Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu

Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2016 Kabupaten Ogan Komering Ilir 68

3.2.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu

Dalam kurun waktu tahun 2009-2015, terutama pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD merupakan satuan entitas akuntasi. Hal tersebut berarti bahwa Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD tersebut bertanggung jawab terhadap anggarannya masing-masing termasuk dalam pencatatan akuntansinya. Realisasi dari anggaran tersebut disusun dalam Laporan Realisasi Anggaran yang harus dilaporkan secara fungsional kepada Bendahara Umum DaerahPejabat Pengelola Keuangan Daerah, yaitu Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Daerah dan Aset DPPKA dan secara administratif harus dilaporkan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD, yaitu Pejabat Pengguna Anggaran masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD. Dari segi pengawasan dari rangkaian pengelolaan keuangan daerah, pada periode tahun 2009-2015, Laporan keuangan yang disusun oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Daerah dan Aset DPPKA sebagai entitas pelaporan, menyajikan laporan keuangan yang terdiri dari laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan SAP. Laporan keuangan inilah yang kemudian akan diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan BPK. Pengelolaan keuangan ini mencakup seluruh transaksi keuangan yang dikelola oleh setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD dan dikoordinir oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Daerah dan Aset DPPKA yang mengemban fungsi sebagai Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah SKPKD. Pengelolaan keuangan daerah yang dimulai dari penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah, perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah, laporan semester, laporan prognosis realisasi anggaran, laporan realisasi anggaran, neraca hingga catatan atas laporan keuangan disusun secara otonomi oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD sebagai entitas akuntansi yang kemudian diverifikasi dan dikompilasi oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset DPPKA sebagai entitas pelaporan menjadi Laporan Keuangan Kabupaten Ogan Komering Ilir . Sedangkan Laporan Arus Kas disusun secara Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2016 Kabupaten Ogan Komering Ilir 69 sentralistik oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Daerah dan Aset DPPKA. Pengelolaan keuangan Daerah tersebut tetap berpedoman pada aturan yang berlaku. Kebijakan akuntasi yang diterapkan dalam Pengelolan Belanja Daerah secara umum telah sesuai dengan ketentuan Standar Akuntansi Pemerintah SAP walaupun masih terdapat beberapa kebijakan yang belum sepenuhnya mengikuti Standar Akuntansi Pemerintan. Dalam hal pelaporan dan pengawasan Laporan Keuangan Kabupaten Ogan Komering Ilir dapat dikatakan berhasil. Ini dapat dilihat dari hasil opini audit BPK Kabupaten Ogan Komering Ilir sebagai berikut: Tabel. T-3.1 Opini BPK terhadap LKD Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2009-2015 TAHUN OPINI BPK TERHADAP LAPORAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR 2009 Wajar dengan pengecualian WDP 2010 Wajar dengan pengecualian WDP 2011 Wajar Tanpa pengecualian WTP 2012 Wajar Tanpa pengecualian WTP 2013 Wajar Tanpa pengecualian WTP 2014 Wajar Tanpa pengecualian WTP 2015 Wajar Tanpa pengecualian WTP Sumber : DPPKA Kab. Ogan Komering Ilir , APBD, 2009-2015 Target kedepan pada periode tahun 2016, Kabupaten Ogan Komering Ilir akan mempertahankan opini BPK Wajar Tanpa Pengecualian WTP terhadap Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir.

3.2.3. Analisis Pembiayaan