan pemecahan masalah yang dikembangkan untuk dapat digunakan sebagai instrument tes pemahaman konsep untuk pretest dan posttest berjumlah 7 butir soal. Seluruh sub konsep pada materi teori kinetik gas 65 M.Chandra, 2014 PENGGUNAAN WEBSITE DALAM MODEL PERUBAHAN KONSEPTUAL DENGAN SETTING KOOPERATIF PROBLEM SOLVING UNTUK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMA PADA MATERI TEORI KINETIK GAS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu yaitu sub konsep hukum-hukum gas, persamaan gas ideal, teori kinetik gas, dan ekipartisi energi juga telah terwakili dalam soal-soal tersebut.

G. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Menggunakan Masalah Kontekstual Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa

1 43 0

PENGEMBANGAN MEDIA ANIMASI DUA DIMENSI BERBASIS JAVA SCRATCH MATERI TEORI KINETIK GAS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA

5 40 130

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN Penerapan Metode Pembelajaran Problem Solving Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Hasil Belajar Matematika.

0 0 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PROBLEM SOLVING BAGI SISWA SMA Penerapan Metode Pembelajaran Problem Solving Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Hasil Belajar Matematika.

0 0 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NOVICK DIPADUKAN DENGAN STRATEGI COOPERATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMA.

7 30 42

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMK PADA MATERI TERMOKIMIA.

0 0 37

PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER BERBANTUAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TEORI KINETIK GAS SISWA SMA.

0 2 44

MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP FLUIDA STATIS DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA.

0 1 39

PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) DALAM PROSES PEMBELAJARAN MATERI TEORI KINETIK GAS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA.

2 5 44

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MODEL KOOPERATIF MURDER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMA.

0 2 67