Modifikasi Mesin diesel menjadi bahan bakar LPG

59 Gambar 3.34 Diagram alir modifikasi

3.7 Prosedur Pengujian Performansi Mesin Diesel

Tujuan pengujian ini untuk mendapatkan performansi mesin diesel. Pengujian ini dilakukan dengan 6 variasi putaran yaitu 2400, 2600, 2800, 3000, 3200, 3400 revolution per minute. Kemudian cylinderhead yangtelah dimodifikasi dan diinstalasikan sitem gas mixer agar gas LPG dapat mengalir sesuai dengaan akselarasi yang diinginkan. Untuk mengetahui kuat arus yang mengalir, dilakukan pembebanan 400 dan 800 Watt. Pengujian dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Pengujian diesel dengan bahan bakar biosolar. 1. Mengoperasikan mesin dengan cara memutar kunci kontak ke arah ON, lalu tekan tombol starter kemudian memanaskan mesin selama 3 menit. 2. Menghidupkan lampu dengan beban 400 Watt. 60 3. Memulai pengujian dengan putaran awal 2400 rpm, tetapi untuk pemancingan pertama, agar dinamo menghasilkan daya, kita harus menaikkan putaran mesin hingga 3200 rpm. Lalu diturunkan kembali ke putaran 2400 rpm 4. Mengisi tangki bahan bakar hingga batas yang ditentukan 5. Menyalakan stopwatch dan menghitung waktu pengujian sampai 5 menit. 6. Mempertahankan agarputaran mesin tetap stabil di putaran 2400 dengan toleransi 20 rpm. 7. Mengukur tegangan dan kuat arus menggunakan multi meter. 8. Mengukur temperatur pada intake manifold, jacket engine dan exhaust 9. Mencatat data kuat arus, tegangan, dan temperatur pada kertas data 10. Mematikan mesin dengan cara memutar kunci kontak ke arah Off setelah 5 menit pengujian. 11. Mencatat bahan bakar yang habis selama pengujian melalui pembacaan buret. Mengulang pengujian untuk variasi putaran berikutnya 2600, 2800,3000,3200,3400 . 12. Setelah selesai pengujian diulangi untuk beban 800 Watt. 13. Pengulangan dari pengujian diatas dilakukan sekali lagi untuk mendapatkan ketelitian yang lebih akurat b. Pengujian mesin diesel yang telah dimodifikasi cylinder head menjadi berbahan bakar LPG menggunakan sistem gas mixer 1. Menghubungkan selang LPG ke gas mixer yang telah dimodifikasi.

2. Menghubungkan selang ke gas mixer, manometer, regulator dan ke

tangki telah berisi gas LPG. 3. Mengoperasikan mesin dengan cara memutar kunci kontak ke arah ON, lalu tekan tombol starter. 4. Membuka aliran gas dari Tangki LPG.lalu sesuaikan akselarasinya dengan cara memutarregulator, kemudian memanaskan mesin selama 3 menit 5. Menghidupkan lampu dengan beban 400 Watt. 61 6. Memulai pengujian dengan putaran awal 2400 rpm, tetapi untuk pemancingan pertama, agar dinamo menghasilkan daya, kita harus menaikkan putaran mesin hingga 3200 rpm. Lalu diturunkan kembali ke putaran 2400 rpm 7. Menyalakan stopwatch dan menghitung waktu pengujian sampai 5 menit. 8. Mempertahankan agar putaran mesin tetap stabil di putaran 2400 dengan toleransi 20 rpm. 9. Mengukur tegangan dan kuat arus menggunakan multi meter. 10. Mengukur temperatur pada intake manifold, jacket engine dan exhaust 11. Mencatat data tekanan dari pembacaan manometer, kuat arus, tegangan, dan temperatur pada kertas data 12. Ulangi pengujian untuk putaran mesin berikutnya 2600, 2800,3000,3200,3400 . 13. Setelah selesai, ulangi pengujian untuk beban 800 Watt. 14. Pengulangan dari pengujian diatas dilakukan sekali lagi untuk mendapatkan ketelitian yang lebih akurat 62

3.8 Diagram Alir Penelitian

Gambar 3.35 Diagram Alir Penelitian Mulai Selesai Studi Literatur Pengambilan Data Awal Modifikasi Mesin PENGUJIAN MESIN 1. Menentukan nilai putaran mesin 2. Mencatat konsumsi bahan bakar 3. Mencatat kuat arus dan t Mengulangi Pengujian dengan beban 400 Watt, beban 800 Watt Mengolah dan menganalisa data hasil pengujian 63 Mengolah data dari 6 k li ji selesai

3.9 Prosedur Pengujian Emisi Gas Buang

Gambar 3.36 Diagram Alir Prosedur Pengujian Emisi Gas Buang Mulai • Menyiapkan perangkat alat uji emisi gas buang • Memastikan semua kabel terpasang dengan baik • Tekan tombol power yang ada di belakang alat • Alat akan melakukan proses warming up • tekan tombol select sampai muncul “ready code gasoline” • tunggu beberapa detik sampai muncul tampilan ECC TEST • Pasang probe tester ke ujung knalpot mesin • Tunggu pembacaan stabil, kemudian print hasil pengujian dengan menekan tombol “hold print” • Lepas sensor probe tester dari knalpot mesin Mengulang pengujian dengan variasi putaran dan beban yang berbeda 64

BAB IV HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN

4.1 Daya

Untuk mengetahui besar kuat arus yang mengalir digunakan variasi beban yaitu 400 watt dan 800 watt. Namun dalam perhitungan untuk mendapatkan torsi maka daya yang digunakan adalah daya hasil perkalian tegangan dan kuat arus yang dihasilkan, bukan daya yang ditetapkan sebagai beban yaitu 400 watt dan 800 watt. Besarnya daya yang dihasilkan oleh mesin didapat dari perkalian tegangan dengan besar kuat arus yang diukur dengan multitester. P = V x I Dimana : P = Daya yang dihasilkan genset diesel Watt V = Tegangan yang dihasilkan genset diesel Volt I = Kuat arusyang dihasilkan genset diesel Ampere

4.1.1 Besarnya Daya Pada Bahan Bakar Solar Murni

Dalam penelitian ini, perhitungan daya akan dibagi menjadi dua yaitu untuk beban 400 dan 800 Watt. Pada penelitian ini putaran yang dipakai yaitu pada putaran 2400 rpm, 2600 rpm, 2800 rpm, 3000 rpm, 3200 rpm, dan 3400 rpm. Untuk beban 400 Watt n = 2400 rpm V = 125,6 Volt I = 1,17 Ampere P = V.I 65 P = 125,6 . 1,17 P = 146,952 Watt n = 2600 rpm V = 144,5 Volt I = 1,37 Ampere P = V.I P = 144,5 . 1,37 P = 197,965 Watt Tabel 4.1 Hasil Pengujian Mesin Diesel Beban 400 Watt selama 5 menit Putaran rpm Tegangan V Kuat Arus A Daya Watt 2400 125.6 1.17 146.952 2600 144.5 1.37 197.965 2800 165.9 1.41 233.919 3000 183 1.48 270.84 3200 207.4 1.63 338.062 3400 238.1 1.78 423.818 Tabel 4.2 Hasil Pengujian Mesin Diesel Beban 800 Watt selama 5 menit Putaran rpm Tegangan V Kuat Arus A Daya Watt 2400 118.1 2.24 264.544 2600 142.9 2.42 345.818 2800 161.7 2.65 428.505 3000 189.6 2.87 544.152 3200 222.6 3.34 743.484 3400 225.5 3.36 757.68 66 Gambar 4.1 Grafik Putaran Mesin vs Daya pada bahan bakar Solar murni

4.1.2 Besarnya Daya Pada Bahan Bakar LPG

Cara menghitung besarnya daya untuk LPG sama seperti cara menghitung daya pada bahan bakar solar murni. Adapun besarnya daya pada pengujian dengan bahan bakar LPG dapat dilihat dibawah ini: Untuk beban 400 Watt putaran = 2400 rpm V = 124,2 Volt I = 1,16 Ampere P = V.I P = 124,2 . 1,16 67 P = 140,128 Watt putaran = 2600 rpm V = 152,1 Volt I = 1,38 Ampere P = V.I P = 152,1 . 1,38 P = 210,588 Watt Tabel 4.3 Hasil Pengujian Mesin Diesel Bahan Bakar LPG Beban 400 Watt Putaran rpm Tegangan v Kuat Arus A Daya Watt 2400 124.2 1.16 140.128 2600 152.1 1.38 210.588 2800 173.7 1.44 247.68 3000 188.3 1.54 292.292 3200 209.9 1.65 358.215 3400 232.4 1.78 420.436 Tabel 4.4 Hasil Pengujian Mesin Diesel Bahan Bakar LPG Beban 800 Watt Putaran rpm Tegangan V Kuat Arus A Daya P 2400 118.8 2.23 264.924 2600 142.5 2.42 344.85 2800 166 2.69 446.54 3000 186.8 2.89 539.852 3200 204.8 3.08 630.784 3400 230.3 3.33 766.899