buruk terhadap profitabilitas perusahaan. Angka rasio lancar yang tinggi menunjukkan banyaknya dana yang menganggur yang pada
akhirnya akan mengurangi kemampuan laba perusahaan. Berkurangnya kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba tentunya akan
mempengaruhi daya tarik investor terhadap saham perusahaan.
2.1.7 Current Ratio
Rasio likuiditas yang umum digunakan adalah current ratio. Current Ratio merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk
mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek karena rasio ini menunujukkan seberapa jauh tuntutan dari kreditor jangka
pendek dipenuhi oleh aktiva yang diperkirakan menjadi uang tunai dalam periode yang sama dengan jatuh tempo utang.Current Ratio yang
rendah biasanya dianggap menunjukkan masalah dalam likuiditas. Sebaliknya suatu perusahaan yang current ratio-nya terlalu tinggi juga
kurang bagus, karena menunjukkan banyaknya dana menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampuan memperoleh laba
perusahaan.Dengan mengetahui berapa lama perusahaan telah mengalami current ratio yang kurang memuaskan, keadaan perusahaan
sekarang dapat disimpulkan apakah dapat dianggap normal atau tidak. Current Ratio yang tinggi bisa disebabkan oleh kondisi perdagangan
yang kurang baik atau manajemen yang bobrok.
2.1.8 Profitabilitas
Universitas Sumatera Utara
Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam kegiatan operasinya merupakan fokus utama dalam penilaian prestasi perusahaan
analisis fundamental perusahaan karena laba perusahaan selain merupakan indikator kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban
bagi para penyandang dananya juga merupakan elemen dalam penciptaan nilai perusahaan yang menunjukkan prospek perusahaan di
masa yang akan mendatang. Dari sini permasalahannya menyangkut efektifitas manajemen
dalam menggunakan total aktiva bersih seperti yang tercatat dalam neraca. Efektifitas dinilai dengan menghubungkan laba bersih terhadap
aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba. Hubungan seperti itu merupakan salah satu analisis yang memberikan gambaran lebih,
walaupun sifat dan waktu dari nilai yang ditetapkan pada neraca cenderung menyimpang hasilnya. Bentuk paling mudah dari analisis
profitabilitas adalah menghubungkan laba bersih pendapatan bersih yang dilaporkan terhadap total aktiva dineraca.
2.1.9 Return on Assets
Return on Assets atau disebut juga rentabilitas ekonomi ialah laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk
menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam persentase Riyanto,2001:36. Oleh karena pengertian rentabilitas sering
digunakan untuk mengukur efisien penggunaan modal di dalam suatu
Universitas Sumatera Utara
perusahaan, maka rentabilitas ekonomi sering pula dimaksudkan sebagai kemampuan suatu perusahaan dengan seluruh modal yang
bekerja di dalam nya untuk menghasilkan laba. Rasio ini mengukur tingkat pengembalian investasi yang telah
dilakukan perusahaan dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimilikinya. Semakin tinggi ROA semakin tinggi keuntungan. Semakin
tinggi keuntungan yang dihasilkan perusahaan akan menjadikan investor tertarik akan nilai saham.
2.1.10 Earnings Per Share
Rasio Earnings Per Share digunakan untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi para pemilik perusahaan.
EPS menggambarkan profitabilitas perusahaan yang tergambar dalam setiap lambar saham Darmadji dan Fakhruddin,2008. Semakin tinggi
nilai EPS tentu saja menyebabkan semakin besar laba dan kemungkinan peningkatan jumlah dividen yang diterima pemegang saham.
Umumnya perhitungan EPS menggunakan basis laporan keuangan akhir tahun, namun dapat pula menggunakan laporan keuangan tengah
tahunan. Dalam praktiknya, laba per lembar saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang dari jumlah
lembar saham biasa yang beredar sepanjang tahun. Jumlah rata-rata diperlukan dalam perhitungan karena jumlah saham yang beredar
Universitas Sumatera Utara
selama satu tahun tidak selalu tetap, atatu dengan kata lain, jumlah saham yang beredar dapat berubah.
2.1.11. Penelitian terdahulu