Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan

PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Angka-angka dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Six-MonthPeriods Ended June 30, 2016 and December 31, 2015 Figures are in millions of Rupiah, unless Otherwise Stated - 108 - Risiko Pasar Market Risk a. Risiko Mata Uang Asing a. Foreign Exchange Risk Grup terpengaruh risiko nilai tukar mata uang asing yang timbul dari berbagai eksposur mata uang, terutama terhadap Dolar Amerika Serikat. Risiko nilai tukar mata uang asing timbul dari transaksi komersial di masa depan serta aset dan liabilitas yang diakui. The Group is exposed to foreign exchange risk arising from various currency exposures, primarily with respect to the U.S. Dollar. foreign exchange risk arises from future commercial transactions and recognized assets and liabilities. Manajemen telah menetapkan kebijakan yang mengharuskan entitas-entitas dalam Grup mengelola risiko nilai tukar mata uang asing terhadap mata uang fungsionalnya. Risiko nilai tukar mata uang asing timbul ketika transaksi komersial masa depan atas aset dan liabilitas yang diakui didenominasikan dalam mata uang yang bukan mata uang fungsional. Risiko diukur dengan menggunakan proyeksi arus kas. Management has set up a policy to require Group companies to manage their foreign exchange risk against their functional currency. Foreign exchange risk arises when future commercial transactions or recognized assets or liabilities are denominated in a currency that is not the entity‟s functional currency. The risk is measured using cash flow forecasts. Pada tanggal 30 Juni2016 dan 31 Desember 2015, jika mata uang melemahmenguat sebesar 1 terhadap Dolar Amerika Serikat dengan variabel lain konstan, laba sebelum pajak untuk tahun berjalan akan lebih rendahtinggi sebesar Rp 13.040 dan Rp 8.187, terutama diakibatkan kerugiankeuntungandari penjabaran aset keuangan danliabilitas keuangan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. As of June 30, 2016 and December 31, 2015, if the currency had weakenedstrengthened by 1, against the U.S. Dollar with all other variables held constant, profit before tax for the years then ended would have been Rp 13,040and Rp 8,187 lowerhigher, mainly as a result of foreign exchange lossesgains on translation of US Dollar-denominated monetary assets andliabilities. Pada tanggal 30 Juni2016 dan 31 Desember 2015, Grup mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut: As of June 30, 2016 and December 31, 2015, the Group has monetary assets and liabilities in foreign currencies as follows: