commit to user
5. Tinjauan Umum Tentang Restrukturisasi Kredit
Arti restrukturisasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah penataan kembali. Restrukturisasi apabila dikaitkan dengan perbankan ialah
penataan kembali mengenai persyaratan kredit atau perubahan syarat-syarat perjanjian kredit yang telah dibuat antara pihak Bank dengan debitur.
Perubahan persyaratan kredit ini berupa perpanjangan jangka waktu kredit, pemberian tambahan kredit atau melakukan konversi atas seluruh atau sebagian
kredit menjadi perusahaan Hermansyah, 2005: 71-72. Sedangkan pengertian restrukturisasi kredit adalah terminologi
keuangan yang banyak digunakan dalam perbankan, yang artinya adalah upaya perbaikan yang dilakukan dalam kegiatan perkreditan terhadap debitur yang
mengalami kesulitan
untuk memenuhi
kewajibannya http:id.wikipedia.orgwikiRestrukturisasi
kredit. Mengenai restrukturisasi ini, Bank Indonesia telah mengeluarkan peraturan
khusus, yakni Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No 31150KEPDIR tanggal 12 November 1998. Menurut Bank Indonesia, restrukturisasi kredit
adalah upaya yang dilakukan bank dalam kegiatan usaha perkreditan agar debitur dapat memenuhi kewajibannya, yang antara lain dilakukan melalui
tindakan sebagai berikut: 1 Penurunan suku bunga kredit
Penurunan suku bunga kredit merupakan salah satu bentuk restrukturisasi kredit yang bertujuan memberikan keringanan kepada debitur sehingga
dengan penurunan bunga kredit besarnya bunga yang harus dibayar debitur setiap tanggal pembayaran menjadi lebih kecil dibanding suku bunga yang
ditetapkan sebelumnya. 2 Pengurangan tunggakan bunga kredit
Bentuk restrukturisasi ini diberikan dengan cara mengurangi tunggakan bunga kredit atau menghapus seluruhnya tunggakan bunga kredit. Debitur
dibebaskan dari kewajiban membayar tunggakan bunga kredit sebagian atau seluruhnya. Cara ini dilakukan agar debitur memiliki kemampuan kembali
untuk melanjutkan usahanya sehingga menghasilkan pendapatan yang dapat
commit to user digunakan untuk membayar hutang pokoknya yang tidak mungkin dihapus
seluruhnya oleh kreditur. 3 Pengurangan tunggakan pokok kredit
Sejumlah pinjaman uang yang diberikan kreditur bank kepada debitur inilah yang disebut pokok kredit. Pembayaran pokok kredit dapat dilakukan
sebagian-sebagian setiap bulan bersamaan dengan pembayaran bunga atau sekaligus di akhir jangka waktu kredit. Hal ini sesuai kesepakatan yang
tercantum dalam perjanjian kredit. Pengurangan tunggakan pokok merupakan restrukturisasi kredit yang paling maksimal diberikan bank
kepada debitur karena pengurangan tunggakan pokok biasanya diikuti dengan penghapusan bunga dan denda seluruhnya.
4 Perpanjangan jangka waktu kredit Perpanjangan jangka waktu kredit merupakan bentuk restrukturisasi kredit
yang bertujuan memperingan debitur untuk mengembalikan utangnya. Dengan memperpanjang jangka waktu kredit maka kualitas kredit debitur
digolongkan menjadi performing loan tidak bermasalah dan dengan perpanjangan jangka waktu memberikan kesempatan kepada debitur untuk
melanjutkan usahanya. 5 Penambahan fasilitas kredit
Penambahan kredit diharapkan usaha debitur akan berjalan kembali dan berkembang yang akan menghasilkan pendapatan yang dapat digunakan
untuk mengembalikan utang lama dan tambahan kredit baru. Untuk memberikan tambahan fasilitas kredit harus dilakukan analisa yang cermat,
akurat dan dengan perhitungan yang tepat mengenai prospek usaha debitur karena debitur menanggung utang lama dan utang baru.
6 Pengambil alihan aset debitur sesuai dengan ketentuan yang berlaku Pengambilalihan aset debitur dalam hukum dapat disebut kompensasi atau
perjumpaan utang. Cara ini bank atau kreditur mengambil alih agunan kredit yang nilai jaminan tersebut dikompensasikan dengan jumlah kredit sebesar
nilai yang diambil, maka terjadilah kompensasi. Dengan kata lain agunan kredit yang diambil alih oleh bank dibayar dengan menggunakan kredit
commit to user yang tertunggak. Dengan demikian agunan kredit menjadi milik atau aset
bank dan utang debitur dinyatakan lunas. 7 Konversi kredit menjadi penyertaan modal sementara pada perusahaan
debitur. Konversi kredit menjadi modal dalam perusahaan debitur merupakan salah
bentuk restrukturisasi. Konversi kredit menjadi modal artinya sejumlah nilai kredit dikonversikan menjadi saham pada perusahaan debitur. Mengenai
berapa besarnya nilai saham yang berasal dari konversi kredit tergantung hasil kesepakatan antara Kreditur dan Debitur. Dengan demikian Bank
memiliki sejumlah saham pada perusahaan debitur dan utang debitur menjadi lunas Sutarno, 2004: 267-273.
Bank dilarang melakukan restrukturisasi kredit dengan tujuan hanya untuk menghindari:
1 Penurunan penggolongan kualitas kredit. 2 Peningkatan Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva PPPA.
3 Penghentian pengakuan
pendapatan bunga
secara akrual
http:id.wikipedia.orgwikiRestrukturisasi kredit.
Upaya restrukturisasi ini sebagai upaya membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan dan perekonomian
Indonesia, Langkah ini mutlak diperlukan guna memfungsikan kembali perbankan sebagai lembaga perantara yang akan mendorong pertumbuhan
ekonomi.
B. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dibawah memberikan gambaran alur berpikir dari penulis. Dimana BANK TABUNGAN NEGARA sebagai salah satu bentuk
dari bank yang menjalankan fungsinya sebagai lembaga perbankan yaitu menyalurkan dana kepada masyarakat sesuai dengan yang terdapat di dalam
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Dalam menyalurkan
dana kemasyarakat,
BANK TABUNGAN
NEGARA memberikan kemudahan kepada masyarakat pada umumnya baik pribadi