Desain Penelitian METODE PENELITIAN

Marwan, 2014 Induktif Matematis Dengan Menggunakan Pendekatan Problem-Based Learning Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu masing-masing. Hal ini dilakukan agar tindakan pembelajaran yang telah terencana oleh peneliti dapat dilaksanakan dengan maksimal. Prosedur dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a Tahap Persiapan 1 Melakukan kajian kurikulum, mengidentifikasi Kompetensi Dasar dan konsep yang dapat dikembangkan dengan pendekatan PBL. 2 Mendesain pendekatan PBL yang dilengkapi dengan Rencana Pembelajaran, sumber belajar dan medianya. 3 Menyusun instrumen berupa tes yang akan digunakan sebagai pretest dan posttest, untuk menguji kemampuan penalaran induktif matematis siswa menggunakan tes tertulis berupa uraian terbuka, kemudian diuji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran serta daya pembedanya. 4 Peneliti melakukan persiapan pembelajaran bersama guru dengan berdiskusi, simulasi, untuk memperlancar pelaksanaan pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah PBL. b Tahap Pelaksanaan 1 Melakukan pretest untuk mengetahui pengetahuan awal siswa. 2 Pemberian pretest untuk mengetahui penalaran induktif matematis siswa yang dimiliki siswa sebelum perlakuan dilaksanakan. 3 Melaksanakan penelitian, yakni penerapan model pendekartan PBL pada kelas eksperimen. Pada kelas kontrol pembelajaran dilaksanakan dengan pembelajaran non pendekatan PBL yaitu dengan mengunakan pembelajaran konvensional ceramah dan Tanya jawab. 4 Melaksanakan tes akhir untuk mengetahui peningkatan kemampuan penalaran induktif matematis pada kedua kelas. Marwan, 2014 Induktif Matematis Dengan Menggunakan Pendekatan Problem-Based Learning Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Alur penelitian yang dilaksanakan, digambarkan seperti di bawah ini, Studi pendahuluan Identifikasi Masalah Kajian Literatur Penyusunan Proposal Pembuatan Instrumen RPPAngketPaper testlembar observasi Diskusi dan Melatih Guru Uji Coba Instrumen Tes Awal Kelas Eksperimen penerapan Pembelajaran pendekatan PBL Kelas Kontrol Penerapan Pembelajaran konvensional Tes Akhir Analisis data dan pembahasan Kesimpulan Marwan, 2014 Induktif Matematis Dengan Menggunakan Pendekatan Problem-Based Learning Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1. Bagan Alur Penelitian

C. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuasi eksperimen. Metode penelitian ini digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian tentang peningkatan kemampuan penalaran induktif matematis siswa kelas VI SD dengan menggunakan pendekatan problem-based learning pada pembelajaran metematika.

D. Definisi Operasional

Menurut Azwar 1996 definisi operasional merupakan suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik variabel tersebut yang diamati. Definisi operasional dapat dirumuskan berdasarkan proses apa yang harus dilakukan agar variabel yang didefinisikan itu terjadi. Agar tidak terjadi salah penafsiran atau pengertian, maka diperlukan penjelasan dari komponen-komponen yang terdapat dalam penelitian ini, penjelasan tersebut yaitu sebagai berikut: 1. Penalaran matematik menurut Mullis dalam Suryadi 2012: 22-23 yaitu suatu tahapan berpikir matematik tingkat tinggi yang mencakup kemampuan menemukan konjektur, analisis, evaluasi, generalisasi, koneksi, sintesis, pemecahan masalah tidak rutin, dan jastifikasi atau pembuktian. Penalaran induktif matematis adalah merupakan suatu kegiatan, suatu proses atau suatu aktivitas berfikir matematik untuk menarik suatu kesimpulan atau membuat suatu pernyataan baru yang bersifat umum general berdasar pada beberapa pernyataan khusus yang diketahui benar atau kemampuan yang harus dukuasai siswa untuk menarik sebuah kesimpulan berdasarkan sejumlah kasus atau beberapa contoh yang ada. Marwan, 2014 Induktif Matematis Dengan Menggunakan Pendekatan Problem-Based Learning Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Menurut Herman 2006: 59 Problem-based learning pembelajaran berbasis masalah mengubah pandangan proses belajar mengajar dari guru mengajar ke siswa belajar. Dalam pengajaran tradisional, siswa menganggap guru adalah ahli dalam segala hal atau sebagai sumber pengetahuan. Dalam pembelajaran berbasis masalah siswa dituntut untuk bekerja secara cooperative dan menjadi bagian dari kelompok cooperative learning. Kunci keberhasilan PBL terletak pada kemampuan dan kemauan siswa untuk bekerja secara efektif dalam memecahkan masalah. Dalam pembelajaran kelomppok kecil ini, siswa didorong untuk dapat bekerja secara cooperatif, mengkondisikan pikiran dan usahanya untuk menyelesaikan tugas kelompok. Keuntungan yang dapat diperoleh dari pembelajaran seperti ini dapat dirasakan oleh siswa yang berkemampuan tinggi maupun siswa yang berkemampuan kurang. Siswa yang berkemampuan tinggi dapat bertindak sebagai tutor bagi siswa yang berkemampuan kurang. Siswa kelompok atas ini kemampuannya menjadi lebih baik dan lengkap karena ia harus mengkomunikasikannya dengan baik kepada teman sendiri. Moffit dalam Depdiknas Rusman, 2011: 241 mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatau konteks bagi siswa untuk belajar tentang berfikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensi dari materi pelajaran.

E. Intrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan untuk menjaring dan mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian. Instrumen juga digunakan sebagai alat yang digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti Sugiyono, 2012. Untuk itu instrumen harus diujikan dahulu validitas, reliabilitasnya di sekolah lain. Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1 Instrumen Tes

Dokumen yang terkait

Pengaruh metode penemuan terbimbing (guided discovery) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa : penelitian quasi eksperimen terhadap siswa Kelas VIII SMPI Ruhama.

2 21 217

Pengaruh model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) terhadap kemampuan penalaran adaptif matematis siswa eksperimen di salah satu SMP Negeri di Depok

9 47 208

Pengaruh strategi heuristik vee terhadap kemampuan penalaran induktif matematis siswa : Penelitian quasi eksperimen di kelas viii MTS Daarul Hikmah, Pamulang Barat

5 38 219

“Pengaruh Pendekatan Problem Solving Terhadap Kemampuan Representasi Matematis Siswa”,

1 16 193

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DALAM KONSEP BANGUN RUANG PADA SISWA SEKOLAH DASAR: Studi Kuasi Eksperimen di Kelas IV SDN 2 Kota Serang Kecamatan Serang.

1 3 49

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI QUESTION ANSWER RELATIONSHIPS (QAR) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR : Penelitian Tindakan Kelas di SD Negeri Cipetir 01 Kecamatan Haurwangi Kabupaten Cianjur.

0 0 13

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SD MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BRAIN BASED LEARNING (BBL) : Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas V dalam Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar Kecamatan Haurwangi Kabupaten Cianjur

1 5 52

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA MELALUI PROBLEM BASED LEARNING DI SEKOLAH DASAR : Studi Kuasi Eksperimen di Kelas IV SDN Sukakarya Kota Bandung.

0 3 38

PENGARUH MODEL POE (PREDICT OBSERVE EXPLAIN) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI GAYA (Penelitian Kuasi Eksperimen di Kelas IV SDN Karangsari Kecamatan Haurwangi Kabupaten Cianjur).

0 2 31

INDUKTIF MATEMATIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PROBLEM-BASED LEARNING : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas VI SDN Cipetir 01 Kecamatan Haurwangi Kab. Cianjur - repository UPI T PD 1204726 Title

0 0 3