meningkatkan investasi, tingkat pembayaran dividen akan semakin rendah.
Menurut Sri Sudarsi,2002, Dividend Payout Ratio adalah “Dividend Payout Ratio yang dikukur melalui perbandingan dividen
per lembar saham dengan earning per lembar saham”. Menurut Ang, Robert 1997 : 623, “Dividend Payout Ratio adalah
persentase dari pendapatan yang akan dibayarkan kepada pemegang saham sebagai “Cash Dividend”. Dividen Payout Ratio merupakan
perbandingan antara dividend per share dengan earnings per share pada periode yang bersangkutan”.
Di dalam komponen Dividend Per Share terkandung unsur dividen sehingga jika semakin besar dividen yang dibagikan maka semakin
besar pula Dividend Payout Ratio-nya. Banyak perusahaan berusaha untuk mempertahankan Dividend Payout Ratio, pendapatan yang
diinginkan untuk suatu periode yang panjang, artinya terdapat target Diviend Payout Ratio untuk jangka panjang atau mempertahankan
pendapatan. Hasilnya, dividen biasanya dipertahankan pada jumlah konstan dan dinaikkan hanya jika manajer yakin bahwa relatif mudah
untuk mempertahankan kenaikan pembayaran tersebut dimasa depan.
2.1.6 Likuiditas
Rasio likiuditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Universitas Sumatera Utara
Likuiditas juga bisa berarti mudah tidaknya suatu jenis investasidicairkan menjadi uang kas Anaroga 2001:79. Likuiditas
perusahaan dapat dihitung dengan menggunakan beberapa indikator rasio seperti current ratio, quick ratio, dan cash ratio. Penelitian ini
hanya berfokus pada rasio lancar. Rasio lancar merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam memenuhi utang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya. Aktiva lancar merupakan kas
dan aktiva lain yang secara wajar dapat direalisasi sebagai kas atau dijualdigunakan selama satu tahun dalam siklus operasi normal
perusahaan. Aktiva lancar umumnya meliputi kas, efek-efek surat berharga atau sekuritas yang telah jatuh tempo dalam satu tahun fiskal
ke depan, piutang, persediaaan, dan beban dibayar dimuka. Kewajiban lancarmerupakan kewajiban yang diharapkan akan dilunasi dalam
periode waktu yang lebih pendek, biasanya satu tahun. Kewajiban lancar meliputi utang usaha, wesel tagih jangka pendek, utang jatuh
tempo yang kurang dari satu tahun, akrual pajak dan beban-beban akrual lainnya.
Rasio lancar merupakan rasio yang sering digunakan dalam mengukur tingkat likuiditas. Rasio lancar yang rendah berarti kewajiban
lancar meningkat lebih cepat dari aktiva lancar dan hal ini menunjukkan adanya risiko likuiditas yang tinggi. Sebaliknya, angka rasio lancar
yang tinggi juga tidak bagus karena akan memberikan dampak yang
Universitas Sumatera Utara
buruk terhadap profitabilitas perusahaan. Angka rasio lancar yang tinggi menunjukkan banyaknya dana yang menganggur yang pada
akhirnya akan mengurangi kemampuan laba perusahaan. Berkurangnya kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba tentunya akan
mempengaruhi daya tarik investor terhadap saham perusahaan.
2.1.7 Current Ratio
Rasio likuiditas yang umum digunakan adalah current ratio. Current Ratio merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk
mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek karena rasio ini menunujukkan seberapa jauh tuntutan dari kreditor jangka
pendek dipenuhi oleh aktiva yang diperkirakan menjadi uang tunai dalam periode yang sama dengan jatuh tempo utang.Current Ratio yang
rendah biasanya dianggap menunjukkan masalah dalam likuiditas. Sebaliknya suatu perusahaan yang current ratio-nya terlalu tinggi juga
kurang bagus, karena menunjukkan banyaknya dana menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampuan memperoleh laba
perusahaan.Dengan mengetahui berapa lama perusahaan telah mengalami current ratio yang kurang memuaskan, keadaan perusahaan
sekarang dapat disimpulkan apakah dapat dianggap normal atau tidak. Current Ratio yang tinggi bisa disebabkan oleh kondisi perdagangan
yang kurang baik atau manajemen yang bobrok.
2.1.8 Profitabilitas