Perlawanan terhadap Perbuatan Kurator

BAB IV TANGGUNG JAWAB KURATOR SECARA PRIBADI ATAS KESALAHAN ATAU KELALAIANNYA DALAM PENGURUSAN DAN PEMBERESAN HARTA PAILIT YANG MENYEBABKAN KERUGIAN

A. Perlawanan terhadap Perbuatan Kurator

Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang UUK dan PKPU memberikan hak kepada tiap kreditur, panitia kreditur, maupun debitur pailit untuk mengajukan perlawanan kepada hakim pengawas, atas perbuatan kurator; ataupun untuk meminta kepada hakim pengawas agar mengeluarkan perintah tertulis kepada kurator agar kurator melakukan suatu perbuatan yang sudah dirancangkan. 158 Pasal 77 ayat 1 UUK dan PKPU telah memberikan instrumen perlawanan bagi kreditur terhadap kebijakan kurator.Berdasarkan pasal 77 ayat 1 UU UUK dan PKPU dikatakan bahwa setiap kreditur, panitia kreditur, dan debitur pailit dapat mengajukan surat keberatan kepada hakim pengawas terhadap perbuatan yang dilakukan oleh kurator atau memohon kepada hakim pengawas untuk mengeluarkan surat perintah agar kurator melakukan perbuatan tertentu atau tidak melakukan perbuatan yang sudah direncanakan. Hakim pengawas harus menyampaikan surat keberatan tersebut kepada kurator paling lambat 3 hari 158 Ahmad Yani dan Gunawan Widjaja, Op.Cit., hlm. 66. Universitas Sumatera Utara setelah surat keberatan diterimanya. 159 Adapun, kurator harus memberikan tanggapan kepada hakim pengawas atas surat keberatan tersebut paling lambat 3 hari setelah surat keberatan tersebut diterimanya. 160 Setelah itu, hakim pengawas harus memberikan penetapan paling lambat 3 hari setelah tanggapan dari kurator sudah diterima oleh hakim pengawas. 161 Pasal 78 ayat 2 UUK dan PKPU menegaskan kembali, bahwa kurator bertanggung jawab kepada debitur pailit dan kreditur. Oleh karena itu, maka tidak adanya kuasa dari hakim pengawas, atas suatu perbuatan yang mensyaratkan diperlukannya kuasa tersebut atau tidak diindahkannya ketentuan-ketentuan termuat dalam Pasal 75 dan Pasal 76 UUK dan PKPU tidak mempengaruhi sahnya perbuatan yang dilakukan oleh kurator terhadap pihak ketiga. 162 Tindakan hukum yang dapat dilakukan oleh debitur maupun kreditur terhadap tindakanperbuatan dari kurator yang merugikan keduanya yaitu kreditur atau debitur dapat mengajukan perlawanan atau meminta penggantian kurator kepada hakim pengawas. Selain itu, kreditur maupun debitur dapat melakukan gugatan secara perdata maupun pidana dengan dasar gugatan Perbuatan Melawan Hukum karena tugas dan wewenang kuraror telah diatur dalam UUK dan PKPU. Hal ini dilakukan untuk meminta ganti kerugian secara materiil atas tindakan yang telah dilakukan oleh kurator sesuai dengan kewajiban fiduaciary duties yang merupakan kewajiban terhadap pengadilan yang diwakili oleh hakim pengawas, debitur pailit, para kreditur. 159 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Pasal 77 ayat 2 160 Ibid., Pasal 77 ayat 3 161 Ibid., Pasal 77 ayat 4 162 Ibid Universitas Sumatera Utara Pada saat kurator yang melakukan perbuatan melawan hukum digugat seseorang, misalnya oleh para kreditur, maka penggugat para kreditur tidak perlu meminta izin kepada hakim pengawas, karena hubungan hukum yang ada hanyalah antara kurator dan hakim pengawas, namun jika kurator yang melakukan gugatan, maka harus ada penetapan dari hakim pengawas. 163 Kurator harus melaksanakan kewenangannya dengan sebaik-baiknya, hal ini juga berguna bagi kurator yang bersangkutan agar tidak dapat dituntut karena merugikan harta pailit.Seorang kurator bertanggung jawab secara pribadi, jika melakukan tindakan yang merugikan harta pailit, dan kerugian yang ditimbulkannya dapat dimintakan penggantian kepada harta pribadi kurator.Oleh karena itu, dalam rangka melaksanakan kewenangannya, khususnya dalam hal harta pailit lebih besar dari utang, maka kurator haruslah memperhatikan batasan- batasan yang ada dalam melaksanakan kewenangannya. 164 163 Wawancara pada tanggal 12 Juni 2014, dengan Ave Maria Sihombing, Anggota Teknis Hukum Balai Harta Peninggalan Medan 164 Fennieka Kristianto, Kewenangan Menggugat Pailit dalam Perjanjian Kredit Sindikasi Jakarta: Minerva Athena Pressindo, 2009, hlm. 38.

B. Tanggung Jawab Kurator secara Pribadi