Risiko Persaingan Usaha Risiko Kredit Risks on Regulation

64 Laporan Tahunan | Annual Report 2011 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance mendapat deals yang lebih baik. Langkah antisipatif lainnya adalah mengupayakan kontrak jangka panjang pembelian bahan baku tertentu yang harganya sangat luktuatif, sebagai contoh Amoxicillin. Pada 2010, menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuat harga bahan baku dan juga bahan kemasan yang harus diimpor cenderung stabil atau bahkan turun dalam rupiah.

3. Risiko Regulasi

Terkait dengan regulasi di bidang farmasi yang cukup dinamis, seperti keharusan menerapkan current-Good Manufacturing Practice c-GMP dan Good Distribution Practice GDP, industri farmasi dituntut untuk memenuhi standar mutu yang semakin ketat. Penarikan produk, bahkan pencabutan izin produksi atau izin edar, menjadi ancaman. Terhadap kondisi yang demikian, INDOFARMA berupaya mengubah tantangan ini menjadi peluang. Karena itu, Perseroan secara bertahap memenuhi persyaratan c-GMP dan GDP tersebut, termasuk meningkatkan fasilitas produksinya sehingga memenuhi persyaratan regulasi terkini. Dengan demikian, Perseroan dapat menerapkan prinsip operational excellence secara berkesinambungan, membuka peluang untuk menjadikan bagian produksi sebagai proit center melalui toll-in manufacturing.

4. Risiko Harga Obat Generik

Harga Obat Generik Berlogo OGB di Indonesia dikendalikan oleh Pemerintah dengan cara menetapkan Harga Netto Apotek HNA untuk seluruh produsen OGB, yaitu harga yang berlaku di tingkat apotek. Untuk memitigasi risiko ini, INDOFARMA terus berupaya menyeimbangkan portofolio penjualan produknya dengan, antara lain, meluncurkan sejumlah produk Obat dengan Nama Dagang OND, termasuk obat-obat non-resep dokter OTC. Pada 2011, Perseroan meluncurkan sembilan item obat baru, satu di antaranya adalah produk OND. Selain itu, Perseroan juga mempersiapkan 21 item obat baru, 16 di antaranya adalah produk OND, yang akan diluncurkan secara bertahap pada 2012.

5. Risiko Persaingan Usaha

Di Indonesia, tak ada pembatasan Pemerintah bagi sebuah perusahaan farmasi untuk memproduksi jenis obat tertentu. Dengan demikian, tak terbentuk segmentasi banyak produsen farmasi yang menawarkan produk sejenis ke target pasar yang sama. Keadaan ini menyebabkan persaingan usaha lebih banyak mengarah ke segi harga sehingga mempengaruhi secara langsung kinerja industri. Agar margin laba Perseroan tak tergerus, pada 2011 INDOFARMA menyesuaikan portofolio penjualan produknya terutama untuk produk eksternal yang didistribusikan Anak Perusahaan, sehingga secara agregat memberikan margin laba yang lebih memadai. Risiko Internal 1. Risiko Likuiditas Besarnya proporsi penjualan kepada Pemerintah yang biasanya terjadi menjelang akhir tahun, sementara proses produksi harus dilakukan sejak awal, menyebabkan terjadinya risiko temporer kekurangan likuiditas. Guna mengatasi masalah ini, pada 2011 INDOFARMA berupaya mempertahankan komitmen pinjaman modal kerja kepada Bank Mandiri. Pada 2011, Perseroan telah menandatangani komitmen pinjaman modal kerja tersebut dengan menjaminkan lebih dari 50 aset. Di masa yang akan datang, Perseroan masih harus mendanai kebutuhan modal kerjanya dengan fasilitas bank. Dengan pengelolaan rantai pasok yang lebih baik, Perseroan berhasil meningkatkan eisiensi mengelola modal kerja sehingga menekan biaya bunga.

2. Risiko Kredit

Risiko gagal bayar bad debt oleh pelanggan akan sangat mempengaruhi arus kas Perseroan. Untuk memitigasi risiko ini dilakukan pengaturan term of payment yang sangat ketat serta upaya penagihan yang intensif kepada pelanggan. with highly luctuative price, including the Amoxicillin. In 2010, the price of imported materials and packaging was stable with declining trend as a result of the strengthening of Rupiah against the US dollar.

3. Risks on Regulation

Related to the dynamic nature of regulations within the industry, such as the implementation of current-Good manufacturing Practice c-GMP and Good Distribution Practice GDP, pharmaceutical industry was forced to comply with the ever increasing quality standard. Product recall, even production and distribution license revocation becoming a serious threats. With such condition, INDOFARMA was striving to convert the challenges into opportunities. The company is gradually complying with the requirements of c-GMP and GDP, including increasing the production facility to comply with the latest regulation requirements. Thus it provides the company with the ability to implement continuous operational excellence principles, opening opportunities to convert production department to be proit centre by utilizing the toll-in manufacturing.

4. Risks on Generic Drug Price