Financial Leverage Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis

commit to user 34 6 bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh positif dengan dividend pa yout ratio . Dari penelitian terdahulu, dapat diambil hipotesis sebagai berikut : Hipotesis 3 : Ada pengaruh positif profitabilitas pada kebijakan dividen .

4. Financial Leverage

dan Kebijakan Dividen Al-Malkawi 2008 yang diacu dalam penelitian ini menemukan bahwa levera ge keuangan berdampak negatif pada kemungkinan dividend pa yout yang didukung oleh Rozeff 1982 yang menunjukan bahwa perusahaan dengan levera ge keuangan tinggi cenderung memiliki rasio pembayaran dividen rendah untuk mengurangi biaya transaksi terkait dengan pembiayaan eksternal. Siregar 2005 meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi rasio pembayaran dividen pada perusahaan manufaktur yang listed di BEJ tahun 2001 sampai dengan 2003 yang berjumlah 154 perusahaan. Variabel- variabel yang diteliti meliputi levera ge keuangan, investasi, profitabilitas, ukuran perusahaan, dan likuiditas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa levera ge keuangan dan likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen. Tiga variabel lainnya tidak signifikan. Dan dalam penelitian yang dilakukan Yuniningsih 2002 terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode 1992-1995 dengan sampel sebanyak 159 perusahaan menunjukkan bahwa investasi berpengaruh negatif signifikan terhadap dividen pa yout ratio . Faktor lain commit to user 35 6 seperti fina ncia l levera ge , likuiditas, profitabilitas, dan risk tidak berpengaruh secara signifikan. Hasil penelitian dari Suharli 2006 terhadap variabel profitabilitas, levera ge , harga saham, dan dividend pa yout ratio ditemukan bahwa antara variabel profitabilitas dan harga saham berpengaruh signifikan terhadap dividend pa yout ratio , sedangkan variabel levera ge tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend pa yout ratio . Beberapa penelitian juga telah melaporkan hubungan negatif antara hutang dan dividen Jensen et a l , 1992, Agarwal Jayaraman, 1994 dan Gugler Yurtoglu, 2003 Dari penelitian terdahulu, dapat diambil hipotesis sebagai berikut : Hipotesis 4 : Ada pengaruh negatif levera ge pada kebijakan dividen. 2. Pertumbuhan Perusahaan dan Kebijakan Dividen Brigham et a l . 1999 menyatakan bahwa perusahaan akan membayar dividen hanya ketika menghasilkan keuntungan gains yang tidak digunakan untuk berinvestasi. Perusahaan akan merasa perlu untuk menjaga pembayaran dividen minimum ketika mempunyai kesempatan investasi untuk menghindari externa l fina ncing costs. Perusahaan yang sedang tumbuh membutuhkan dana yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan investasinya. Kebutuhan dana ini dapat diatasi dengan dua alternatif sumber dana yaitu sumber inter atau ekstern. Jika perusahaan yang sedang tumbuh memilih untuk memenuhi kebutuhan dana dari sumber inter yaitu dengan menahan laba yang diperoleh dengan tidak commit to user 36 6 dibagikan sebagai dividen maka kebijakan dividen mungkin akan terpengaruh. Jensen Meckling 1976 menegaskan bahwa pada keadaan-keadaan tertentu dimana perusahaan memiliki kesempatan investasi lebih banyak dan ketersediaan ca sh flow yang terbatas, maka shareholder akan meningkatkan toleransi terhadap dividend pa yout ratio dengan kesempatan investasi. Hasil penelitian Rozeff 1982 juga menunjukan hubungan negatif signifikan antara pertumbuhan penjualan dengan dividend pa yout. Selanjutnya hubungan negatif antara pertumbuhan perusahaan, peluang dan pembayaran dividen adalah konsisten dengan teori pecking order dari Myers dan Majluf 1984 yang menyarankan bahwa perusahaan yang mengalami kesempatan pertumbuhan yang tinggi akan memiliki ratio payout yang rendah. Menurut Jensen 1986 dan Atmini 2004 salah satu masalah antara manajer dan pemegang saham yaitu pemegang saham lebih menyukai pembayaran dividen daripada diinvestasikan lagi, sedangkan manajer sebaliknya . Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah cenderung untuk membayar dividen lebih besar agar dapat mengalihkan sumber dana perusahaan agar tidak ditanam dalam proyek dengan net present va lue yang negatif. Hal ini juga memperkecil biaya keagenan yang berkaitan dengan aliran kas bebas. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, membayar dividen lebih kecil karena akan diinvestasikan untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan. commit to user 37 6 Riyanto 2001 makin cepat tingkat pertumbuhan suatu perusahaan, makin besar kebutuhan dana untuk waktu mendatang untuk membiayai pertumbuhanya. Perusahaan tersebut biasanya akan lebih senang untuk menahan pendapatannya daripada dibayarkan sebagai dividen dengan mengingat batasan-batasan biayanya. Apabila perusahaan telah mencapai tingkat pertumbuhan sedemikian rupa sehingga perusahaan telah well esta blished , dimana kebutuhan dananya dapat dipenuhi dengan dana yang berasal dari pasar modal atau sumber dana ekstern lainnya, maka keadaanya adalah berbeda. Dalam hal yang demikian perusahaan dapat menetapkan devidend pa yout ratio yang tinggi. Setiap perusahaan selalu menginginkan adanya pertumbuhan bagi perusahaan tersebut di satu pihak dan juga dapat membayarkan deviden kepada para pemegang saham di lain pihak, tetapi kedua tujuan tersebut selalu bertentangan. Sebab semakin tinggi tingkat deviden yang dibayarkan, berarti semakin sedikit laba yang ditahan, dan sebagai akibatnya ialah menghambat tingkat pertumbuhan rate of growth dalam pendapatan dan harga sahamnya. Jika perusahaan ingin menahan sebagian besar dari pendapatan yang tersedia maka untuk pembayaran deviden semakin kecil. Persentase dari pendapatan yang akan di bayarkan kepada pemegang saham sebagai ca sh devidend disebut devidend pa yout ratio . Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa makin tingginya devidend pa yout ratio yang ditetapkan oleh perusahaan berarti makin kecil dana yang tersedia untuk ditanamkan commit to user 38 6 kembali di dalam perusahaan yang ini berarti akan menghambat pertumbuhan perusahaan Riyanto 2001. Semakin tinggi tingkat pertumbuhan perusahaan, akan semakin besar tingkat kebutuhan dana untuk membiayai ekspansi. Semakin besar kebutuhan dana di masa yang akan datang, akan semakin memungkinkan perusahaan menahan keuntungan dan tidak membayarkannya sebagai dividen. Oleh karenanya, potensi pertumbuhan perusahaan menjadi faktor penting yang menentukan kebijakan dividen Chang dan Reee, 1990. Pertumbuhan perusahaan menggambarkan tolak ukur keberhasilan perusahaan. Menurut Florentina 2001 dalam Yuniningsih 2002 menyatakan bahwa keberhasilan tersebut juga menjadi tolok ukur investasi untuk pertumbuhan pada masa yang akan datang. Dari penelitian terdahulu, dapat diambil hipotesis sebagai berikut : Hipotesis 5 : Ada pengaruh negatif pertumbuhan perusahaan pada kebijakan dividen .

C. Kerangka Pemikiran Teoritis