Pengukuran Nilai Wajar Fair Value Measurement
PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Angka-angka dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk AND
ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
For the Six-MonthPeriods Ended
June 30, 2016 and December 31, 2015 Figures are in millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated
- 76 -
Hirarki Nilai Wajar Fair Value Hierarchy
Tabel berikut mengungkapkan hirarki nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan:
The following table discloses the fair value hierarchy of financial assets and liabilities:
Tingkat 1 Tingkat 2
Jumlah Level 1
Level 2 Total
Aset Keuangan Financial Assets
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Financial aset at FVPL
Aset lancar lain-lain Other current assets
Piutang derivatif -
1,575 1,575
Derivatives assets
Aset keuangan tersedia untuk dijual AFS financial assets
Investasi tersedia untuk dijual Available for sale investments
Obligasi Subordinasi I Bank CIMB Tahun 2010 10,185
- 10,185
Subordinated Bonds I CIMB Year 2010
Jumlah Aset Keuangan 10,185
1,575 11,760
Total Financial assets
2016 30 Juni June 30
Tingkat 1 Tingkat 2
Jumlah Level 1
Level 2 Total
Aset Keuangan Financial Assets
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Financial aset at FVPL
Aset lancar lain-lain Other current assets
Piutang derivatif -
2,341 2,341
Derivatives assets
Aset keuangan tersedia untuk dijual AFS financial assets
Investasi tersedia untuk dijual Available for sale investments
Obligasi Subordinasi I Bank CIMB Tahun 2010 10,003
- 10,003
Subordinated Bonds I CIMB Year 2010
Jumlah Aset Keuangan 10,003
2,341 12,344
Total Financial assets
2015 31 Desember December 31
Nilai wajar
instrumen keuangan
yang diperdagangkan
di pasar
aktif adalah
berdasarkan kuotasi harga pasar pada tanggal pelaporan. Pasar dianggap aktif apabila kuotasi
harga tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek,
perantara efek, kelompok industri atau badan penyedia jasa penentuan harga, atau badan
pengatur, dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam
suatu transaksi yang wajar. Kuotasi harga pasar yang digunakan untuk aset keuangan yang
dimiliki oleh Grup adalah harga penawaran bid price terkini. Instrumen keuangan seperti ini
termasuk dalam hirarki Tingkat 1. The fair value of financial instruments traded in
active markets is based on quoted market prices at the reporting date. A market is regarded as
active if quoted prices are readily and regularly available from an exchange, dealer, or broker,
industry group pricing service, or regulatory agency, and those prices represent actual and
regularly occurring market transaction on an
arm‟s lengths basis. The quoted market price used for financial assets held by the Group is the
current bid price. These instruments are included in Level 1.
Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan
menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian ini memaksimalkan penggunaan data pasar yang
dapat diobservasi yang tersedia dan sesedikit mungkin mengandalkan estimasi spesifik yang
dibuat oleh entitas. Jika seluruh input signifikan yang dibutuhkan untuk menentukan nilai wajar
dapat diobservasi, maka instrumen tersebut termasuk dalam hirarki Tingkat 2.
The fair value of financial instruments that are not traded in an active market is determined by
using valuation techniques. These valuation techniques maximize the use of observable
market data where it is available and rely
as little as possible on entity‟s specific estimates. If all significant inputs required to fair value
an instrument are observable, the instrument is included in Level 2.
PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Angka-angka dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk AND
ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
For the Six-MonthPeriods Ended
June 30, 2016 and December 31, 2015 Figures are in millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated
- 77 - Jika satu atau lebih input signifikan tidak diambil
dari data pasar yang dapat diobservasi, maka instrumen tersebut termasuk dalam hirarki
Level 3. If one or more of the significant inputs is not
based on observable market data, the instrument is included in Level 3.
Teknik penilaian spesifik yang digunakan untuk menentukan nilai wajar aset dan liabilitas pada
Level 2 dan Level 3 termasuk: Specific valuation techniques used to value aset
and liability in Level 2 and Level 3 include: Nilai wajar swap suku bunga dihitung dari
nilai kini estimasi arus kas masa depan berdasarkan
kurva hasil
yang dapat
diobservasi; The fair value of interest rate swaps is
calculated as the present value of the estimated future cash flows based on
observable yield curves; Nilai wajar kontrak mata uang asing
berjangka ditentukan berdasarkan kurs tukar berjangka pada tanggal pelaporan;
The fair value of forward foreign exchange contracts is determined using forward
exchange rates at the reporting date; and Analisa arus kas diskonto, menggunakan
suku bunga pasar. Metode pasar pembanding dengan faktor
penyesuaian yang relevan. Discounted cash flow analysis, used market
interest rate. Market method of comparison with the
relevant adjustment factors.
24. Kepentingan Nonpengendali 24. Non - Controlling Interests
30 Juni 31 Desember
June 30 December 31
2016 2015
a. Kepentingan nonpengendali atas
a. Non controlling interest in net assets liabilities aset liabilitas bersih entitas anak
of the subsidiaries ABM
16,166 16,724
ABM BPG
1,361 1,483
BPG SAP
992 992
SAP BTLA
959 911
BTLA SJP
815 991
SJP AKG
512 331
AKG BDP
18 18
BDP BNIL
12 12
BNIL BSA
2 2
BSA SUJ
1 1
SUJ DGS
19 16
DGS BNCW
105 16
BNCW Jumlah
20,712 21,463
Total 2016
2015 b.
Kepentingan non-pengendali atas rugi laba b. Noncontrolling interest in net loss
bersih entitas anak income of the subsidiaries
ABM 558
1,658 ABM
BPG 122
737 BPG
BNCW 121
97 BNCW
DGS 3
- DGS
BTLA 48
69 BTLA
AKG 181
28 AKG
SAP 806
- SAP
Jumlah 231
1,115 Total
30 Juni June 30
PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Angka-angka dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk AND
ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
For the Six-MonthPeriods Ended
June 30, 2016 and December 31, 2015 Figures are in millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated
- 78 -
25. Modal Saham 25. Capital Stock
Susunan kepemilikan
saham Perusahaan
pada tanggal30
Juni 2016
dan 31
Desember2015berdasarkan catatan yang dibuat oleh
PT Adimitra Transferindo, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
The share ownership in the Company based on the record of PT Adimitra Transferindo, shares
registrar, as of June 30, 2016 and December 31, 2015 as follows:
Persentase Jumlah Modal
Kepemilikan Disetor
Jumlah Saham Percentage of
Total Paid-up Number of Shares
Ownership Capital Stock
Rp 000.000 PT Budi Delta Swakarya
1,485,296,896 27.80
185,662 PT Budi Delta Swakarya
PT Sungai Budi 1,414,929,596
26.49 176,866
PT Sungai Budi Widarto - Presiden Direktur
2,338,000 0.04
292 Widarto - President Director
Santoso Winata - Presiden Komisaris 2,338,000
0.04 292
Santoso Winata - President Commissioner Masyarakat masing-masing kurang dari 5
2,437,196,447 45.63
304,650 Public each less than 5
Jumlah 5,342,098,939
100.00 667,762
Total Nama Pemegang Saham
Name of Stockholder 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 June 30, 2016 and December 31, 2015
Manajemen Permodalan Capital Management
Tujuan utama dari pengelolaan modal Grup adalah
untuk memastikan
bahwa Grup
mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan
nilai pemegang saham. Grup tidak diwajibkan untuk memenuhi syarat-syarat modal tertentu.
The primary objective of the Group‟s capital
management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its
business and maximize shareholder value. The Group is not required to meet any capital
requirements.
Grup mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian
terhadap struktur
modal sehubungan
dengan perubahan
kondisi ekonomi. Grup memantau modalnya dengan
menggunakan analisa gearingratio rasio utang terhadap modal, yakni membagi utang bersih
terhadap jumlah modal. Utang bersih adalah jumlah utang termasuk utang bank jangka
pendek dan jangka panjang, pinjaman diterima, liabilitas sewa pembiayaan, surat utang jangka
menengah dan utang obligasi di laporan posisi keuangan konsolidasian dikurangi kas. Modal
adalah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham Perusahaan, yang disajikan
dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. The Group manages its capital structure and
makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. The Group monitors its
capital using gearing ratios, by dividing net debt with the total capital. Net debt is calculated as
total loans
including “Short-term and long- termbank loans, borrowings, finance lease
liabilities medium term notes and bonds payable ”
as shown in the consolidated statement of financial position less cash. Total capital is
calculated as “equity” attributable to owners of the Company as shown in the consolidated
statement of financial position.
Rasio utang bersih terhadap modal pada tanggal30 Juni 2016 dan 31 Desember
2015adalah sebagai berikut: Ratio of net debt to equity as of June 30, 2016
and December 31, 2015 are as follows:
30 Juni 31 Desember
June 30 December 31
2016 2015
Jumlah utang 5,197,535
4,690,464 Total borrowings
Dikurangi: kas dan setara kas 326,129
295,969 Less: cash and cash equivalents
Utang bersih 4,871,406
4,394,495 Net debt
Jumlah ekuitas 3,190,705
2,887,355 Total capital
Rasio utang terhadap ekuitas 152.67
152.20 Gearing ratio