Teori Kebijakan Dividen Tinjauan Pustaka

commit to user 6 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

Dividen merupakan hak pemegang saham biasa common stock untuk mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan. Jika perusahaan memutuskan untuk membagi keuntungan dalam dividen, semua pemegang saham biasa mendapatkan haknya yang sama. Hanafi 2004 menyatakan bahwa dividen merupakan kompensasi yang diterima oleh pemegang saham, di samping capita l gain . Dividen ini untuk dibagikan kepada para pemegang saham sebagai keuntungan dari laba perusahaan. Dividen ditentukan berdasarkan dalam rapat umum anggota pemegang saham dan jenis pembayarannya tergantung kepada kebijakan pemimpin. Pembuat keputusan tentang dividen ini disebut kebijakan dividen atau dengan kata lain kebijakan dividen dividend policy merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang.

1. Teori Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen merupakan bagian yang menyatu dengan keputusan pendanaan perusahaan. Dividend pa yout ratio menentukan jumlah laba yang ditahan sebagai sumber pendanaan. Semakin besar laba ditahan semakin sedikit jumlah laba yang dialokasikan untuk pembayaran dividen. commit to user 7 6 Alokasi penentuan laba sebagai laba ditahan dan pembayaran dividen merupakan aspek utama dalam kebijakan dividen Van Horne et a l .,1998. Kebijakan dividen menyangkut masalah penggunaan laba yang menjadi hak para pemegang saham, dan laba tersebut bisa dibagi sebagai dividen atau laba yang ditahan untuk diinvestasikan kembali Husnan,1996. Dengan demikian dimungkinkan membagi laba sebagai dividen dan pada saat yang sama menerbitkan saham baru. Kebijakan dividen bersangkutan dengan penentuan pembagian pendapatan ea rning antara penggunaan pendapatan untuk dibayarkan kepada para pemegang saham sebagai dividen atau untuk digunakan didalam perusahaan, yang berarti laba tersebut harus ditahan di dalam perusahaan Riyanto 2001. Laba ditahan retained earning merupakan salah satu dari sumber dana yang paling penting untuk membiayai pertumbuhan perusahaan. Sedangkan dividen merupakan aliran kas yang dibayarkan kepada para pemegang saham atau “ equity investors” . Setiap perusahaan selalu menginginkan adanya pertumbuhan bagi perusahaan tersebut di satu pihak dan juga dapat membayarkan dividen kepada para pemegang saham di lain pihak, tetapi kedua tujuan tersebut selalu bertentangan. Sebab jika makin tinggi tingkat dividen yang dibayarkan, berarti semakin sedikit laba yang ditahan, dan sebagai akibatnya ialah menghambat tingkat pertumbuhan rate of growth dalam pendapatan dan harga sahamnya. Kalau perusahaan ingin menahan sebagian besar dari pendapatan yang tersedia maka untuk pembayaran deviden semakin kecil. Persentase dari commit to user 8 6 pendapatan yang akan di bayarkan kepada pemegang saham sebagai ca sh dividend disebut dividend pa yout ratio . Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa makin tingginya dividend pa yout ratio yang ditetapkan oleh perusahaan berarti makin kecil dana yang tersedia untuk ditanamkan kembali di dalam perusahaan yang ini berarti akan menghambat pertumbuhan perusahaan Riyanto 2001. Kebijakan terhadap pembayaran dividen merupakan keputusan yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Kebijakan ini melibatkan dua pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda, yaitu pihak pertama para pemegang saham dan pihak kedua perusahaan itu sendiri. Dividen diartikan sebagai pembayaran kepada para pemegang saham oleh pihak perusahaan atas keuntungan yang diperolehnya. Kebijakan dividen adalah kebijakan yang berhubungan dengan pembayaran dividen oleh pihak perusahaan, berupa penentuan besarnya pembayaran dividen dan besarnya laba ditahan untuk kepentingan pihak perusahaan Alexander, et.a l , 1993 dalam Prihantoro,2003. Beberapa teori yang berkaitan dengan dividend pa yout ratio dan asumsi – asumsi yang mendasarinya: a. Dividen tidak relevan Menurut Modigliani Miller 1961 dalam Saxena 1999, dividend pa yout ratio tidak mempunyai pengaruh pada harga saham perusahaan atau biaya modalnya. Modigliani dan Miller menyatakan bahwa dividend pa yout ratio adalah tidak relevan, selanjutnya nilai commit to user 9 6 perusahaan ditentukan oleh ea rning power dari aset perusahaan. Sementara itu keputusan apakah laba yang diperoleh akan dibagikan dalam bentuk dividen atau akan ditahan tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Untuk membuktikan teorinya, Modigliani dan Miller mengemukakan berbagai asumsi sebagai berikut: a Tidak ada pajak perseorangan dan pajak penghasilan perusahaan b Tidak ada biaya emisi atau flotation cost dan biaya transaksi c Kebijakan penganggaran modal perusahaan independen terhadap dividend pa yout ratio d Investor dan manajer mempunyai informasi yang sama tentang kesempatan investasi di masa yang akan datang. e Distribusi pendapatan di antara dividen dan laba ditahan tidak berpengaruh terhadap tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh investor. b. Bird in The Hand Theory Menurut Gordon 1963 dan Lintner 1956, tingkat keuntungan yang disyaratkan akan naik apabila pembagian dividen dikurangi karena investor lebih yakin terhadap penerimaan dividen daripada kenaikan nilai modal ca pita l gain yang akan dihasilkan dari laba ditahan. Pendapat Gordon 1963 dan Lintner 1962 oleh MM diberi nama bird in the hand fa lla cy . Gordon dan Lintner beranggapan investor memandang bahwa satu burung di tangan lebih berharga daripada seribu burung di udara. Namun, MM berpendapat bahwa tidak commit to user 10 6 semua investor berkepentingan untuk menginvestasikan kembali dividen mereka di perusahaan yang sama dengan memiliki resiko yang sama, oleh sebab itu tingkat resiko pendapatan mereka di masa yang akan datang bukannya ditentukan oleh DPR tetapi ditentukan oleh tingkat resiko investasi baru. c. Ta x preference theory Adalah suatu teori yang menyatakan bahwa karena adanya pajak terhadap keuntungan dividen dan ca pita l gains maka para investor lebih menyukai ca pita l ga ins karena dapat menunda pembayaran pajak. Berdasarkan ketiga konsep teori tersebut di atas, perusahaan dapat melakukan hal-hal sebagai berikut : a Jika manajemen percaya bahwa dividend irreleva nce theory dari Modigliani dan Miller itu benar maka perusahaan tidak perlu memperhatikan besarnya dividen yang harus dibagikan. b Jika perusahaan menganut bird in the ha nd theory maka perusahaan harus membagi seluruh EAT Ea rning After Ta x dalam bentuk dividen. c Jika manajemen cenderung mempercayai ta x preference theory maka perusahaan harus menahan seluruh keuntungan. Menurut Brigham Houston 2001 dua teori lain yang dapat membantu untuk memahami kebijakan dividen adalah : commit to user 11 6 a Information content or signa ling hypothesis Di dalam teori ini Modigliani dan Miller berpendapat bahwa suatu kenaikan dividen yang diatas kenaikan normal biasanya merupakan suatu sinyal kepada para investor bahwa manajemen perusahaan meramalkan suatu penghasilan yang baik di masa yang akan datang. Sebaliknya, suatu penurunan dividen yang dibawah penurunan normal diyakini investor sebagai suatu sinyal bahwa perusahaan mengalami masa sulit di masa mendatang. Namun demikian sulit dikatakan apakah kenaikan atau penurunan harga setelah adanya kenaikan atau penurunan dividen semata-mata disebabkan oleh efek sinyal atau mungkin preferensi terhadap dividen. b Clientele Effect Menyatakan bahwa pemegang saham yang berbeda akan memiliki preferensi yang berbeda terhadap kebijakan dividen perusahaan. Kelompok investor yang membutuhkan penghasilan saat ini lebih menyukai suatu DPR yang tinggi, sebaliknya kelompok investor yang tidak begitu membutuhkan uang saat ini lebih senang jika perusahaan menahan sebagian besar laba bersih perusahaan .

2. Agency Theory Teori Agensi