commit to user
B. PENELITIAN TERDAHULU
Titman dan Wessels 1988 menganalisis explanatory power dari beberapa teori struktur modal yang optimal dengan menggunakan pendekatan
teknik analisis faktor. Variabel-variabel yang berpengaruh terhadap struktur modal optimum adalah tangibility struktur aset, non-debt tax shield,
pertumbuhan, keunikan, klasifikasi industri, ukuran, volatilitas earning, dan profitabilitas. Penelitian dilakukan di Amerika Selatan untuk periode waktu
1974 hingga 1982. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa biaya transaksi merupakan determinasi penting dalam pilihan struktur modal. Rasio hutang
jangka pendek terkait secara negatif dengan ukuran perusahaan, merefleksikan tingginya biaya transaksi bagai perusahaan kecil jika ingin menggunakan
instrumen keuangan jangka panjang. Namun, hasil penelitian tidak menghasilkan dukungan terhadap efek non-debt tax shield, volatilitas earning,
struktur aset nilai kolateral, atau pertumbuhan di masa depan terhadap rasio hutang.
Rajan dan Zingales 1995 menemukan bahwa profitability berpengaruh negatif terhadap leverage. Sementara size ditemukan berpengaruh
positif signifikan terhadap leverage. Mendukung penelitian sebelumnya, penelitian selama periode 1984–
1999 pada perusahaan-perusahaan di Malaysia oleh Pandey 2001 menemukan adanya pengaruh positif antara growth dan size terhadap struktur modal
perusahaan. Sedangkan profitability ditemukan memiliki pengaruh negatif yang signifikan.
commit to user
Pandey 2004 meneliti kembali hubungan antara growth, risk, size, tangibility, dan ownership pada 208 perusahaan yang terdaftar di Kuala
Lumpur Stock Exchange pada periode 1994–2000. Ditemukan dukungan terhadap penelitian terdahulunya, yaitu variabel size yang berpengaruh positif
terhadap leverage. Tangibility juga terkait secara positif, sementara growth, risk, dan ownership berpengaruh negatif terhadap leverage.
Penelitian selanjutnya oleh Esperanca et al. 2003 terhadap perusahaan sektor manufaktur di Portugis menemukan bahwa growth dan risk
berpengaruh positif terhadap leverage. Sedangkan profitability, size, dan asset composition berpengaruh negatif terhadap leverage.
Esperanca et al. 2003 juga menguji pengaruh usia perusahaan terhadap leverage. Mereka menemukan pengaruh negatif pada hubungan antara
usia perusahaan dengan leverage perusahaan-perusahaan manufaktur di Portugis. Hasil penelitian ini didukung oleh Viviani 2008 yang menemukan
bahwa age berpengaruh negatif terhadap leverage. Deesomsak et al. 2004 melakukan penelitian terhadap perusahaan-
perusahaan di kawasan Asia Pasifik pada periode 1993–2001. Mereka menemukan bahwa profitability berpengaruh signifikan di Malaysia, namun
tidak signifikan di Thailand, Singapura, dan Australia. Selain itu, firm size ditemukan berpengaruh positif di Malaysia, Thailand dan Australia. Hasil
positif ini konsisten dengan penelitian Pandey 2001. Deesomsak et al. 2004 juga menguji pengaruh karakteristik perusahaan terhadap leverage sebelum dan
sesudah krisis tahun 1997. Hasil menunjukkan bahwa hubungan antara
commit to user
karakteristik perusahaan dengan struktur modal berubah sebelum dan sesudah adanya krisis. Sebagai ringkasan, keputusan struktur modal di sini bukan hanya
dipengaruhi oleh karakteristik perusahaan saja, tetapi juga dipengaruhi oleh corporate governance dan lingkungan institusional di mana perusahaan
beroperasi. Penelitian oleh Padron et al. 2005 terhadap 65 perusahaan di
Spanish Stock Exchange selama tahun 1990–1999, menguji pengaruh firm size, generated resources, level of warrants, debt cost, growth opportunities, dan
reputation terhadap leverage. Hasil menunjukkan bahwa size dan level of warrants berpengaruh positif terhadap leverage, generated resources dan
growth ditemukan berpengaruh negatif, cost of debt memiliki pengaruh signifikan, sedangkan reputation tidak signifikan.
Eriotis et al. 2007 serta Suhaila dan Wan Mahmood 2008 menemukan pengaruh negatif yang signifikan pada variabel interest coverage
ratio dan liquidity terhadap leverage. Penelitian Suhaila dan Wan Mahmood 2008 juga menemukan pengaruh size yang negatif dalam hubungannya
dengan leverage perusahaan-perusahaan di Malaysia. Penelitian terhadap faktor-faktor yang menentukan struktur modal
pada perusahaan manufaktur di Indonesia oleh Mas’ud 2008 menggunakan variabel-variabel seperti: profitability, size, growth, asset structure, business
risk, dan non-debt tax shield. Semua variabel ditemukan memiliki pengaruh positif terhadap struktur modal, kecuali profitability dan non debt tax shield.
Profitability memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap struktur
commit to user
modal, sementara tidak ditemukan adanya pengaruh yang signifikan pada non- debt tax shield.
Size, struktur aset, dan tingkat pertumbuhan juga ditemukan berpengaruh positif terhadap leverage pada penelitian Al-Najjar dan Taylor
2008. Penelitian dilakukan terhadap perusahaan nonkeuangan di Yordania. Hasil juga menemukan bahwa profitabilitas dan risiko bisnis memiliki
pengaruh negatif yang signifikan terhadap leverage. Sementara hasil yang tidak signifikan ditemukan pada variabel kebijakan dividen.
Penelitian sebelumnya oleh Ezeoha 2008 menyelidiki firm size sebagai faktor penentu leverage keuangan perusahaan berikut faktor penentu
yang lain, seperti asset tangibility, profitability, dan firm age. Penelitian dilakukan terhadap 71 perusahaan yang terdaftar di dalam Nigerian Stock
Exchange selama 17 tahun periode 1990–2006. Hasil penelitian menunjukkan bahwa firm size berpengaruh negatif signifikan terhadap leverage. Hal ini
konsonan dengan penemuan empiris Cooley dan Quandrini 2001, Gupta 1969, Faulkender dan Petersen 2006, serta Titman dan Wessels 1988
dalam Ezeoha 2008. Pengaruh negatif dengan signifikansi tinggi terhadap leverage juga ditemukan pada variabel profitability. Firm age ditemukan
memiliki pengaruh positif terhadap leverage. Sementara asset tangibility tidak berpengaruh signifikan terhadap leverage.
Supriyanto dan Falikhatun 2008 meneliti pengaruh ukuran perusahaan, asset tangibility, dan pertumbuhan perusahaan terhadap struktur
keuangan perusahaan sektor industri food and beverages di Indonesia pada
commit to user
tahun 1998–2005. Ketiga variabel independen ditemukan berpengaruh positif terhadap struktur keuangan. Hasil positif dan signifikan ketiga variabel ini
konsisten dengan penelitian Mas’ud 2008. Penelitian Viviani 2008 menemukan tidak adanya pengaruh yang
signifikan antara size dan risk terhadap leverage perusahaan sektor industri wine di Perancis. Profitability, cash, dan asset turnover ditemukan berpengaruh
positif terhadap leverage, sementara tangibility dan growth berpengaruh negatif.
Tangibility yang berpengaruh positif terhadap leverage didukung oleh penelitian Serrasqueiro dan Rogao 2009. Penelitian terhadap faktor-
faktor yang mempengaruhi leverage ini juga menunjukkan pengaruh positif pada size, serta pengaruh negatif pada variabel profitability.
C. KERANGKA PEMIKIRAN