Pengembangan Instrumen Penelitian Tahap I
56 tentang pendidikan inklusif yang indikatornya adalah dapat menyebutkan ,
menjelaskan dan mengidentifikasikan hal-hal yang berkaitan dengan implementasi pendidikan inklusif. Sedangkan validitas konstruk construct
validity berkenaan dengan struktur dan karakteristik psikologis aspek yang akan diukur dengan instrumen. Apakah konstruk tersebut dapat menjelaskan
perbedaan kegiatan atau perilaku individu berkenaan dengan aspek yang diukur dalam hal ini adalah keterampilan menyesuaikan fasilitas pembelajaran
dalam seting inklusi yang meliputi administrasi pembelajaran, proses belajar mengajar, pengadaan media dan alat bantu pembelajaran, pengelolaan kelas
dan aksesibilitas fisik. Butir-butir pertanyaan dalam instrumen tes dimaksudkan untuk
mengukur aspek pengetahuan tentang pendidikan inklusif indikatornya dapat menyebutkan, menjelaskan mengidentifikasi. Pedoman wawancara untuk
menghimpun data tentang upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan kompetensi dan kendala yang dihadapi dalam implementasi pendidikan
inklusif. Studi dokumenter dan pedoman observasi untuk menghimpun data tentang kompetensi kepala sekolah dari aspek keterampilannya dengan
indikatornya dapat menyesuaikan fasilitas pembelajaran dengan seting inklusi yang meliputi administrasi pembelajaran, proses belajar mengajar, pengadaan
media dan alat bantu pembelajaran, pengelolaan kelas dan aksesibilitas fisik di sekolah tersebut.
Instrumen tes. berbentuk soal multiple choice pilihan ganda yaitu soal-soal yang telah memiliki alternatif jawaban option yang tinggal dipilih
57 oleh responden Direktorat PLB, 2001 Instrumen tes berisi 30 soal pilihan
ganda dengan empat alternatif jawaban. Pedoman wawancara berisi 10 pertanyaan tidak berstruktur atau pertanyaan terbuka yaitu pertanyaan yang
dapat dijawab dengan bebas oleh responden Sugiyono, 2008:140. Studi dokumenter berisi catatan lapangan tentang administrasi pembelajaran.
Pedoman observasi dibuat dalam bentuk observasi berstruktur yaitu observasi yang telah dirancang secara sistematis tentang apa yang akan diamati, kapan
dan dimana tempatnya Sugiyono, 2008:146. Pedoman observasi berisi dua aspek pokok yang diobservasi yaitu proses belajar mengajar dan aksesibilitas
fisik sarana prasarana . Pelaksanaan observasi menggunakan teknik observasi non partisipatif dimana peneliti perperan sebagai pengamat tidak
ikut dalam kegiatan. Kisi-kisi teknik dan instrumen pengumpulan data disertai dengan kisi-
kisi tes , kisi-kisi pedoman wawancara , kisi-kisi pedoman studi dokumenter dan kisi-kisi pedoman observasi beserta instrumennya tersebut disajikan
dalam lampiran.