Koefisien Korelasi Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Realisasi Produksi Kelapa Sawit Di PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Kebun Adolina Perbaungan Deli Serdang

JK reg = b 1 Σx 1i y i + b 2 Σx 2i y i + b 3 Σx 3i y i 4.12 = 5,651.080,13 + 74,44-0,14 + 288,4981,8 = 6.102,7345 -10,4216 + 23.598,482 = 29.690.79 R 2 = ∑ 2 y JK reg 4.13 = 68 , 592 . 30 79 , 690 . 29 = 0,9750 Dari perhitungan diatas, diperoleh koefisien determinasi R 2 sebesar 0,9750. Dengan mencari akar dari koefisien determinasi, maka didapat koefisien korelasinya R sebesar 0,9851 aatu 98,51 produksi sawit tersebut dipengaruhi oleh ketiga faktor yang berpengaruh, sedangkan sisanya 1,49 dipengaruhi oleh faktor – faktor lainnya.

4.5 Koefisien Korelasi

Untukk mengukur seberapa besar pengaruh variabel tak bebas terhadap variabel bebas, dapat dilihat dari besarnya koefisien korelasinya, yaitu :

4.5.1 Perhitungan Korelasi Antara Variabel Y dengan X

i 1. Koefisien korelasi antara produksi sawit Y dengan pemakaian pupuk X i r yx1 = } { } { 2 2 2 1 2 1 1 i i i i i i i Y X n X X n Y X Y X n ∑ − ∑ − ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ 4.14 = } 06 , 717 . 6 52 , 550408 . 7 6 }{ 09 , 72 32 , 168 . 1 6 { 06 , 717 . 6 09 , 72 61 , 785 . 81 6 2 2 − − − = 04 , 895 . 118 . 45 12 , 451 . 302 . 45 97 , 196 . 5 92 , 009 . 7 86 , 232 . 484 66 , 713 . 490 − − − = 08 , 556 . 183 95 , 812 . 1 8 , 480 . 6 = 2 , 995 . 777 . 332 8 , 480 . 6 = 20 , 242 . 18 8 , 480 . 6 r yx1 = 0,355 Ini menunjukkan korelasi lemah antara produksi sawit dengan pupuk yang digunakan. Yang berarti semakin sedikit pupuk yang digunakan maka akan semakin rendah hasil produksi sawit -0,49 ≤ r ≥ 0,49 = korelasi lemah. 2. Koefisien korelasi antara produksi sawit Y dengan curah hujan X 2 r yx2 = } { } { 2 2 2 2 2 2 2 2 i i i i i i i i Y X n X X n Y X Y X n ∑ − ∑ − ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ 4.15 = } 06 , 717 . 6 52 , 550408 . 7 6 }{ 99 , 1651 , 6 { 06 , 717 . 6 99 , 17 , 108 . 1 6 2 2 − − − = 08 , 556 . 183 98 , 99 , 89 , 649 . 6 02 , 649 . 6 − − = 08 , 556 . 183 01 , 87 , − = 56 , 835 . 1 87 , − = 84 , 42 87 , − r yx2 = -0,019 Ini menunjukkan korelasi lemah antara produksi sawit dengan curah hujan. Yang berarti semakin rendah tingkat curah hujan maka akan semakin rendah hasil produksi sawit -0,49 ≤ r ≥ 0,49 = korelasi lemah. 3. Koefisien korelasi antara produksi sawit Y dengan jumlah tanaman menghasilkan X 3 r yx3 = } { } { 2 2 2 3 2 3 3 3 i i i i i i i i Y X n X X n Y X Y X n ∑ − ∑ − ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ 4.16 = } 06 , 717 . 6 52 , 550408 . 7 6 }{ 7 , 35 7438 , 212 6 { 06 , 717 . 6 7 , 35 31 , 048 . 40 6 2 2 − − − = 08 , 556 . 183 49 , 274 . 1 46 , 276 . 1 4 , 799 . 239 86 , 289 . 240 − − l = 08 , 556 . 183 97 , 1 82 , 490 = 48 , 605 . 361 87 , − = 34 , 601 82 , 490 r yx3 = 0,816 Ini menunjukkan korelasi kuat antara produksi sawit dengan jumlah tanaman menghasilkan. Yang berarti semakin banyak jumlah tanaman menghasilkan maka akan semakin meningkat hasil produksi sawit 0,80 ≤ r ≥ 1,00 = korelasi kuat.

4.5.2 Perhitungan Korelasi Antar Variabel Bebas

1. Koefisien korelasi antara jumlah pemakaian pupuk X 1 dengan curah hujan X 2 r 12 = } { } { 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 i i i i i i i i X X n X X n X X X X n ∑ − ∑ − ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ 4.17 } 99 , 1651 , 6 }{ 09 , 72 3241 , 168 . 1 6 { 99 , 09 , 72 1432 , 12 6 2 2 − − − = 9801 , 9906 , 9681 , 196 . 5 9446 , 009 . 7 3691 , 71 8592 , 72 − − − = 0105 , 9765 , 812 . 1 4901 , 1 = 036 , 19 4901 , 1 = 36 , 4 4901 , 1 = = 0,342 2. Koefisien korelasi antara jumlah pemakaian pupuk X 1 dengan jumlah tanaman menghasilkan X 3 r 13 = } { } { 2 3 2 3 2 1 2 1 3 1 3 1 i i i i i i i i X X n X X n X X X X n ∑ − ∑ − ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ 4.18 } 7 , 35 7438 , 212 6 }{ 09 , 72 3241 , 168 . 1 6 { 57 , 3 09 , 72 7007 , 426 6 2 2 − − − = 49 , 274 . 1 4628 , 276 . 1 9681 , 196 . 5 9446 , 009 . 7 613 , 573 . 2 2042 , 560 . 2 − − − = 9728 , 1 9765 , 812 . 1 4088 , 13 − = 64 , 567 . 3 4088 , 13 − = 81 , 59 4088 , 13 − = = -0,224 3. Koefisien korelasi antara jumlah curah hujan X 2 dengan jumlah tanaman menghasilkan X 3 r 13 = } { } { 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 i i i i i i i i X X n X X n X X X X n ∑ − ∑ − ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ 4.19 } 7 , 35 7438 , 212 6 }{ 99 , 1651 , 6 { 57 , 3 99 , 8847 , 5 6 2 2 − − − = 49 , 274 . 1 4628 , 276 . 1 9801 , 9906 , 343 , 35 3082 , 35 − − − = 9728 , 1 0105 , 0348 , − = 0207 , 0348 , − = 15 , 0348 , 0 l − = = -0,232 Berdasarkan perhitungan korelasi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi antara variabel bebas X 1 dan X 2 bersifat lemah, X 1 dan X 3 bersifat lemah ssecara negatif, serta X 2 dan X 3 juga bersifat lemah secara negatif.

4.6 Uji Regresi Linier Berganda