45 10.
Selang SMC tekanan tinggi Selang SMC digunakan untuk mengubungkan regulator, manometer dan
karburator. Selang yang digunakan adalah selang plastik polyurethane tekanan tinggi dan tahan panas, dengan ukuran 12x8
Gambar 3.10 Selang SMC tekanan tinggi 11.
Karburator Karburator digunakan sebagai gas mixer antara bahan bakar LPG dengan
udara. Karburator tidak dapat langsung digunakan, membutuhkan modifikasi bagian dalam karburator agar pada saat pembakaran tidak terjadi kebocoran LPG
yang dapat mengakibatkan bahaya kebakaran.
Gambar 3.11 karburator
46 12.
Intake Manifold Intake manifold atau lebih dikenal dengan nama leher angsa digunakan
sebagai penghubung antara cylinder head dengan karburator.
Gambar 3.12 Intake manifold 13.
Busi Fungsi busi adalah menyalakan campuran bahan bakar dan udara yang
masuk kedalam ruang pembakaran, menghantar panas keluar dari ruang pembakaran dan menutup lubang dikepala silinder agar gas pembakaran tidak
bocor.
Gambarr 3.13 Busi
47 14.
Ignition coil Ignition Coil berfungsi untuk merubah arus listrik 12V yang diterima dari
baterai menjadi tegangan tinggi 10 KV atau lebih untuk mengahasilkan oncatan bunag api yang kuat pada celah busi.Pada ignition coil , kumparan primer dan
sekunder di gulung pada inti besi. Kumparan – kumparan ini akan menaikkan tegangan yang diterima dari baterai menjadi tegangan yang sangat tinggi dengan
cara induksi elektomagnet dan kemudian membagikan tegangan tinggi tersebut busi melalui kabel tegangan tinggi. Sistem pengapian yang digunakan adalah
pengapian listrik, dimana untuk mengahsilkan percikan api digunakan tenaga listrik sebagai pemercik api.
Gambar 3.14 Ignition coil 15.
Universal joint Universal joint berfungsi sebagai transmisi yang menghubungkan daya
dan putaran dari mesin ke generator. Penggunaan universal joint dapat mengurangi getaran dan rugi-rugi daya dan putaran antara mesin dan generator.
Universal joint bisa digunakan pada titik poros yang tidak center dan simetris.
48 Gambar 3.15 Universal joint
16. Crank angel signal
Crank angel signal berfungsi sebagai signal untuk menentukan pada titik mana terjadi pembakaran. Penentuan titik crank angel signal harus diletakkan
pada saat titik mati atas TMA. Apabila terlambat dan terlalu cepat, maka mesin hasil modifikasi akan memgalami detonasi knocking.
Gambar 3.16 Crank angle signal
49 17.
Rangkain lampu Rangkaian lampu berfungsi sebagai beban generator, untuk mengetahui
daya keluaran dari mesin dengan pembebanan 40 dan 80 dari daya maksimum generator
Gambar 3.17 Rangkaian lampu 18.
Alat-alat Perbengkelan Alat-alat perbengkelan digunakan dalam proses modifikasi cylinder head
dan modifikasi sitem pengapian daripada mesin diesel. Alat-alat perbengkelan yang digunakan adlah gerinda, 1 set kunci, bor dan mesin las.
Gambar 3.18 Alat-alat perbengkelan
50
3.2.2 Bahan
Bahan yang menjadi objek pengujian ini adalah bahan bakar biosolar dan LPG produksi Pertamina.
Gambar 3.19 Tabung gas LPG ‘
3.3 Metode Pengumpulan Data
Data yang dipergunakan dalam pengujian ini meliputi: a.
Data primer, merupakan data yang diperoleh langsung dari pengukuran dan pembacaan pada unit instrumentasi serta alat ukur pada masing-masing
pengujian. b.
Data sekunder, merupakan data yang diperoleh dari hasil penelitian karakteristik bahan bakar biosolar dan LPG yang diperoleh dari berbagai
sumber yang ada.
3.4 Metode Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari data primer dan data sekunder diolah ke dalam rumus empiris, kemudian data dari perhitungan disajikan dalam bentuk tabulasi
dan grafik
51
3.5 Pengamatan dan Tahap Pengujian
Parameter yang akan ditinjau dalam pengujian ini adalah : 1.
Daya P 2.
Torsi T 3.
Konsumsi bahan bakar spesifik sfc 4.
Efisiensi thermal 5.
Nilai ekonomis
Adapun prosedur pengujian dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu : 1.
Pengujian mesin diesel menggunakan bahan bakar solar 2.
Memodifikasi mesin diesel menjadi mesin berbahan bakar LPG dengan merubah sitem pengapian dan sistem penyuplai bahan bakar
3. Pengujian mesin menggunakan bahan bakar LPG menggunakan sistem gas
mixer yang dimodifikasi dari sistem karburator
3.6 Modifikasi Mesin diesel menjadi bahan bakar LPG
Adapun prosedur modifikasi antara lain • Modifikasi cylinder head
52 Gambar 3. 20 Pandangan atas cylinder head
Gambar 3.21 Pandangan bawah cylinder head Keterangan gambar:
1. Lubang peleatakan nozzle
2. Batang klep intake
3. Cylinder head
4. Batang klep exhaust
5. Lubang governor valve
6. Intake Manifold
7. Katup Masuk
8. Lubang Nozel
9. Katub Buang
10.
Exhaust
53 Gambar 3.22 Pandangan atas cylinder head setelah modifikasi
Gambar 3.23 Pandangan bawah cylinder head setelah modifikasi Keterangan gambar:
1. Exhaust
54 2.
Spark Plug 3.
Intake Manifold 4.
Karburator 5.
Selang Biogas 6.
Busi
• Pemasangan crank angle signal
Gambar 3.24 Pemasangan crank angle signal • Pemasangan manometer diantara gas mixer dan tabung LPG
Gambar 3.25 Pemasangan manometer
55 • Pemasangan regulator tekanan tinggi dan menghubungkannya dengan
manometer
Gambar 3.26 Pemasanagan regulator gas tekanan tinggi • Pemasangan Tachometer untuk mengetahui putaran mesin dengan
menghubungkannya ke crank angle signal
Gambar 3.27 Pemasangan tachometer • Pemasangan ignition coil dengan menghubungkan sistem suplay daya dari
arus batray setelah melalui ignition switch dan kabel yang lain ke massa batray. Kabel yang satu lagiu dihubungkan ke crank angle signal untuk
menentukan titik pengapian pada saat titik mati atas TMA.
56 Gambar 3.28 ignition coil
• Proses pembuatan rangka untuk digunakan sebagai dudukan dari mesin, generator dan aksesoris mesin
lainnya Gambar 3. 29 Proses pembuatan rangka mesin
57 • Pemasangan dinamo generator
Gambar 3.30 Pemasangan dinamo generator • Pemasangan universal joint untuk menghubungkan daya dan putaran dari
mesin ke dinamo generator
Gambar 3.31 Pemasangan universal joint
58 • Pemasangan panel unit dari dinamo generator, panel ini digunakan untuk
menghubungkan generator ke rangkaian listrik
Gambar 3.32 Pemasangan panel unit • Proses modifikasi telah selesai, mesin siap digunakan dengan penggunaan
bahan bakar LPG.
Gambar 3.33 Generator set diesel berbahan bakar LPG