BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Kurator memiliki peran penting di dalam perkara kepailitan. Pelaksanaan pengurusan dan pemberesan atas harta pailit diserahkan kepada Kurator
yang diangkat oleh Pengadilan, dengan diawasi oleh Hakim Pengawas yang ditunjuk oleh Hakim Pengadilan.Terhitung sejak tanggal putusan pernyataan
pailit ditetapkan maka kurator berwenang melaksanakan tugas pengurusan danatau pemberesan atas harta pailit, meskipun terhadap putusan tersebut
diajukan kasasi atau peninjauan kembali. 2. Dalam melakukan tugas pengurusan danatau pemberesan harta pailit tidak
jarang kurator melakukan kesalahan atau kelalaian yang mengakibatkan kerugian terhadap harta pailit. Bentuk kesalahan atau kelalaian kurator
secara implisit merupakan perbuatan melawan hukum.
Universitas Sumatera Utara
3. Sesuai dengan Pasal 72 Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang disebutkan bahwa
kurator bertanggung jawab atas kesalahan atau kelalaiannya yang mengakibatkan kerugian dalam melakukan tugas pengurusan danatau
pemberesan harta pailit. UUK dan PKPU tidak mengatur secara jelas mengenai tanggung jawab tersebut.Oleh karena itu, pertanggungjawaban
terhadap setiap kesalahan atau kelalaian berbeda-beda.Kesalahan atau kelalaian kurator yang tidak sampai mengakibatkan kerugain terhadap harta
pailit dapat dikenai sanksi berupa teguran.Namun, apabila kesalahan atau kelalaian kurator mengakibatkan kerugian atau berkurangnya harta pailit,
maka tanggung jawab kurator sesuai dengan kesalahan atau kelalaian yang dilakukannya dan dapat dikenai sanksi administrasi, perdata, maupun sanksi
pidana, sesuai dengan kesalahan atau kelalaiannya.Kerugian harta pailit yang ditimbulkan kurator juga dapat dimintakan penggantian kepada harta
pribadi kurator.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, adapun saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :
1. Hendaknya kurator dalam melaksanakan tugas pengurusan danatau
pemberesan harta pailit selalu bertindak dengan cermat dan sebaik mungkin, karena kesalahan atau kelalaiannya dalam melaksanakan tugas
Universitas Sumatera Utara
dapat mengakibatkan kurator dituntut oleh pihak-pihak yang
berkepentingan di dalam kepailitan.
2. Hendaknya kurator dalam melaksanakan tugas pengurusan danatau
pemberesan harta pailit selalu berkoordinasi dengan hakim pengawas dan meminta izin kepada hakim pengawas dalam melaksanakan tugas-tugas
tertentu yang dikehendaki oleh undang-undang. Selain itu, kurator harus bekerja sama dengan pihak debitur pailit dan kreditur agar penyelesaian
kepailitan dapat dilakukan dengan cepat.
3. Hendaknyadibentuk suatu peraturan yang memuat batasan-batasan
mengenai tugas dan tanggung jawab kurator, serta dapat menafsirkan isi dari Pasal 72 Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang mengenai tanggung jawab kurator terhadap kesalahan atau kelalaiannya dalam melakukan tugas
pengurusan danatau pemberesan harta pailit, sehingga dapat memberikan kepastian hukum terhadap profesi kurator.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku