commit to user
6. Asset Tangibility
Tangibility adalah level aset tetap yang dimiliki oleh perusahaan. Sedangkan aset tetap yang biasanya juga disebut property, plant, and
equipment PPE adalah aset yang dibeli atau diperoleh untuk dipergunakan perusahaan secara jangka panjang. Contohnya adalah tanah, bangunan, dan
mesin. Perusahaan yang memiliki aset tetap dalam jumlah besar dapat menggunakan hutang dalam jumlah besar. Karena dari skalanya, perusahaan
besar akan lebih mudah mendapatkan akses ke sumber dana dibandingkan dengan perusahaan kecil. Kemudian besarnya aset tetap dapat digunakan
sebagai jaminan atau kolateral hutang perusahaan Sartono, 2001: 248. Haris dan Raviv 1991 dalam Sa’diyah 2007 menyatakan
perusahaan dengan level fixed assets yang rendah mempunyai lebih banyak masalah asymmetric information dibandingkan perusahaan dengan level
fixed assets yang tinggi. Perusahaan dengan level fixed assets yang tinggi umumnya adalah perusahaan yang besar, yang dapat menerbitkan saham
dengan harga yang fair sehingga tidak menggunakan hutang untuk mendanai investasinya.
7. Profitability
Profitabilitas periode sebelumnya merupakan faktor penting dalam menentukan struktur modal. Dengan laba ditahan yang besar,
perusahaan akan lebih senang menggunakan laba ditahan sebelum menggunakan hutang Sartono, 2001: 248. Hal ini sesuai dengan pecking
commit to user
order theory yang menyarankan bahwa manajer lebih senang menggunakan pembiayaan dari laba ditahan, kemudian hutang, dan terakhir, penjualan
saham baru. Meskipun secara teoritis sumber modal yang biayanya paling murah adalah hutang, kemudian saham preferen, dan yang paling mahal
adalah saham biasa, serta laba ditahan. Pertimbangan lain adalah bahwa direct cost untuk pembiayaan eksternal lebih tinggi dibanding dengan
pembiayaan internal. Selanjutnya, penjualan saham baru justru merupakan sinyal negatif karena pasar menginterpretasikan perusahaan dalam keadaan
kesulitan likuiditas. Penjualan saham baru tidak jarang mengakibatkan terjadinya delusi dan pemegang saham akan mempertanyakan ke mana laba
yang diperoleh selama ini? Hal ini juga tidak terlepas adanya informasi yang tidak simetris atau asymmetric information antara manajemen dengan pasar.
Manajemen jelas memiliki informasi lebih tentang prospek perusahaan dibandingkan dengan pasar. Dengan demikian, jika tidak ada alasan yang
kuat, seperti untuk diversifikasi misalnya, maka penjualan saham baru justru akan mengakibatkan harga saham turun.
8. Growth