Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

commit to user 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sementara argumen ketidakrelevanan kebijakan dividen perusahaan dalam pasar modal sempurna telah sangat penting dalam teori keuangan, juga ada banyak kontroversi tentang kebijakan dividen dalam dunia nyata di mana ada ketidaksempurnaan pasar. Kehadiran asimetri informasi, problem agensi, pajak, dan biaya transaksi semua tampaknya membuat masalah pada kebijakan dividen. Teori dengan wadah yang besar dan penelitian empiris telah berusaha untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu kebijakan dividen perusahaan. Setelah Miller Modigliani 1961 merintis hipotesis dividen tidak relevan, ekonom keuangan telah lebih maju dengan sejumlah teori yang bertentangan dalam upaya untuk menjelaskan mengapa kebijakan dividen perusahaan dalam praktek tampaknya menjadi masalah. Beberapa teori telah berkembang sekitar proposisi bahwa kebijakan dividen relevan karena keberadaan pajak Litzenberger Ramaswamy, 1979, Poterba Summers, 1984, dan Barclay, 1987. Lainnya berpendapat adanya masalah clientele effect pada kebijakan dividen Pettit, 1977, Scholz, 1992, dan Allen et al ., 2000. Hipotesis kebijakan dividen lain menunjukkan bahwa kebijakan dividen dipengaruhi oleh ketidaksempurnaan pasar lain seperti asimetri informasi dan biaya agensi. Asimetri informasi, yang dikenal sebagai teori sinyal, memprediksi bahwa perusahaan dapat menyampaikan informasi pada commit to user 2 pasar dengan membayar dividen Bhattacharya, 1979, Miller Rock, 1985, dan Bali, 2003. Biaya agensi, yang dikenal sebagai teori agensi, berpendapat bahwa dividen dapat mengurangi biaya konflik pemegang saham-manajer atau mengendalikan minoritas pemegang saham Rozeff, 1982, Easterbrook, 1984, Jensen, 1986, dan Alli et al ., 1993. Debat antara model-model teoritis tetap belum terpecahkan. Pola-pola kebijakan pembayaran dividen perusahaan tidak hanya bervariasi dari waktu ke waktu tetapi juga di seluruh negara, terutama antara pasar modal yang telah berkembang dan yang baru berkembang. Glen et al .1995 menemukan bahwa kebijakan dividen di pasar yang telah berkembang berbeda dari pasar yang baru berkembang. Mereka melaporkan rasio pembayaran dividen di negara berkembang hanya sekitar dua per tiga dari negara-negara maju. Ramcharran 2001 juga mengamati hasil dividen yang rendah untuk pasar negara berkembang. Aivazian et al. 2003 membandingkan sampel perusahaan yang beroperasi di delapan pasar negara berkembang dengan sampel dari 99 perusahaan AS. Pasar negara berkembang berbeda dengan negara maju dalam banyak aspek. Pasar negara berkembang sering dari asal-usul yang lebih baru, kurang memiliki informasi yang efisien, lebih volatilitas, dan ukuran lebih kecil Kumar Tsetsekos, 1999. Pasar negara berkembang juga berbeda dari pasar-pasar yang sudah berkembang dalam karakteristik lain seperti tata kelola perusahaan, pengenaan pajak atas dividen dan keuntungan modal keuntungan penjualan saham yang harga jualnya lebih tinggi dari harga belinya, dan commit to user 3 struktur kepemilikan. Selain itu, pasar negara berkembang biasanya ditandai dengan kepemilikan yang terkonsentrasi, dan sistem keuangan adalah bank bukan berbasis pasar. Dalam hal ini, bank dapat memainkan peran penting dalam mendekatkan kesenjangan informasi antara manajemen perusahaan dan pasar yang menyebabkan peran dividen sebagai perangkat untuk sinyal atau mengurangi biaya agensi menjadi kurang penting. Selain itu, perusahaan- perusahaan di pasar negara berkembang lebih tergantung pada kendala keuangan dari pada rekan-rekan mereka di negara maju yang mungkin memiliki pengaruh terhadap kebijakan dividen. Perbedaan-perbedaan ini, dan kekhususan dari pasar tertentu itu sendiri, menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana persaingan teori kebijakan dividen dapat diterapkan di pasar modal Indonesia. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Faktor-faktor yang mempengaruhi Kebijakan Dividen pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Al-Malkawi 2008 yang meneliti mengenai faktor potensial yang berpengaruh terhadap kebijakan dividen pada developing capital market khususnya Jordan pada perusahaan- perusahaan sektor ekonomi yaitu manufaktur, bank, asuransi, dan jasa. Sedangkan dalam penelitian ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan non- keuangan saja. Tidak dimasukkan perusahaan berbasis industri keuangan seperti perbankan, investasi, asuransi, sekuritas ataupun jasa keuangan lainnya dengan pertimbangan bahwa penilaian atas rasio keuangannya sangat berbeda commit to user 4 dengan rasio keuangan perusahaan pada umumnya. Selain itu perusahaan yang berbasis industri keuangan juga diikat dengan aturan yang lebih ketat dibandingkan perusahaan pada industri yang lain Damasita, 2011.

B. Perumusan Masalah