Aset Tetap Financial Assets
PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Angka-angka dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk AND
ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
For the Six-MonthPeriods Ended
June 30, 2016 and December 31, 2015 Figures are in millions of Rupiah,
unless Otherwise Stated
- 26 - Beban penyusutan dialokasikan secara
proporsional ke
tanaman telah
menghasilkan dan
tanaman belum
menghasilkan berdasarkan luas lahan. Beban penyusutan yang dialokasikan ke
tanaman telah menghasilkan dibebankan ke beban pokok penjualan, sedangkan beban
yang dialokasikan ke tanaman belum menghasilkan dikapitalisasi.
Depreciation expense
is allocated
proportionately to mature and immature plantations based on their total area.
Depreciation expense allocated to mature plantations is charged to cost of goods sold,
while depreciation allocated to immature plantations is capitalized.
Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan
pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi pada saat terjadinya. Apabila beban-beban
tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan
aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban
tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap.
Expenditures incurred after the property, plant, and equipment have been put into
operations, such
as repairs
and maintenance costs, are normally charged to
operations in the year such costs are incurred. In situations where it can be
clearly demonstrated that the expenditures have resulted in an increase in the future
economic benefits expected to be obtained from the use of the property, plant, and
equipment beyond its originally assessed standard of performance, the expenditures
are capitalized as additional costs of property, plant and equipment.
Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus, kecuali penyusutan mesin
pengolahan gula dihitung berdasarkan metode unit produksi sebesar 2.160.000 ton
sejak 1 Januari 2016. Perubahan metode penyusutan tersebut adalah perubahan
estimasi
akuntansi dan
dampaknya disajikan
pada laporan
keuangan konsolidasian tahun 2016.
Depreciation is computed on a straight-line method except for machineriesof sugar
processingis computed based on unit production method amounting to 2,160,000
tonnes, since January 1, 2016. Change in depreciation
method is
achange in
accounting estimates and their impact on the
consolidated financial
statements presentedin 2016.
Berikut adalah masa manfaat aset tetap yang dihitung berdasarkan metode garis
lurus: The property, plant, and equipment are
depreciated over the following useful lives using the straight line method:
TahunYears Bangunan dan prasarana
20 Buildings and land improvements
Mesin pengolahan minyak kelapa sawit Machineries of CPO and its
dan produk turunannya 10
downstream products Kendaraan dan alat berat
5 Vehicles and heavy equipment
Peralatan dan perabotan 5
Furniture, fixtures and equipment Kapal
15 Vessels
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila
terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat
tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. The carrying values of property, plant and
equipment are reviewed for impairment when events or changes in circumstances
indicate that the carrying values may not be recoverable.
Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat
aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan.
Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi When each major inspection is performed,
its cost is recognized in the carrying amount of the item of property, plant, and
equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. Such major