Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2016 Kabupaten Ogan Komering Ilir 60
2.4.1. Permasalahan Pembangunan
Permasalahan pembangunan daerah merupakan “gap expectation” antara kinerja pembangunan Kabupaten Ogan Komering Ilir yang dicapai saat ini dengan
yang direncanakan serta antara apa yang ingin dicapai di masa datang dengan kondisi riil saat perencanaan dilakukan. Permasalahan pembangunan diperlukan
dalam perumusan prioritas pembangunan pada tahun RKPD yang direncanakan, yang selanjutnya akan dituangkan dalam perumusan program dan kegiatan dalam
RKPD. Identifikasi permasalahan pembangunan dapat diverifikasi dari informasi pada gambaran umum daerah dan sumber informasi lainnya yang relevan serta evaluasi
RKPD pada tahun sebelumnya. berdasarkan hasil analisis permasalahan pembangunan untuk masing-masing aspek dan urusan, maka permasalahan
pembangunan dapat dibagi menjadi dua yaitu:
2.4.1.1. Permasalahan Daerah yang Berhubungan dengan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Permasalahan daerah yang berhubungan dengan prioritas dan sasaran pembangunan adalah suatu permasalahan daerah dianggap memiliki nilai prioritas
jika berhubungan dengan tujuan dan sasaran pembangunan khususnya program pembangunan daerah RPJMD dengan prioritas pembangunan daerah RKPD pada
tahun rencana serta prioritas lain dari kebijakan nasionalprovinsi yang bersifat mandatory. Permasalahan prioritas dan sasaran pembangunan daerah Kabupaten
Ogan Komering Ilir adalah sebagai berikut: 1. Pembangunan Infrastruktur Perdesaan;
2. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan; 3. Peningkatan Pelayanan Pendidikan;
4. Peningkatan Pelayanan Kesehatan; 5. Penanggulangan Kemiskianan dan Pengangguran;
6. Ketahanan Pangan; 7. Pengendalian Pemanfaatan Lahan;
8. Kerukunan umat beragama.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2016 Kabupaten Ogan Komering Ilir 61
2.4.1.2. Identifikasi Permasalahan Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah
Permasalahan penyelenggaraan
urusan merupakan
permasalahan pembangunan yang dibuat tiap urusan yang menyangkut layanan dasar dan
tugasfungsi tiap SKPD. Suatu identifikasi permasalahan menjelaskan apa yang menjadi masalah dimasa lalu dan masa mendatang serta gambaran solusi yang
ditawarkan. Permasalahan penyelenggaraan urusan kabupaten Ogan Komering Ilir adalah sebagai berikit:
a. Ketimpangan Pembangunan antar wilayah Barat dengan Wilayah Timur; b. Belum Optimalnya penyelenggaraan Pemerintahan Umum;
c. Masih tingginya angka kemiskinan dan pengangguran d. Bidang Pendidikan;
e. Bidang Kesehatan; f. Belum optimalnya pengelolaan Sumberdaya Alam;
g. Pemanfaatan tata ruang yang berdeminsi lingkungan hidup.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2016 Kabupaten Ogan Komering Ilir 62
BAB III RENCANA KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN
KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1.
Arah Kebijakan Ekonomi Daerah
Dengan mempertimbangkan prediksi pertumbuhan perekonomian provinsi Sumatera Selatan sebesar 6,3, perekonomian Kabupaten Ogan Komering Ilir kurun
waktu lima tahun ini sebagai berikut : Tahun 2015 Kabupaten Ogan Komering Ilir diperkirakan akan tumbuh sebesar 6,58. Pertumbuhan tertinggi tahun 2015 yaitu
terjadi pada sektor bangunan Analisis ekonomi daerah dimaksudkan untuk menilai sejauh mana realisasi
pembangunan daerah dapat mempengaruhi kinerja ekonomi daerah dan sejauh mana indikator makro ekonomi daerah sesuai dengan yang diasumsikan dalam
perencanaan pembangunan. Analisis asumsi umummakro ekonomi daerah tahun lalu, tahun berjalan dan tahun rencana memuat kondisi ekonomi riil suatu daerah
pada tahun lalu, tahun berjalan dan tahun rencana. Analisis ini dilakukan untuk mengumpulkan fakta dan permasalahan yang dihadapi daerah saat ini untuk
digunakan sebagai data dalam analisis keuangan daerah dan perumusan kerangka ekonomi daerah.
Salah satu indikator utama ekonomi daerah adalah penghitungan Produk Domestik Regional Bruto PDRB. Tujuan pembangunan daerah harus mampu
memicu peningkatan PDRB dari tahun ke tahun agar bisa membuka lapangan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat. Analisis harus mampu menggambarkan
dengan jelas kinerja PDRB tersebut dari berbagai aspek, termasuk perhitungannya ke-sektor-sektor:
1.
Sektor pertanian;
2.
Sektor pertambangan dan penggalian;
3.
Sektor industri pengolahan;
4.
Sektor listrik, gas dan air bersih;
5.
Sektor bangunan;