23
2.4.5 Efisiensi Volumetris
Salah satu proses yang paling penting untuk menentukan berapa besar daya dan performansi yang dihasilkan dari sebuah mesin yaitu dengan
mendapatkan kwantitas udara yang paling maksimal yang digunakan pada setiap siklus yang masuk ke ruang bakar. Semakin banyak udara sama dengan
menambah konsumsi bahan bakar dan akan menghasilkan semakin banyak daya yang bisa dikonversi dari hasil pembakaran. Efisiensi volumetris dapat dicari
dengan menggunakan rumu = n .
ϼ
a
. Vd . N ................................................................................. .2.7
Dimana: massa udara di dalam silinder per siklus kg
laju aliran udara didalam mesin kgs volume langkah m
3
n = jumlah putaran per siklus N = putaran mesin rpm
ϼ
a
= densitas udara kgm
3
= efisiensi volumetris
2.4.6 Mesin Diesel yang digunakan
Jenis mesin diesel yang digunakan pada pengujian ini adalah Mesin Diesel KAMA YL170-F 211cc. Sistem pendinginan udara. Pada sistem pengapian
dimodifikasi dengan penggunaan busi spark plug sebagai pemantik bahan bakar gas yang diinjeksikan melalui pengadopsian sistem karburator.
2.5 Pembakaran pada Mesin Otto
Pembakaran adalah reaksi kimia dimana oksidan oksigen bereaksi secara cepat terhadap bahan bakar dan melepaskan energy panas. Ada tiga unsur
kimia utama dalam elemen mampu bakar combustible yakni karbonC dan hidrogen H, elemen lainnya adalah sulfurS. Proses pembakaran dikatakan
sempurna jika semua karbon bereaksi dengan oksigen dan menghasilkan karbon monoksida, atau jika sulfur bereaksi dengan sulfur menghasilkan sulfur dioksida.
24 Jika kondisi ini tidak terpenuhi, mak dikatakna proses pembakaran tidak
sempurna. Nitrogen tidak berpartisipasi pada proses pembakaran dan disebut
sebagai gas lembam. Selama proses pembakaran, butiran minyak bahan bakar dipisahkan menjadi elemen komponennya yaitu hidrogen dan karbon dan masing-
masing bergabung dengan oksigen dari udara secarah terpisah. Hydrogen akan bergabung dengan oksigen dan menghasilkan air. Karbon akan bergabung dengan
oksigen menjadi karbon dioksida. Jika jumlah oksigen tidak cukup maka sebagian karbon akan bereaksi dengan carbon dan menghasilkan karbon
monoksida. Pembentukan karbon monoksida hanya menghasilkan 30 panas yang dihasilkan oleh pembentukan karbon dioksida.
2.5.1 Karburator
Karburator memiliki fungsi sebagai pencampur antara bahan bakar dan udara dan menghasilkan aliran turbulen campuran bahan bakar dan udara ke
ruang bakar sehingga campuran bahan bakar dan udara homogen. Perbandingan campuran udara dan bahan bakar bila diperlukan tenaga
maksimum adalah berkisar antara 12-13 : 1. Jadi lebih gemuk dari campuran teoritis yang dibutuhkan untuk dapat terjadinya suatu pembakaran yang sempurna
yaitu 15 : 1. Sekalipun perbandingan campuran sudah bagus, bila sebagian bahan bakar tidak dapat menguap, maka akan mengakibatkan campuran menjadi kurus,
sehingga tidak dapat terbakar dengan baik. Selain campuran harus baik dan rata, juga diperlukan posisi atau letak dari busi yang tepat agar terjadi loncatan api
yang sempurna. Untuk mencampur udara dengan bahan bakar secara otomatis dengan
suatu perbandingan tertentu pada suatu saat dan kondisi tertentu diperlukan karburator. Jelasnya karburator menyediakan suatu campuran udara bahan bakar
dengan perbandingan yang tetap. Karburator bekerja sangat tepat untuk setiap kondisi yang berbeda-beda dalam menghasilkan suatu perbandingan campuran
yang baik.