1 laporan pendahuluan;
2 laporan berkala pelaksanaan tugas setiap 6 enam bulan;
3 laporan akhir;
Setiap kurator dilarang merangkap jabatan lain kecuali sebagai advokat, akuntan, mediator, dan atau arbiter.
37
Dari Pasal 15 ayat 1 UUK dan PKPU, dapat diketahui bahwa pengangkatan kurator adalah wewenang hakim Pengadilan Niaga.Pihak debitur,
kreditur, atau pihak yang berwenang Bapepam, Menteri Keuangan, Kejakasaan, Bank Indonesia hanya mempunyai hak untuk mengajukan usul pengangkatan
kurator kepada pengadilan niaga.Usulan tersebut apakah diterima atau tidak adalah diskresi hakim.Balai Harta Peninggalan BHP secara otomatis diangkat
sebagai kurator apabila pihak debitur, kreditur, atau pihak yang berwenang tersebut tidak mengajukan usulan mengenai pengangkatan kurator.Pengangkatan
kurator didasarkan pada putusan pernyataan pailit, dalam arti bahwa dalam putusan pernyataan pailit harus dinyatakan adanya pengangkatan kurator Pasal
15 ayat 1 UUK dan PKPU.
B. Pengangkatan dan Pemberhentian Kurator
38
Berdasarkan Pasal 10 ayat 1 UUK dan PKPU dimungkinkan penunjukan kurator sementara sebelum diucapkannya putusan pernyataan pailit. Selama
putusan atas permohonan pernyataan pailit belum diucapkan, setiap kreditur, kejaksaan, Bank Indonesia, Bapepam, atau Menteri Keuangan dapat mengajukan
37
Ibid., Pasal 15
38
Jono, Op.Cit., hlm. 141.
Universitas Sumatera Utara
permohonan kepada Pengadilan Niaga untuk menunjuk kurator sementara untuk mengawasi:
1. pengelolaan usaha debitur; dan
2. pembayaran kepada kreditur, pengalihan, atau penggunaan kekayaan debitur
yang dalam kepailitan merupakan wewenang kurator.
39
Permohonan tersebut hanya dapat dikabulkan, apabila hal itu diperlukan guna melindungi kepentingan kreditur.
40
a. permohonan kurator sendiri;
Dahulu dalam Pasal 67 ayat 1 Undang-Undang tentang Kepailitan Faillissementsverordening, hanya ditentukan bahwa Balai Harta Peninggalan
saja yang ditugaskan sebagai kurator. Setelah ditetapkan Perpu No. 1 Tahun 1998 yang mengubah Faillissementsverordening tersebut, yang dapat menjadi kurator
adalah Balai Harta Peninggalan dan kurator lainnya Pasal 67 A ayat 1. Begitu juga dalam Pasal 70 ayat 1 UUK dan PKPU, ditentukan bahwa yang dapat
menjadi kurator adalah Balai Harta Peninggalan BHP dan kurator lain kurator orang perorangan. Kurator lain sering kali diistilahkan dengan “kurator swasta”.
Pasal 71 ayat 1 UUK dan PKPU mengatakan bahwa pengadilan setiap waktu dapat mengabulkan usul penggantian kurator, setelah memanggil dan
mendengar kurator, dan mengangkat kurator lain danatau mengangkat kurator tambahan atas:
b. permohonan kurator lainnya, jika ada;
39
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Pasal 10 ayat 1
40
Ibid., Pasal 10 ayat 2
Universitas Sumatera Utara
c. usul hakim pengawas; atau;
d. permintaan debitur pailit.
Ini berarti keputusan untuk menggantimengangkat lagi kurator atas permohonan kurator sendirikurator lainhakim pengawasdebitur pailit adalah
diskresi hakim wewenang hakim.Hakim berwenang untuk mengangkat atau tidak mengangkat atau mengganti atau tidak mengganti kurator tersebut,
meskipun hal itu adalah diskresi hakim, tetapi sebagai hakim yang bijak, sebaiknya harus mempertimbangkan secara cermat dan tepat serta rasional atas
permohonan kuratorkurator lainnyahakim pengawasdebitur pailit.
41
Pasal 71 ayat 2 UUK dan PKPU menyatakan bahwa pengadilan harus memberhentikan atau mengangkat kurator atas permohonan atau usul kreditur
konkuren berdasarkan putusan rapat kreditur yang diselenggarakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 90, dengan persyaratan putusan tersebut diambil
berdasarkan suara setuju lebih dari ½ jumlah kreditur konkuren atau kuasanya yang hadir dalam rapat dan yang mewakili lebih dari ½ jumlah piutang kreditur
konkuren atau kuasanya yang hadir dalam rapat tersebut.
42
1 disetujui oleh lebih dari ½ jumlah kreditur konkuren atau kuasanya yang hadir
dalam rapat; dan Maksudnya, hakim
mempunyai kewajiban mutlak atas perintah undang-undang untuk memberhentikan atau mengangkat kurator atas permohonanusul kreditur
konkuren dengan putusan rapat kreditur dengan persyaratan :
41
Jono, Hukum Kepailitan, Jakarta: Sinar Grafika, 2008, hlm. 143.
42
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Pasal 71 ayat 2
Universitas Sumatera Utara
2 mewakili lebih dari ½ jumlah piutang kreditur konkuren atau kuasanya yang
hadir dalam rapat tersebut. Kurator dapat diberhentikan, apabila tidak memenuhi kewajiban dan atau
melanggar larangan yang diatur dalam Peraturan Menteri.
43
Kurator yang telah dikeluarkan sebagai anggota organisasi profesi dilaporkan kepada Menteri dan
Pengadilan Niaga oleh organisasi profesi. Kurator berhenti karena:
44
a meninggal dunia;
b mengundurkan diri sebagai kurator;
c tidak memenuhi lagi persyaratan sebagai kurator;
d dipidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan hukuman
pidana 5 lima tahun atau lebih berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap;
e tidak terdaftar lagi pada Departemen Hukum dan HAM.
C. Tugas dan Kewenangan Kurator dalam Pengurusan dan Pemberesan Harta Pailit