Tonsilitis Kronis menjadi lesi yang paling sering terjadi diantara semua peradangan pada faring dengan banyak kompikasi regional maupun lokal misal Otitis
Media Akut, Sinusitis, Glomerulonefritis, dan Endokarditis Mogoanta et al, 2008. Informasi mengenai epidemiologi penyakit-penyakit THT di Indonesia masih
sulit tersedia. Sampai saat ini belum didapatkan data yang pasti tentang gambaran penderita Tonsilitis Kronis di RSUP H. Adam Malik Medan, karena itulah penulis
mencoba untuk melakukan penelitian mengenai karakteristik penderita Tonsilitis Kronis di bagian THT-KL RSUP H. Adam Malik Medan.
1.2 Perumusan Masalah
Bagaimana karakteristik penderita Tonsilitis Kronis di Bagian THT-KL Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik
Medan Tahun 2009.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui karakteristik penderita Tonsilitis Kronis di Bagian THT-KL Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Rumah Sakit Umum Pusat H.
Adam Malik Medan Tahun 2009. 1.3.2
Tujuan Khusus a.
Mengetahui distribusi proporsi penderita Tonsilitis Kronis menurut sosiodemografi antara lain : umur, jenis kelamin, suku.
b. Mengetahui distribusi proporsi penderita Tonsilitis Kronis berdasarkan
keluhan utama.
Universitas Sumatera Utara
c. Mengetahui distribusi proporsi penderita Tonsilitis Kronis berdasarkan
ukuran tonsil. d.
Mengetahui distribusi proporsi penderita Tonsilitis Kronis berdasarkan penatalaksanaan.
e. Mengetahui distribusi proporsi penderita Tonsilitis Kronis berdasarkan
sumber pembiayaan. f.
Mengetahui perbedaan proporsi umur penderita Tonsilitis Kronis berdasarkan ukuran tonsil.
g. Mengetahui perbedaan proporsi jenis kelamin penderita Tonsilitis Kronis
berdasarkan ukuran tonsil. h.
Mengetahui perbedaan proporsi suku penderita Tonsilitis Kronis berdasarkan ukuran tonsil.
i. Mengetahui perbedaan proporsi penatalaksanaan penderita Tonsilitis Kronis
berdasarkan ukuran tonsil. j.
Mengetahui perbedaan proporsi sumber pembiayaan penderita Tonsilitis Kronis berdasarkan ukuran tonsil.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Untuk memperoleh data awal bagi penelitian selanjutnya. 1.4.2
Sebagai sumber referensi untuk perbaikan kelengkapan data penderita Tonsilitis Kronis.
1.4.3 Sebagai bahan untuk pengembangan keilmuan dibidang Ilmu Kesehatan
Telinga, Hidung, Tenggorok dan Bedah Kepala Leher.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1 Fisiologi
Tonsila palatina adalah suatu jaringan limfoid yang terletak di fossa tonsilaris di kedua sudut orofaring dan merupakan salah satu bagian dari cincin Waldeyer. Tonsila
palatina lebih padat dibandingkan jaringan limfoid lain. Permukaan lateralnya ditutupi oleh kapsul tipis dan di permukaan medial terdapat kripta Amarudin, 2007. Tonsila
palatina merupakan jaringan limfoepitel yang berperan penting sebagai sistem pertahanan tubuh terutama terhadap protein asing yang masuk ke saluran makanan atau
masuk ke saluran nafas virus, bakteri, dan antigen makanan. Mekanisme pertahanan dapat bersifat spesifik atau non spesifik. Apabila patogen menembus lapisan epitel maka
sel-sel fagositik mononuklear pertama-tama akan mengenal dan mengeliminasi antigen Farokah, 2003.
Tonsil merupakan jaringan limfoid yang mengandung sel limfoid yang mengandung sel limfosit, 0,1-0,2 dari kesuluruhan limfosit tubuh pada orang dewasa.
Proporsi limfosit B danT pada tonsil adalah 50:50, sedangkan di darah 55-75:15- 30. Pada tonsil terdapat sistem imun kompleks yang terdiri atas sel M sel membran,
makrofag, sel dendrit dan antigen presenting cells yang berperan dalam proses transportasi antigen ke sel limfosit sehingga terjadi APCs sintesis immunoglobulin
spesifik. Juga terdapat sel limfosit B, limfosit T, sel plasma dan sel pembawa Ig G. Tonsil merupakan organ limfatik sekunder yang diperlukan untuk diferensiasi dan
proliferasi limfosit yang sudah disensitisasi. Tonsil mempunyai dua fungsi utama yaitu
Universitas Sumatera Utara
menangkap dan mengumpulkan bahan asing dengan efektif dan sebagai organ produksi antibodi dan sensitisasi sel limfosit T dengan antigen spesifik Kartika, 2008.
Tonsil merupakan jaringan kelenjar limfa yang berbentuk oval yang terletak pada kedua sisi belakang tenggorokan. Dalam keadaan normal tonsil membantu
mencegah terjadinya infeksi. Tonsil bertindak seperti filter untuk memperangkap bakteri dan virus yang masuk ke tubuh melalui mulut dan sinus. Tonsil juga menstimulasi
sistem imun untuk memproduksi antibodi untuk membantu melawan infeksi Edgren, 2002. Tonsil berbentuk oval dengan panjang 2-5 cm, masing-masing tonsil mempunyai
10-30 kriptus yang meluas ke dalam jaringan tonsil. Tonsil tidak selalu mengisi seluruh fossa tonsilaris, daerah yang kosong diatasnya dikenal sebagai fossa supratonsilar.
Tonsil terletak di lateral orofaring. Secara mikroskopik tonsil terdiri atas tiga komponen yaitu jaringan ikat, folikel germinativum merupakan sel limfoid dan jaringan
interfolikel terdiri dari jaringan limfoid Kartika, 2008. Lokasi tonsil sangat memungkinkan terpapar benda asing dan patogen, selanjutnya membawanya ke sel
limfoid. Aktivitas imunologi terbesar tonsil ditemukan pada usia 3 – 10 tahun Amarudin, 2007.
2.2 Definisi