Perumusan Masalah Tujuan dan Kegunaan Tinjauan Pustaka

2. Curah Hujan Tanaman kelapa sawit di PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun adolina memperoleh air secara alamiah yaitu melalui air hujan. Dengan memperoleh kadar air yang cukup diharapkan produksi kelapa sawit dapat meningkat. Curah hujan di ambil dari semua afdeling yang ada, dijumlahkan seluruhnya dalam periode satu tahun dan dinyatakan dalam satuan milimeter mm 3. Jumlah Pohon Menghasilkan Jumlah pohon menghasilkan setiap tahunnya tidaklah tetap, bisa saja dikarenakan adanya peremajaan tanaman, waktu tanam yang berbeda, kesuburan, pertumbuhan tanaman, atau lainnya. Jumlah pohon menghasilkan dihitung dalam satuan batang.

1.2 Perumusan Masalah

Suatu metode tentu ada kelebihan dan kekurangan untuk mendapatkan hasil yang baik dan tepat waktu, tidak cukup hanya dari metode yang baik saja. Tetapi juga harus memperhatikan faktor – faktor yang lain, seperti sarana dan prasarana yang ada. Data yang akan ada memungkinkan untuk mengetahui faktor variabel terbaik yang mempengaruhi produksi kelapa sawit di PTP Nusantara IV Kebun Adolina Perbaungan – Deli Serdang selama periode lima tahun. Produksi kelapa sawit dipengaruhi oleh beberapa faktor yang tidak tetap, namun sangatlah penting untuk mengetahui berapa jumlah produksi tersebut. Masalah yang timbul adalah seberapa besar pengaruh masing – mansing faktor terhadap jumlah produksi kelapa sawit. Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis regresi berganda. Agar permasalahan tidak menyimpang maka perlu diambil asumsi bahwa penulis mengambil data dengan empat variabel bebas , yang merupakan faktor – faktor yang akan diteliti dan satu variabel tidak bebas yang merupakan jumlah produksi kelapa sawit.

1.3 Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah : 1. Diketahuinya faktor – faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi jumlah produksi kelapa sawit sehingga dapat dilakukan kontrol dan peninjauan kembali terhadap faktor – faktor tersebut dalam rangka peningkatan mutu dan hasil produksi. 2. Diketahuinya suatu model linier yang memainkan peranan penting dalam pengambilan keputusan – keputusan atau kebijakan – kebijakan dalam manajemen perusahaan. 3. Untuk mengumpulkan dan mnganalisis data yang diperoleh secara sistematis dan efisien. 4. Sebagai bahan aplikasi teori analisis regresi linier berganda dan korelasi yang penulis dapatkan dari pembelajaran di perkuliahan.

1.4 Tinjauan Pustaka

Prinsip dasar permodelan regresi majemuk tidak berbeda dengan regresi sederhana. Hanya saja pada regresi sederhana digunakan satu variabel terikat, maka pada regresi majemuk digunakan lebih dari satu variabel terikat. Dengan semakin banyaknya variabel bebas berarti semakin tinggi pula kemampuan regresi yang dibuat untuk menerangkan variabel terikat, atau peran faktor – faktor lain diluar variabel bebas yang digunakan, dicerminkan oleh errror semakin kecil. Studi yang menyangkut masalah ini dikenal dengan analisis regresi berganda. Ŷ = b + b 1 X 1i + b 2 X 2i + … + b k X k Dengan : i = 1,2,3,…,n Ŷ = nilai regresi b , b 1 , b 2 = koefisien regresi X 1i, X 2i , X 3i ,…X ki = variabel bebas Kemudian akan dilihat bagaiamana tingkat hubungan antara satu atau beberapa variabel bebas dengan variabel terikat. Dalam regresi sederhana jika koefisien determinansi tersebut diakarkan maka akan di dapat koefisien korelasi r yang merupakan ukuran hubungan linier antar dua variabel X dan Y. Untuk regresi majemuk dapat dihitung beberapa koefisien korelasi, yaitu korelasi antara Y dengan X i . r y , 1,2,…,k = 2 2 2 2 Yi Y n Xi X n Yi Xi XiYi n i i ∑ − ∑ − ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑

1.5 Metodologi Penelitian