Perdagangan Perindustrian Urusan Pilihan 1. Pertanian

Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2016 Kabupaten Ogan Komering Ilir 51 Tabel 2.39. Indikator sektor pertanian No Uraian Satuan 2010 2011 2012 2013 2014 1 Produktivitas padi tonha 4,11 4,178 4,168 4,33 4,32 2 Produktivitas karet tonha 1.833 1.830 1.820 1.820 1.820 3 Produktivitas kelapa sawit tonha 15.051 14.860 15.470 15.470 15.470 4 Sumbangan sektor pertanian terhadap PDRB 47,69 46,52 44,65 43,25 68,32 5 Sumbangan tanaman bahan makanan terhadap PDRB 11,52 11,18 10,72 10,34 15,60 6 Sumbangan tanaman perkebunan terhadap PDRB 16,78 16,15 15,09 14,57 42,43 7 Sumbangan peternakan dan hasilnya terhadap PDRB 5,00 4,96 4,98 4,98 5,92 8 Sumbangan tanaman kehutanan terhadap PDRB 6,43 6,04 5,73 5,31 15,52 9 Sumbangan perikanan terhadap PDRB 7,95 8,20 8,13 8,04 16,17

2.2.2.2. Perdagangan

Kegiatan yang dicakup dalam sub sektor perdagangan meliputi kegiatan membeli dan menjual barang baik barang baru maupun bekas untuk tujuan penyaluranpendistribusian tanpa mengubah sifat barang. Sub sektor perdagangan dalam perhitungannya dikelompokkan ke dalam dua jenis kegiatan yaitu perdagangan besar dan perdagangan eceran. Perdagangan besar meliputi kegiatan pengumpulan dan penjualan kembali barang baru atau bekas oleh pedagang dari produsen atau importir ke pedagang besar lainnya, pedagang eceran, perusahaan dan lembaga yang tidak mencari untung. Sedangkan perdagangan eceran mencakup kegiatan pedagang yang umumnya melayani konsumen perorangan atau rumah tangga tanpa merubah sifat, baik barang baru atau barang bekas. Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB di Kabupaten Ogan Komering Ilir merupakan salah satu sektor tersier memberikan kontribusi terbesar. Pada tahun 2010 kontribusi sebesar 7,16 dan tahun 2014 mencapai sebesar 7,46 Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2016 Kabupaten Ogan Komering Ilir 52 Tabel 2.40. Indikator Perdagangan No Uraian Satuan 2010 2011 2012 2013 2014 1 Sumbangan sektor perdagangan terhadap PDRB 7,16 7,27 7,22 7,08 7,46

2.2.2.3. Perindustrian

Gerak pertumbuhan sektor industri pengolahan berkaitan erat dengan kemajuan perekonomian suatu daerah atau negara. Hal ini dikarenakan salah satu ciri kemajuan perekonomian suatu daerah ditandai dengan berkurangnya peranan sektor primer pertanian dan meningkatnya peranan sektor industri. Sektor industri pengolahan terdiri dari dua kelompok besar, yaitu sub sektor industri pengolahan migas dan sub sektor industri pengolahan non migas. Sektor industri di Kabupaten Ogan Komering Ilir sepenuhnya berasal dari industri non migas, karena belum ditemukan industri migas di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Sub sektor Industri non migas tetap menjadi harapan agar menjadi sektor primadona pada masa-masa yang akan datang. Sebab, proses industrialisasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembangunan itu sendiri. Konsep pembangunan seringkali dikaitkan dengan proses industrialisasi. Seperti halnya di negara-negara maju, biasanya sektor industri dan jasa memegang peranan dan kontribusi yang cukup dominan dalam perekonomiannya. Kriteria utama pembangunan adalah kenaikan pendapatan per kapita yang sebagian besar disebabkan oleh adanya industrialisasi. Dalam mengembangkan sektor industri, sudah sepatutnya pemerintah memberikan perhatian yang serius terhadap industri kecil, menengah, dan industri kerajinan rumah tangga. Sebab Industri ini menyangkut perekonomian masyarakat kelas menengah ke bawah, disamping juga relatif stabil terhadap pengaruh faktor-faktor dari luar negeri. Nilai tambah sub sektor industri non migas sebagian besar masih dihasilkan dari industri makanan dan minuman, pada tahun 2014 konstribusi nya sebesar 80,4 persen, disusul kemudian oleh industri barang kayu dan hasil hutan lainnya yang memiliki konstribusi 7,1 persen. 51 Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2016 Kabupaten Ogan Komering Ilir 53 Tabel 2.41. Indikator perindustrian No Uraian Satuan 2010 2011 2012 2013 2014 1 Kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB 4,42 4,43 4,51 4,59 4,85 2 Kontibusi sub sektor industri makanan dan minuman 78,5 78,8 79,2 79,9 80,4 3 Kontibusi sub sektor industri barang kayu dan hasil hutan lainnya 9,1 8,6 8,2 7,6 7,1

2.2.2.4. Kehutanan