BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan design Case series dari data sekunder di RSUP H. Adam Malik Medan.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di DepartemenSMF THT-KL FK-USU RSUP H. Adam Malik Medan mulai Januari-Desember 2009. Alasan pemilihan tempat penelitian
karena merupakan Rumah Sakit sentra pendidikan program Magister dan Spesialis Ilmu Kesehatan THT-KL dan tersedia data rekam medis yang dapat diakses.
3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
3.3.1 Populasi
Semua penderita Tonsilitis Kronis yang datang ke RSUP H. Adam Malik Medan sejak Januari 2009 sampai dengan Desember 2009.
3.3.2 Sampel Penelitian
Sampel diambil secara purposis semua penderita yang datang ke poliklinik THT- KL RSUP H. Adam Malik Medan yakni sebanyak 80 penderita.
3.4 Variabel dan Defenisi Operational
3.4.1 Tonsilitis Kronis adalah penderita yang didiagnosa Tonsilitis Kronis sesuai yang
tercatat pada kartu status yang ada di rekam medik. Ukuran tonsil adalah
Universitas Sumatera Utara
besarnya tonsil sesuai yang tercatat pada kartu status rekam medis. Ukuran tonsil dibedakan atas:
Tonsil hipertropi : ukuran tonsil
≥ T3 baik satu maupun kedua tonsil Tonsil non hipertropi : ukuran tonsil selain ukuran tonsil hipertropi
3.4.2 Umur adalah usia penderita Tonsilitis Kronis sesuai dengan yang tercatat pada
kartu status, dikelompokkan atas :
1. 18 tahun
2. 18 - 44 tahun
3. 45 – 64 tahun
4. 65 – 74 tahun
5. ≥ 75 tahun
3.4.3 Jenis kelamin, sesuai dengan yang tercatat pada rekam medis, yaitu:
1. Laki-laki
2. Perempuan
3.4.4 Suku adalah suatu masyarakat dengan budaya, bahasa, agama, dll yang
tersendiri, sesuai dengan yang tercatat pada rekam medis. 1.
Batak 2.
Jawa 3.
Aceh 4.
Minang
3.4.5 Keluhan Utama adalah keadaan atau kondisi yang menyebabkan penderita
datang berobat sesuai dengan yang tercatat pada rekam medis, dibedakan atas : 1.
Sangkut menelan 2.
Rasa mengganjal di tenggorokan
Universitas Sumatera Utara
3. Sulit menelan
4. Pembesaran kelenjar pada leher
5. Amandel membesar
3.4.6 Penatalaksanaan adalah pengobatan atau tindakan yang diberikan terhadap
penderita sesuai penyakitnya, dibedakan atas : 1.
Medikamentosa 2.
Operatif
3.4.7 Sumber pembiayaan adalah asal biaya yang dikeluarkan pasien sesuai dengan
yang tercatat pada rekam medis, dibedakan atas : 1.
Biaya pribadi 2.
Askes 3.
Jamkesmas
3.5 Kerangka Kerja
Umur Jenis kelamin
Suku Sumber Pendanaan
Keluhan utama Ukuran Tonsil
Penatalaksanaan Penderita Tonsilitis
Kronis 2009 Rekam Medis
Universitas Sumatera Utara
3.6 Cara Analisis Data
Data diambil dari rekam medis Poliklinik THT-KL FK-USURSUP. H. Adam Malik Medan dan dikumpulkan diolah serta dianalisa secara deskriptif dengan
menggunakan komputer melalui program SPSS Statistical Pacage for the Social Science. Analisa Univariat secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel, gambar
atau grafik. Analisa Bivariat dengan melakukan tabulasi silang dan dilakukan uji statistic chi-square.
3.7 Jadwal Penelitian
Waktu No Jenis
Kegiatan Jan Feb Mar April Mei
Juni 1. Persiapan
Proposal 2. Presentasi
Proposal 3. Pengumpulan,Pengolahan
dataPembuatan laporan 4. Laporan
Tesis
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan design case series dimana pengambilan data dari data klinis di Bagian Rekam Medik Ilmu
Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok, Bedah Kepala Leher FK USU RSUP H. Adam Malik Medan. Data penelitiannya adalah seluruh kasus Tonsilitis Kronis yang berobat di
RSUP H. Adam Malik sejak Januari 2009 sampai dengan Desember 2009.
4.1. Analisis Data Univariat
4.1.1. Proporsi penderita Tonsilitis Kronis menurut kelompok umur
Kelompok Umur Tahun f
0-11 tahun
17 21,3
12-23 tahun
17 21,3
24-35 tahun
11 13,8
36-47 tahun
21 26,3
48-59 tahun
10 12,5
60-71 tahun
2 2,5
72-83 tahun
2 2,5
Total 80
100
Proporsi tertinggi penderita Tonsilitis Kronis terdapat pada kelompok umur 36- 47 tahun sebanyak 2126,3 penderita diikuti kelompok umur 0-11 tahun dan 12-23
tahun sebanyak 1721,3 penderita.
4.1.2. Proporsi penderita Tonsilitis Kronis berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin f
Perempuan 4552,7
Laki-laki 3547,3
Total 80 100
Universitas Sumatera Utara
Jenis kelamin terbanyak menderita Tonsilitis Kronis adalah perempuan sebanyak 45 penderita 57,1 dan laki-laki sebanyak 35 penderita 42,9.
4.1.3. Proporsi penderita Tonsilitis Kronis berdasarkan suku Suku
f Batak
51 67,5
Jawa 10
12,5 Aceh
12 15,0
Minang 4 5,0
Total 77
100 Proporsi suku penderita Tonsilitis Kronis terbanyak dijumpai adalah
suku Batak dengan 51 penderita 67,5, dan terendah adalah suku Minang yaitu sebanyak 4 penderita 5,0, sebanyak 3 penderita dengan data rekam medis yang
kurang lengkap.
4.1.4. Proporsi penderita Tonsilitis Kronis berdasarkan keluhan utama tarcatat yang berobat ke RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2009
Keluhan Utama f
Sangkut menelan 34
42,5 Rasa mengganjal di tenggorokan
22 27,5 Sulit menelan
9 11,2 Pembesaran kelenjar di leher
7 8,7 Amandel membesar
6 7,6 Dll
2 2,5
Total 80 100
Proporsi keluhan utama terbanyak pada penderita Tonsilitis Kronis adalah sangkut menelan yaitu sebanyak 34 penderita 42,5, diikuti rasa
Universitas Sumatera Utara
mengganjal ditenggorokan 22 penderita 27,5 dan sulit menelan sebanyak 9 penderita 11,2.
4.1.5. Proporsi Penderita Tonsilitis Kronis berdasarkan ukuran tonsil Ukuran
Tonsil f
T2T2 27
33,8 T3T3
20 25,0 T1T1
17 21,3 T1T2
5 6,3 T2T3
4 5,0 T1T3
1 1,3 T4T4
1 1,3
Total 80 100
Proporsi ukuran tonsil yang terbanyak dijumpai adalah ukuran T2T2 yaitu sebanyak 27 33,8 penderita, diikuti dengan ukuran T3T3 sebanyak 20
25,0 penderita. Sementara ukuran T4T4 dijumpai hanya pada satu penderita.
4.1.6. Distribusi penderita Tonsilitis Kronis berdasarkan penatalaksanaan
Penatalaksanaan f
Medikamentosa 67 83,7
Operatif 13 16,3
Total 80
100 Proporsi penatalaksanaan terbanyak pada penderita Tonsilitis Kronis
adalah dengan medikamentosa sebanyak 67 83,7 penderita dan operatif sebanyak 13 16,3.
Universitas Sumatera Utara
4.1.7. Distribusi penderita Tonsilitis Kronis berdasarkan sumber pendanaan
Sumber Pendanaan
f Pribadi
31 38,8
Askes 24
30,0 Jamkesmas 25
31,3 Total
80 100 Proporsi sumber pendanaan terbanyak pada penderita Tonsilitis Kronis
adalah berasal dari biaya pribadi sebanyak 31 38,8, diikuti oleh penderita dengan sumber pendanaan Jamkesmas sebanyak 25 31,3, kemudian yang
terakhir dengan sumber pendanaan Askes sebanyak penderita 24 31,3.
4.2. Analisis Data Bivariat
4.2.1. Proporsi umur penderita Tonsilitis Kronis berdasarkan ukuran tonsil Ukuran Tonsil
Umur Tahun ≤ 18
18 Jumlah
f f
n Tonsil non Hipertropi
10 20,4 39 79,6 49 100
Tonsil Hipertropi 18 58,1 13 41,9
31 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa penderita dengan tonsil non hipertropi lebih tinggi proporsinya pada umur 18 tahun 79,6 dibanding
umur ≤ 18 tahun 20,4. Proporsi penderita dengan tonsil hipertropi lebih
tinggi pada umur ≤ 18 tahun 58,1 daripada umur 18 tahun 41,9. Dari
uji Chi-Square diperoleh nilai p 0,05 hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan proporsi yang bermakna umur penderita dengan tonsil non hipertropi
dibanding dengan tonsil hipertropi.
Universitas Sumatera Utara
4.2.2 Proporsi jenis kelamin penderita Tonsilitis Kronis berdasarkan ukuran tonsil Jenis Kelamin
Ukuran Tonsil Laki-laki
Perempuan Jumlah f f
n Tonsil non Hipertropi
18 36,7 31 63,3
49 100 Tonsil Hipertropi
17 54,8 14 45,2
31 100
Dari tabel diatas dapat diketahui proporsi penderita tonsil non hipertropi lebih tinggi proporsinya pada perempuan 63,3 dibanding laki-laki 36,7.
Proporsi penderita tonsil hipertropi tinggi pada laki-laki 54,8 dibanding dengan perempuan 45,2.
Dari uji Chi-Square diperoleh nilai p 0,05 hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara jenis kelamin berdasarkan
ukuran tonsil.
4.2.3 Distribusi proporsi suku penderita Tonsilitis Kronis berdasarkan ukuran tonsil
Ukuran Tonsil Suku
Batak Bukan Batak Jumlah
f f
n Tonsil non Hipertropi 32 65,3
17 34,7 49 100 Tonsil Hipertropi
19 67,9 9 32,1
28 100
Dari tabel diatas dapat diketahui penderita tonsil non hipertropi lebih tinggi proporsinya pada suku Batak 32 65,3 dibanding dengan suku bukan
Universitas Sumatera Utara
Batak 17 34,7. Proporsi tonsil hipertropi lebih tinggi proporsinya pada suku Batak sebanyak 19 67,9 dibanding suku bukan Batak sebanyak 9 32,1
penderita. Dari uji Chi-Square diperoleh nilai p 0,05, hal ini menunjukkan bahwa
tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara suku berdasarkan ukuran tonsil.
4.2.4 Proporsi penatalaksanaan penderita Tonsilitis Kronis berdasarkan ukuran tonsil
Penatalaksanaan Ukuran Tonsil
Medikamentosa Operatif
Jumlah f
f n
Tonsil non Hipertropi 47 95,9 2 4,1
49 100 Tonsil Hipertropi 20 64,5
11 35,5 31 100
Dari gambar diatas dapat diketahui penderita dengan tonsil non hipertropi lebih tinggi proporsinya dengan penatalaksanaan medikamentosa yakni
sebanyak 47 95,9 penderita dibanding dengan penatalaksanaan operatif sebanyak 2 4,1 penderita. Demikian juga pada penderita dengan tonsil
hipertropi, penatalaksanaan medikamentosa juga lebih banyak dijumpai yakni 20 64,5 penderita dibanding penatalaksanaan operatif sebanyak 11 35,5
penderita. Dari uji Chi-Square diperoleh nilai p 0,05 hal ini menunjukkan bahwa
ada perbedaan proporsi yang bermakna penatalaksanaan penderita dengan tonsil non hipertropi dan tonsil hipertropi.
Universitas Sumatera Utara
4.2.5 Proporsi sumber pembiayaan penderita Tonsilitis Kronis berdasarkan ukuran tonsil
Sumber Pembiayaan
Ukuran Tonsil Pibadi Askes Jamkesmas Jumlah
f f
f n Tonsil non Hipertropi 23 46,9
16 32,7 10 20,4 49 100
Tonsil Hipertropi 8 25,8
8 25,8 15 48,4 31 100
Dari tabel diatas, penderita dengan tonsil non hipertropi paling tinggi dengan sumber pembiayaan pribadi sebanyak 23 46,9 dibanding dengan
sumber pembiayaan Askes sebanyak 16 32,7 dan Jamkesmas sebanyak 10 20,4. Pada penderita dengan tonsil hipertropi sumber pembiayaan terbanyak
adalah Jamkesmas 15 48,4 daripada pada penderita dengan sumber pembiayaan Askes dan pembiayaan pribadi.
Dari uji Chi-Square diperoleh nilai p 0,05 hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna sumber pembiayaan pada penderita
tonsil non hipertropi dibanding dengan tonsil hipertropi.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
Pada penelitian yang dilakukan di Departemen THT-KL FK USU bagian Rekam Medik RSUP H. Adam Malik didapatkan data penderita Tonsilitis Kronis pada Tahun
2009 sebanyak 80 penderita.
5.1. Analisis Univariat