Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

71 pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, yaitu pada peningkatan pada kelas eksperimen sebesar 18,86 dan peningkatan pada kelas kontrol sebesar 11,16.

D. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh alat peraga kartu dua warna terhadap hasil belajar penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Penelitian dilakukan di SD Negeri Kaponan dan SD Negeri Ketundan 1 dengan subjek penelitian kelas IV pada mata pelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Penelitian ini didahului dengan melakukan observasi terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi yang ada di sekolah tersebut. Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu mengkonsultasikan RPP serta kisi-kisi yang dibuat kepada dosen ahli dan juga guru kelas yang akan digunakan untuk penelitian. Selanjutnya instrumen yang sudah disetujui akan diujicobakan. Instrumen pre-test diujicobakan di SD Negeri Sobowono. SD Negeri Sobowono mempunyai karakteristik siswa yang hampir sama dengan SD Negeri Kaponan dan SD Negeri Ketundan 1. Sedangkan instrumen post-test diujicobakan di SD Negeri Krasak. SD Negeri Krasak dipilih karena SD ini dianggap lebih unggul dari SD Negeri Kaponan dan SD Negeri Ketundan 1. Instrumen pre-test yang diujicobkan berupa soal pilihan ganda dengan jumlah 30 soal diberikan kepada 20 responden dan instrumen post-test yang diujicobakan juga berupa pilihan ganda berjumlah 30 dan diberikan kepada 22 responden. Tujuan dari uji coba adalah untuk mengetahui tingkat validitas dan 72 reliabilitas instrumen. Setelah diujicobakan, instrumen dianalisis dengan menggunakan bantuan aplikasi Statistical Package for the Social Sciences SPSS 16 for Windows. Dari 30 butir soal pre-test yang dianalisis diperoleh 18 butir soal yang memiliki nilai hitung r lebih besar dari r tabel dengan taraf signifikansi 5 dan 12 butir soal memiliki nilai hitung r lebih kecil dari r tabel. Setelah dianalisis diperoleh soal pre-test yang valid sebanyak 18 soal. Sedangkan dari 30 butir soal post-test yang dianalisis diperoleh 15 butir soal yang memiliki nilai hitung r lebih besar dari r tabel dengan taraf signifikansi 5 dan 15 butir soal memiliki nilai hitung r lebih kecil dari r tabel. Setelah dianalisis diperoleh soal post-test yang valid sebanyak 15 soal. Dari analisis tersebut juga diperoleh koefisien alpha pada pre-test sebesar 0,897 dan post-test sebesar 0,858. Hal ini menunjukkan bahwa nilai dari koefisen alpha lebih besar dari r tabel dengan signifikansi 5. Koefisien alpha reliabilitas pre-test 0,897 dan post-test 0,858 sehingga instrumen mempunyai sifat reliabel yang tinggi. Tahap selanjutnya yaitu peneliti melakukan penelitian, instrumen tersebut digunakan dalam penelitian. Penelitian dilakukan pada minggu ketiga bulan Maret 2017. Dalam penelitian ini menggunakan dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. SD Negeri Kaponan sebagai kelas eksperimen sedangkan SD Negeri Ketundan 1 sebagai kelas kontrol. Penelitian tersebut diawali dengan melakukan pre-test terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kondisi awal sebelum diberikan perlakuan atau treatment. Hasil rata-rata mean dari pre- test antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol tidak jauh berbeda yaitu 63,93 73 pada kelas eksperimen dan 64,15 pada kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi kedua kelas tersebut sebelum diberikan perlakuan adalah sama. Tahap selanjutnya setelah dilakukan pre-test adalah pemberian perlakuan atau treatment pada kedua kelas tersebut. Pada kelas pada kelas kontrol dengan menggunakan garis bilangan, sedangkan pada kelas eksperimen pembelajaran menggunakan alat. Menurut Sudjana 2013: 99, alat peraga memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar, sebab dengan adanya alat peraga materi dapat dengan mudah dipahami oleh siswa. Alat peraga digunakan untuk mempermudah siswa memahami materi. Hal ini didukung oleh pendapat Ruseffendi 1992: 140, fungsi dari alat peraga adalah merangsang anak untuk ikut aktif dalam pembelajaran dan menyajikan konsep abstrak menjadi bentuk yang konkret. Sehingga dengan konsep yang konkret akan dapat mempermudah anak memahami materi. Dengan membuat konsep abstrak menjadi konkret maka akan mempermudah anak dalam memahami materi yang diberikan oleh guru. Alat peraga yang digunakan pada kelas eksperimen adalah peraga kartu dua warna. Dengan menggunakan kartu dua warna akan mempermudah siswa dalam memahami penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Hal ini didukung oleh Pitadjeng 2006: 133, kartu dua warna digunakan untuk membantu siswa memahami penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Dengan alat peraga kartu dua warna maka siswa diharapkan akan lebih mudah dalam memahami operasi hitung penjumlahan dan pengurangan. Setelah diberikan perlakuan yang berbeda, kedua kelas tersebut diberi soal post-test. Pemberian post-test ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari penggunaan alat peraga 74 kartu dua warna terhadap hasil belajar penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Selanjutnya data post-test dianalisis. Rata-rata mean dari hasil post-test pada kelas eksperimen sebesar 82,79 dan pada kelas kontrol sebesar 75,31. Berdasarkan data tersebut kelas eksperimen mengalami peningkatan sebesar 18,86 sedangkan kelas kontrol mengalami peningkatan sebesar 11,16. Selisih peningkatan rata-rata post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 7,48. Dari hasil penelitian dan teori dapat dapat dinyatakan bahwa penggunaan alat peraga kartu dua warna memberikan pengaruh yang positif terhadap hasil belajar penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

E. Keterbatasan Penelitian

Dokumen yang terkait

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Operasi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Negatif Melalui Metode Demonstrasi Dengan Menggunakan Alat Peraga (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Mi Sirojul Athfal Bekasi)

2 56 145

Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Mobil Garis Bilangan Terhadap Hasil Belajar Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Siswa Kelas IV Sekolah Dasar AL – Syukro Universal Tangerang Selatan

7 59 176

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV (EMPAT) SD LEMPONGSARI 02 SEMARANG PADA POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN PERAGA GARIS BILANGAN TAHUN PELAJARAN 2005

0 3 98

Efektivitas penggunaan alat peraga kartu bilangan pada materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat ditinjau dari hasil belajar siswa kelas VII B SMP N 5 Sleman.

0 0 166

Peningkatan Pemahaman Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Menggunakan Koin Warna Pada Siswa Kelas IV SD PL Bernardus Semarang.

0 0 1

PENGARUH PENGGUNAAN KARTU POSINEGA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT KELAS IV SD NEGERI SINDUADI 1 SLEMAN.

1 22 174

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BILANGAN POSITIF NEGATIF SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT SISWA KELAS IV SD NEGERI DELEGAN II PRAMBANAN.

0 0 176

Penerapan Alat Peraga Keping Berwarna untuk Meningkatkan Hasil Belajar Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat

0 0 7

PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI SD

0 0 87

UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA KARTU BILANGAN BULAT DI KELAS IV SDN 2 GUNUNGKARUNG KECAMATAN LURAGUNG KABUPATEN KUNINGAN - I

0 0 20