Pertumbuhan perusahaan Agency Theory Teori Agensi

commit to user 23 6 perusahaan, akan semakin menurunkan kemampuan perusahaan membayar deviden. Untuk menguji sejauh mana hutang dapat mempengaruhi keputusan dividen, studi ini menggunakan rasio leverage keuangan yang didefinisikan sebagai rasio dari total hutang terhadap total aset FLEVER – financia l levera ge ratio . Berdasarkan pembahasan di atas, hubungan negatif diharapkan antara dividen dan levera ge keuangan.

e. Pertumbuhan perusahaan

Menurut Miller dan Modigliani 1961, di pasar modal sempurna, keputusan investasi perusahaan dan dividen bersifat independen. Namun, di hadapan pasar yang tidak sempurna seperti pajak, biaya flotasi,dan biaya agensi, baik dividen dan keputusan investasi mungkin berkaitan erat atau saling tergantung. Hubungan antara kebijakan investasi dan dividen dapat dilihat dari dua perspektif. Pertama, dengan membayar dividen, perusahaan memiliki sumber pembiayaan yang relatif murah, yaitu saldo laba, dibandingkan dengan hutang dan isu-isu ekuitas baru. Kedua, pembayaran dividen mengurangi dana yang tersedia pada perusahaan untuk kegiatan investasi. Dengan kata lain, dividen dan investasi bersaing untuk dana internal terbatas dan pembiayaan internal yang rendah Elston, 1996. Hal ini menunjukkan bahwa di pasar modal tidak sempurna mungkin ada hubungan antara dividen dan investasi. Secara intuitif, perusahaan dengan pertumbuhan yang tinggi dan peluang investasi akan memerlukan dana internal yang berkesinambungan untuk membiayai investasi tersebut, commit to user 24 6 dan dengan demikian memiliki kecenderungan untuk membayar sedikit dividen atau bahkan tidak ada. Sebaliknya, perusahaan dengan pertumbuhan lambat dan memiliki lebih sedikit peluang investasi cenderung untuk membayar dividen lebih Al-Malkawi, 2008. Prediksi ini konsisten dengan hipotesis arus kas bebas free ca sh flow hypothesis. Teori free ca sh flow hypothesis yang disampaikan oleh Jensen 1986 dalam Jensen et.a l .,1992 menyebutkan bahwa perusahaan dengan kesempatan pertumbuhan yang lebih tinggi akan memiliki free ca sh flow yang rendah karena sebagian besar dana yang ada digunakan untuk investasi pada proyek yang memilki nilai net present va lue NPV yang positif. Sebaliknya, perusahaan dengan investasi rendah cenderung berpeluang memiliki masalah kelebihan investasi, maka dengan membayar dividen perusahaan dapat membatasi kebijakan manajemen terhadap investasi yang berlebihan Jensen, 1986, dan Lang Litzenberger, 1989. Selanjutnya, hubungan negatif antara pertumbuhan perusahaan, peluang dan pembayaran dividen adalah konsisten dengan teori pecking order dari Myers dan Majluf 1984. Myers dan Majluf menyarankan bahwa perusahaan yang mengalami kesempatan pertumbuhan yang tinggi akan memiliki rasio pa yout rendah. Selanjutnya, menurut hipotesis kedewasaan yang disajikan oleh Grullon et a l . 2002, dengan perusahaan menjadi lebih matang, pertumbuhan dan peluang investasi mereka mengalami penyusutan, mengakibatkan penurunan dalam belanja modal mereka. Jadi, arus kas bebas yang tersedia harus dibayar sebagai dividen. commit to user 25 6 Grullon et a l .2002 menunjukkan bahwa kenaikan dividen adalah tanda perubahan dalam siklus hidup perusahaan, terutama untuk transisi perusahaan dari fase pertumbuhan yang lebih ke fase pertumbuhan yang lebih rendah . Menggunakan sampel yang besar atas pengumuman perubahan dividen dari perusahaan AS untuk periode 1967-1993, Grullon et a l . 2002 menemukan bahwa, perusahaan yang meningkatkan dividen mengalami penurunan risiko sistematis dan profitabilitas. Mereka menyatakan ... menurut hipotesis kedewasaan, peningkatan atas dividen bersifat informatif mengenai pengaturan penyusutan kesempatan investasi, penurunan risiko sistematis, penurunan pengembalian atas aset, dan pertumbuhan laba . Penurunan risiko perusahaan dianggap sebagai kabar baik, sedangkan penurunan profitabilitas adalah berita buruk. Dalam studi mereka, Grullon et a l 2002. menunjukkan bahwa pasar saham bereaksi positif terhadap pengumuman peningkatan dividen, yang menyiratkan bahwa berita baik tentang pengurangan risiko mendominasi atas berita buruk tentang penurunan profitabilitas. Sebagai tambahan atas kabar baik yang terkait dengan penurunan risiko sistematis, pasar dapat melihat peningkatan dividen dapat membantu mengurangi masalah kelebihan investasi. Grullon et a l . 2002 menyimpulkan ... peningkatan dividen tidak hanya menyampaikan informasi tentang perubahan dalam fundamental perusahaan, tetapi juga tentang manajemen komitmen untuk tidak melakukan kelebihan investasi . commit to user 26 6 Manajer dalam bisnis perusahaan dengan memperhatikan pertumbuhan lebih menyukai untuk menginvestasikan pendapatan setelah pajak dan mengharapkan kinerja dari dividen akan lebih kuat dalam pertumbuhan perusahaan secara keseluruhan Charitou Vafeas,1998. Saxena 2002 juga menyatakan bahwa dividend pa yout ratio sangat penting dengan berbagai alasan antara lain : Pertama, dalam penelitiannya, Saxena 2002 menemukan bahwa perusahaan menggunakan dividen sebagai sebuah tanda mekanisme keuangan yang dicerminkan kinerja perusahaan kepada pihak luar sehubungan dengan stabilitas dan prospek pertumbuhan dari perusahaan. Kedua, dividen memegang peranan penting pada struktur modal. Semakin tinggi tingkat pertumbuhan perusahaan, akan semakin besar tingkat kebutuhan dana untuk membiayai ekspansi. Semakin besar kebutuhan dana di masa yang akan datang, akan semakin memungkinkan perusahaan menahan keuntungan dan tidak membayarkannya sebagai dividen. Oleh karenanya, potensi pertumbuhan perusahaan menjadi faktor penting yang menentukan kebijakan dividen Chang Rhee, 1990. Pertumbuhan perusahaan menggambarkan tolak ukur keberhasilan perusahaan. Menurut Florentina 2001 dalam Yuniningsih 2002 menyatakan bahwa keberhasilan tersebut juga menjadi tolak ukur investasi untuk pertumbuhan pada masa yang akan datang. Dalam penelitian ini, untuk menguji apakah pertumbuhan mempengaruhi kebijakan dividen, dipilih proksi untuk pertumbuhan adalah commit to user 27 6 price ea rning ratio PER perusahaan. Menurut Sartono 1996, PER diartikan sebagai indikator kepercayaan pasar terhadap prospek pertumbuhan perusahaan sehingga banyak pelaku pasar modal yang menaruh perhatian terhadap pendekatan PER. Menurut Brigham dan Gapenski 2003, p rice ea rning ratio PER dipengaruhi oleh prospek usaha dan risiko perusahaan ditempat yang berbeda. Pendapat ini berbeda dengan pernyataan Brealey dan Myers 1991 yang menyatakan bahwa PER yang tinggi menunjukkan bahwa investor menganggap perusahaan memiliki peluang pertumbuhan yang baik di masa mendatang, memiliki tingkat laba yang relatif aman dan menandakan tingkat kapitalisasi yang rendah. PER yang tinggi menunjukkan bahwa investor mengharapkan pertumbuhan deviden yang tinggi dan risiko saham yang rendah. Oleh karena itu, menurut Brealey dan Myers faktor utama yang paling berpengaruh terhadap PER adalah tingkat pertumbuhan dividen dan risiko perusahaan. Beberapa peneliti telah menggunakan PER sebagai proksi untuk peluang pertumbuhan Al-Malkawi, 2008., Ang Peterson, 1984, dan Glen et a l ., 1995. PER merupakan indikator yang baik atas prospek pertumbuhan di masa depan karena menggabungkan penilaian pasar atas aliran kas sebuah perusahaan di masa depan. Investor bersedia membayar premi untuk perusahaan yang tumbuh dengan cepat, yaitu mereka yang merupakan perusahaan yang biasanya menahan pendapatan mereka untuk membiayai pertumbuhan di masa depan. Hal lain dianggap konstan, perusahaan dengan rasio PE yang lebih tinggi memiliki pertumbuhan yang commit to user 28 6 lebih tinggi daripada perusahaan dengan rasio PE rendah PER hubungan positif dengan pilihan pertumbuhan. Dengan demikian, diharapkan hubungan negatif antara PER dan pembayaran dividen.

B. Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis