commit to user
30
6
bahwa terdapat pengaruh signifikan antara
a gency cost
terhadap kebijakan dividen. Hasil penelitian menunjukan bahwa koefisien kepemilikan
manajerial berhubungan negatif dengan
dividend pa yout ratio.
Penelitian yang dilakukan Putera 2006 meneliti pengaruh biaya agensi terhadap
kebijakan dividen untuk periode 2002 – 2004, demikian pula Al Malkawi 2008 yang meneliti pengaruh biaya agensi terhadap kebijakan dividen di
Jordan periode 1989 – 2003, hasilnya menunjukan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen.
Dari penelitian terdahulu, dapat diambil hipotesis sebagai berikut:
Hipotesis 1 : Ada pengaruh negatif biaya agensi pada kebijakan dividen
.
2. Ukuran perusahaan dan Kebijakan Dividen
Pada penelitian ini, ada dua alasan utama untuk menguji hubungan antara ukuran perusahaan dan kebijakan dividen. Pertama, konsisten
dengan penelitian sebelumnya yang ukuran perusahaan harus dimasukkan dalam analisis sebagai variabel kontrol. Kedua, dan yang lebih penting,
kurangnya bukti penelitian yang tersedia tentang dampak pengaruh dari ukuran terhadap pembayaran dividen di Indonesia.
Sejumlah penelitian empiris yang terdahulu antara lain Lloyd
et a l
.1985, Barclay
et a l.
1995, Redding 1997, Holder
et a l
. 1998, Fama French 2001 telah mendokumentasikan bahwa ukuran adalah
signifikan dalam menentukan kebijakan dividen perusahaan, dan berpengaruh positif berhubungan dengan dividen.
commit to user
31
6
Suatu perusahaan besar yang sudah mapan akan memiliki akses yang mudah menuju pasar modal, sementara perusahaan yang baru dan yang
masih kecil akan mengalami banyak kesulitan untuk memilki akses ke pasar modal. Karena kemudahan akses ke pasar modal cukup berarti untuk
fleksibilitas dan kemampuannya untuk memperoleh dana yang lebih besar, sehingga perusahaan mampu memiliki rasio pembayaran dividen yang
lebih tinggi daripada perusahaan kecil Chang Rhee,1990. Dari penelitian terdahulu, dapat diambil hipotesis sebagai berikut :
Hipotesis 2: Ada pengaruh positif ukuran perusahaan pada kebijakan
dividen.
3. Profitabilitas dan Kebijakan Dividen
Beberapa penelitian telah mendokumentasikan hubungan positif antara profitabilitas dan pembayaran dividen Jensen
et a l
, 1992, dan Fama France, 2002. Bukti dari
emerging market
juga mendukung proposisi bahwa profitabilitas adalah salah satu faktor terpenting yang menentukan
kebijakan dividen Adaoglu, 2000, dan Aivazian
et a l
., 2003. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
selama periode tertentu Suharli dan Oktorina, 2005. Berkaitan dengan profitabilitas perusahaan,
signa ling theory
menyatakan bahwa kebijakan dividen yang tinggi merupakan sinyal meningkatnya profitabilitas
perusahaan Ismiyanti dan Hanafi, 2003. Pihak manajemen akan membayar dividen untuk memberi sinyal kepada investor mengenai
commit to user
32
6
keberhasilan perusahaan membukukan keuntungan. Sinyal tersebut menyimpulkan bahwa kemampuan perusahaan untuk membayar dividen
merupakan fungsi dari keuntungan. Dengan demikian, perusahaan dengan profitabilitas tinggi membayarkan dividen yang tinggi pula Suharli,
2007. Untuk menguji hipotesis ini, profitabilitas perusahaan diproksikan
dengan return on assets ROA mengacu pada penelitian Ahmed dan Javid 2009 dan Kapoor
et a l.
2010. Menurut Hanafi 2004 perusahaan yang mempunyai aliran kas atau
profitabilitas yang baik bisa membayar dividen atau meningkatkan dividen. Hal yang sebaliknya akan terjadi jika aliran kas tidak baik. Alasan
lain pembayaran dividen adalah untuk menghindari akuisisi oleh perusahaan lain. Perusahaan yang mempunyai kas yang berlebihan
seringkali menjadi target dalam akuisisi. Untuk menghindari akuisisi, perusahaan tersebut bisa membayarkan dividen, dan sekaligus juga
membuat senang pemegang saham. Faktor profitabilitas juga berpengaruh terhadap kebijakan dividen karena dividen adalah sebagian dari laba bersih
yang diperoleh perusahaan, oleh karena itu dividen akan dibagikan apabila perusahaan memperoleh keuntungan.
Keuntungan yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah keuntungan setelah perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban tetapnya
yaitu bunga dan pajak. Oleh karena itu dividen yang diambilkan dari keuntungan bersih akan mempengaruhi
dividend pa yout ratio.
Perusahaan
commit to user
33
6
yang semakin besar keuntungannya akan membayar porsi pendapatan yang semakin besar sebagai dividen Sudarsi 2002 : 79.
Gordon 1963 dan Lintner 1956 dalam Saxena 1999 menyatakan bahwa tingkat keuntungan yang disyaratkan akan naik apabila pembagian
dividen dikurangi, karena investor lebih yakin terhadap penerimaan dividen daripada kenaikan nilai modal
ca pita l gain
yang akan dihasilkan dari laba yang ditahan.
Modigliani dan Miller 1961 berpendapat dan telah dibuktikan secara matematis bahwa investor merasa sama saja apakah menerima dividen saat
ini atau menerima
ca pita l gain
di masa yang akan datang. Dengan kata lain, tingkat keuntungan yang disyaratkan tidak dipengaruhi oleh
dividend pa yout ratio
. Oleh karena dividen diambil dari keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan, maka keuntungan tersebut akan mempengaruhi
besarnya
dividend pa yout ratio
. Perusahaan yang memperoleh keuntungan cenderung akan membayar
porsi keuntungan yang lebih besar sebagai dividen . Semakin besar keuntungan yang diperoleh, maka akan semakin besar pula kemampuan
perusahaan untuk membayar dividen Damayanti Achyani, 2006 dan menyatakan bahwa besar kecilnya laba yang diperoleh perusahaan akan
mempengaruhi besar kecilnya dividen yang akan dibagikan. Semakin besar tingkat laba atau profitabilitas yang diperoleh perusahaan akan
mengakibatkan semakin besarnya dividen yang akan dibagikan dan sebaliknya Florentina, 2001 dalam Yuniningsih, 2002 dan menemukan
commit to user
34
6
bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh positif dengan
dividend pa yout ratio
. Dari penelitian terdahulu, dapat diambil hipotesis sebagai berikut :
Hipotesis 3 : Ada pengaruh positif profitabilitas pada kebijakan dividen
.
4. Financial Leverage