86
BAB IV UPAYA YANG DILAKUKAN DALAM MENGATASI HAMBATAN DALAM
MELAKUKAN PENDAFTARAN TANAH WARISAN DI KOTA STABAT
A. Tinjauan Singkat Mengenai Badan Pertanahan Nasional
Badan Pertanahan Nasional adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.
72
Pendaftaran tanah diselenggarakan oleh Badan Pertanahan Nasional BPN, yakni sebuah lembaga
Pemerintahan Non Departemen yang bidang tugasnya meliputi pertanahan. Kantor Pertanahan adalah unit kerja Badan Pertanahan Nasional di wilayah kabupaten atau
kota, yang melakukan pendaftaran hak atas tanah dan pemeliharaan daftar umum pendaftaran tanah. Dalam melaksanakan tugas tersebut BPN menyelenggarakan
fungsi : 1. Merumuskan Kebijaksanaan dan Perencanaan Penguasaan Tanah;
2. Merumuskan Kebijaksanaan dan Perencanaan Pengaturan Pemilikan Tanah dengan prinsip-prinsip bahwa tanah mempunyai fungsi sosial sebagaimana
diatur dalam UUPA; 3. Merencanakan Pengukuran dan Pemetaan serta Pendaftaran Tanah dalam
upaya memberikan kepastian hak di bidang pertanahan; 4. Melaksanakan pengurusan hak-hak atas tanah dalam rangka memelihara tertib
administratif dibidang pertanahan;
72
Pasal 1 angka 1 Perpres Nomor 10 Tahun 2006.
86
Universitas Sumatera Utara
87
5. Melaksanakan penelitian dan pengembangan dibidang pertanahan serta Pendididikan
dan latihan
tenaga-tenaga yang
diperlukan dibidang
administratif pertanahan; 6. Lain-lain yang ditetapkan oleh Presiden.
Menurut Peraturan Presiden Nomor 10 tahun 2006 tentang Badan Pertanahan Nasional mempunyai tugas melaksanakan tugas Pemerintahan di bidang pertanahan
secara nasional, regional dan sektoral.
73
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud tersebut, Badan Pertanahan Nasional menyelenggarakan fungsi :
74
1. Perumusan kebijakan nasional di bidang pertanahan; 2. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanahan;
3. Koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang pertanahan; 4. Pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang pertanahan;
5. Penyelenggaraan dan pelaksanaan survei, pengukuran dan pemetaan di bidang pertanahan;
6. Pelaksanaan pendaftaran tanah dalam rangka menjamin kepastian hukum; 7. Pengaturan dan penetapan hak-hak atas tanah;
8. Pelaksanaan penatagunaan tanah, reformasi agraria dan penataan wilayah- wilayah khusus;
9. Penyiapan administrasi atas tanah yang dikuasai danatau milik negaradaerah bekerja sama dengan Departemen Keuangan;
73
Pasal 2 Perpres Nomor 10 Tahun 2006.
74
Pasal 3 Perpres Nomor 10 Tahun 2006.
Universitas Sumatera Utara
88
10. Pengawasan dan pengendalian penguasaan pemilikan tanah; 11. Kerjasama dengan lembaga-lembaga lain;
12. Penyelenggaraan dan pelaksanaan kebijakan, perencanaan dan program di bidang pertanahan;
13. Pemberdayaan masyarakat di bidang pertanahan; 14. Pengkajian dan penanganan masalah, sengketa, perkara dan konflik di bidang
pertanahan; 15. Pengkajian dan pengembangan hukum pertanahan;
16. Penelitian dan pengembangan di bidang pertanahan; 17. Pendidikan, latihan dan pengembangan sumber daya manusia di bidang
pertanahan; 18. Pengelolaan data dan informasi di bidang pertanahan;
19. Pembinaan fungsional lembaga-lembaga yang berkaitan dengan bidang pertanahan;
20. Pembatalan dan penghentian hubungan hukum antara orang, danatau badan hukum dengan tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku; 21. Fungsi lain di bidang pertanahan sesuai peraturan perundangundangan yang
berlaku. Struktur Organisasi Kantor Pertanahan KabupatenKota, meliputi :
1. Kepala Kantor Pertanahan;
2. Sub bagian tata usaha, terdiri dari :
Universitas Sumatera Utara
89
a. urusan perencanaan dan keuangan;
b. urusan umum dan kepegawaian;
3. Seksi surver, pengukuran dan pemetaan, terdiri dari :
a. sub seksi pengukuran dan pemetaan;
b. sub seksi tematik dan potensi tanah;
4. Seksi hak tanah dan pendaftaran tanah, terdiri dari :
a. sub seksi penetapan hak tanah;
b. sub seksi pengaturan tanah pemerintah;
c. sub seksi pendaftaran hak;
d. sub seksi peralihan, pembebanan hak dan PPAT;
5. Seksi pengaturan dan penataan pertanahan, terdiri dari :
a. sub seksi penatagunaan tanah dan kawasan tertentu;
b. sub seksi landreform dan konsolidasi tanah;
6. Seksi pengendalian dan pemberdayaan, terdiri dari :
a. sub seksi pengendalian pertanahan;
b. sub seksi pemberdayaan masyarakat;
7. Seksi sengketa, konflik dan perkara, terdiri dari :
a. sub seksi sengketa dan konflik pertanahan;
b. sub seksi perkara pertanahan
B. Upaya Yang