EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU RENCANA KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS PENUTUP 80 EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2014 SAMPAI RENCANA PROGRAM DAN K

Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2016 Kabupaten Ogan Komering Ilir 7 1. 2. DAFTAR ISI Halaman BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang penyusunan 1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan 2 1.3. Hubungan Antar Dokumen 3 1.4. Sistematika Dokumen RKPD 3 1.5. Maksud dan Tujuan 4

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU

2.1. Gambaran Kondisi Umum Daerah 7 2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi 17 2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat 23 2.1.3. Aspek Seni Budaya 39 2.2. Pelayanan Umum 40 2.3. Daya Saing 53 2.4. Evaluasi Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan 59

BAB III RENCANA KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah 62 3.2. Kinerja Keuangan Masa Lalu 63 3.3. Kerangka Pendanaan 70

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan 75 4.2. Prioritas dan Pembangunan 77

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS

79

BAB VI PENUTUP 80

Lampiran 1. Evaluasi Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Tahun 2015 2. Program dan Kegiatan SKPD tahun 2016 Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2016 Kabupaten Ogan Komering Ilir 8 3. DAFTAR ISI Halaman BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 14 1.2. Maksud dan Tujuan 15 1.3. Dasar Hukum Penyusunan 16 1.4. Dasar Pertimbangan dan Perubahan Kerangka Ekonomi Daerah 16

BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2014 SAMPAI

DENGAN TRIWULAN II - 15 -

BAB III RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS - 21 -

BAB IV PENUTUP

Lampiran 3. Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2016 Kabupaten Ogan Komering Ilir 9 DAFTAR GAMBAR 4. DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN 1. Daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disingkat DPRD atau dengan sebutan lain adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 3. Kepala daerah dan wakil kepala daerah adalah gubernur dan wakil gubernur untuk provinsi, bupati dan wakil bupati untuk kabupaten, walikota dan wakil walikota untuk kota. 4. Satuan kerja perangkat daerah yang selanjutnya disingkat dengan SKPD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah provinsi dan kabupatenkota. 5. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya disingkat dengan Bappeda atau sebutan lain adalah unsur perencana penyelenggaraan pemerintahan yang melaksanakan tugas dan mengkoordinasikan penyusunan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah. 6. Pemangku kepentingan adalah pihak yang langsung atau tidak langsung mendapatkan manfaat atau dampak dari perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah antara lain unsur DPRD provinsi dan kabupatenkota, TNI, POLRI, Kejaksaan, akademisi, LSMOrmas, tokoh masyarakat provinsi dan kabupatenkotadesa, pengusahainvestor, pemerintah pusat, pemerintah provinsi, kabupatenkota, pemerintahan desa, dan kelurahan serta keterwakilan perempuan dan kelompok masyarakat rentan termajinalkan. 7. Pembangunan daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun peningkatan indeks pembangunan manusia. 8. Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayahdaerah dalam jangka waktu tertentu. 9. Rencana Pembangunan Jangka Panjang, yang selanjutnya disingkat RPJP, adalah dokumen perencanaan untuk periode dua puluh 20 tahun. 10. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, yang selanjutnya disingkat dengan RPJPD, adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode dua puluh 20 tahun yang memuat visi, misi, dan arah pembangunan daerah yang mengacu pada RPJP Nasional dan RPJPD Provinsi, berpedoman pada RTRW kabupaten, serta memperhatikan RPJPD dan RTRW kabupatenkota lainnya. 11. Rencana Pembangunan Jangka Menengah, yang selanjutnya disingkat RPJM, adalah dokumen perencanaan untuk periode lima 5 tahun. 12. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, yang selanjutnya disingkat dengan RPJMD, adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode lima 5 tahun yang memuat Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2016 Kabupaten Ogan Komering Ilir 10 penjabaran visi, misi, dan program kepala daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJPD dan RTRW kabupatenkota, memperhatikan RPJMN, RPJMD provinsi, RPJMD dan RTRW kabupatenkota lainnya, memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, program Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD, program lintas SKPD, dan program kewilayahan, disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. 13. Rencana Kerja Pembangunan Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 satu tahun atau disebut rencana pembangunan tahunan daerah. 14. Rencana Kerja Pemerintah yang selanjutnya disingkat RKP adalah dokumen perencanaan nasional untuk periode 1 satu tahun. 15. Rencana strategis SKPD yang selanjutnya disingkat dengan Renstra SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 lima tahun. 16. Rencana kerja SKPD yang selanjutnya disingkat Renja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 satu tahun. 17. Rencana tata ruang wilayah, yang selanjutnya disingkat RTRW, adalah hasil perencanaan tata ruang yang merupakan penjabaran strategi dan arahan kebijakan pemanfaatan ruang wilayah nasional dan pulaukepulauan ke dalam struktur dan pola ruang wilayah. 18. Rencana pembangunan jangka menengah nasional yang selanjutnya disingkat RPJMN adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk periode 5 lima tahunan. 19. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, yang selanjutnya disingkat APBN adalah rencana keuangan tahunan pemerintah Negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat DPR dan ditetapkan dengan Undang-Undang. 20. Anggaran pendapatan dan belanja daerah, selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah dan DPRD serta ditetapkan dengan Peraturan daerah. 21. Kebijakan Umum APBD yang selanjutnya disingkat KUA adalah dokumen yang memuat kabijakan bidang pendapatan, belanja dan pembiayaan serta asumsi yang mendasarinya untuk periode 1 satu tahun. 22. Prioritas dan plafon anggaran sementara yang selanjutnya disingkat PPAS adalah rancangan program prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada SKPD untuk setiap program sebagai acuan dalam penyusunan RKA-SKPD sebelum disepakati dengan DPRD. 23. Rencana Kerja dan anggaran SKPD yang selanjutnya disebut RKA-SKPD adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi rencana pendapatan, rencana belanja program. 24. Rencana Kerja adalah dokuen rencana yang memuat program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka anggaran. 25. Kerangka regulasi, adalah sekumpulan pengaturan yang diterbitkan oleh pemerintah daerah dalam bentuk perUndang-Undangan untuk mencapai sasaran hasil pembangunan, sebagai bagian integral dari upaya pembangunan daerah secara utuh. Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2016 Kabupaten Ogan Komering Ilir 11 26. Kerangka anggaran adalah rencana kegiatan pengadaan barang maupun jasa yang akan didanai APBD untuk mencapai tujuan pembangunan daerah. 27. Kerangka pendanaan, adalah program dan kegiatan yang disusun untuk mencapai sasaran hasil pembangunan yang pendanaannya diperoleh dari anggaran pemerintahdaerah, sebagai bagian integral dari upaya pembangunan daerah secara utuh. 28. Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait padanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan atau aspek fungsional. 29. Permasalahan pembangunan daerah adalah gap expectation antara kinerja pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakandibutuhkan dan antara apa yang ingin dicapai dimasa datang dengan kondisi riil saat perencanaan sedang disusun. 30. Isu-isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan daerah karena dampaknya yang signifikan bagi daerah dengan karakteristik bersifat penting, mendasar, mendesak, berjangka panjang, dan menentukan tujuan penyelenggaraan pemerintahan daerah dimasa yang akan datang. 31. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. 32. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. 33. Arah kebijakan adalah instrumen perencanaan yang memandu ke mana prioritas pembangunan diarahkan agar lebih fokus dalam upaya mencapai tujuan. 34. Arah kebijakan pembangunan jangka panjang daerah adalah pedoman untuk menentukan tahapan dan prioritas pembangunan lima tahunan selama 20 dua puluh tahun guna mencapai sasaran pokok tahapan lima tahunan RPJPD. 35. Sasaran adalah target atau hasil yang diharapkan dari suatu program atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan. 36. Agenda pembangunan adalah penerjemahan visi ke dalam tujuan-tujuan besar strategic goals yang dapat mempedomani dan memberikan fokus pada penilaian dan perumusan strategi, kebijakan, dan program. 37. Strategi pembangunan adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. 38. Kebijakan pembangunan adalah arahtindakan yang diambil oleh pemerintah pusatdaerah untuk mencapai tujuan. 39. Kinerja adalah keluaranhasil dari kegiatanprogram yang akan atau telah dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas yang terukur. 40. Indikator kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif danatau kualitatif untuk masukan, keluaran, hasil, manfaat, danatau dampak yang menggambarkan tingkat capaian suatu program atau kegiatan. 41. Program adalah bentuk instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD atau masyarakat, yang dikoordinasikan oleh pemerintah daerah untuk mencapai sasaran dan tujuan pembangunan daerah. Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2016 Kabupaten Ogan Komering Ilir 12 42. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa SKPD sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program, dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik yang berupa personil sumber daya manusia, barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber daya tersebut, sebagai masukan input untuk menghasilkan keluaran output dalam bentuk barangjasa. 43. Kegiatan prioritas adalah kegiatan yang ditetapkan untuk mencapai secara langsung sasaran program prioritas. 44. Prakiraan maju adalah perhitungan kebutuhan dana untuk tahun-tahun berikutnya dari tahun anggaran yang direncanakan, guna memastikan kesinambungan kebijakan yang telah disetujui untuk setiap program dan kegiatan. 45. Standar pelayanan minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. 46. Stakeholder atau pemangku kepentingan adalah pihak-pihak yang langsung atau tidak langsung mendapatkan manfaat atau dampak dari pelaksanaan pembangunan. Stakeholder dapat berupa kelompok, organisasi, dan individu yang memiliki kepentinganpengaruh dalam proses pengambilan keputusanpelaksanaan pembangunan. 47. Sasaran adalah target atau hasil yang diharapkan dari suatu program atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan. 48. Keluaran output adalah barang atau jasa yang dihasilkan oleh kegiatan, yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran dan tujuan program dan kebijakan. 49. Hasil outcome adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program. 50. Musyawarah perencanaan pembangunan yang selanjutnya disingkat musrenbang adalah forum antarpemangku kepentingan dalam rangka menyusun rencana pembangunan daerah. 51. Forum SKPD provinsi dan kabupatenkota merupakan wahana antar pihak-pihak yang langsung atau tidak langsung mendapatkan manfaat atau dampak dari program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD provinsi dan kabupatenkota. 52. Fasilitator adalah tenaga terlatih atau berpengalaman dalam memfasilitasi dan memandu diskusi kelompokkonsultasi publik yang memenuhi kualifikasi kompetensi teknissubstansi dan memiliki keterampilan dalam penerapan berbagai teknik dan instrumen untuk menunjang partisipatif dan efektivitas kegiatan. 53. Narasumber adalah pihak pemberi informasi yang perlu diketahui peserta musrenbang untuk proses pengambilan keputusan hasil musrenbang. 54. Delegasi adalah perwakilan yang disepakati peserta musrenbang untuk menghadiri musrenbang pada tingkat yang lebih tinggi. 55. Kabupatenkota lainnya adalah kabupatenkota lainnya yang ditetapkan sebagai satu kesatuan wilayah pembangunan danatau yang memiliki hubungan keterkaitan atau pengaruh dalam pelaksanaan pembangunan. Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2016 Kabupaten Ogan Komering Ilir 13 56. Koordinasi adalah kegiatan yang meliputi pengaturan hubungan kerjasama dari beberapa instansipejabat yang mempunyai tugas dan wewenang yang saling berhubungan dengan tujuan untuk menghindarkan kesimpangsiuran dan duplikasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2016 Kabupaten Ogan Komering Ilir 14

BAB I PENDAHULUAN