35
B. Pembahasan
Tujuan dari penelitian ini adalah membuat nanopartikel dari ekstrak etanol rimpang temu kunci Boesenbergia pandurata pada berbagai varisi komposisi
konsentrasi kitosan dan NaTPP Natrium tripolifosfat dengan persen terbentuknya partikel dalam ukuran nano yang paling besar. Klarifikasi kebenaran
rimpang temu kunci yang digunakan dilakukan dengan cara identifikasi terlebih dahulu rimpang temu kunci yang akan digunakan sebelum dilakukan penelitian
lebih lanjut, surat keterangan identifikasi rimpang temu kunci yang digunakan dapat dilihat pada Lampiran 5. menunjukkan bahwa rimpang temu kunci yang
digunakan adalah benar. Ukuran partikel dapat diketahui menggunakan instrumen PSA Particle Size Analyzer HORIBA LB-550 IK 03 TP 016. Untuk
mengetahui nilai zeta potensial koloid nanopartikel menggunakan instrumen Zeta Sizer Nano Series Malvem.
Untuk mengetahui morfologi ekstrak temu kunci dalam ukuran nano, digunakan instrumen SEM Scanning Electron Microscopy.
Sedangkan untuk mengetahui kesamaan komponen senyawa yang terkandung dalam ekstrak etanol temu kunci dalam ukuran nano digunakan KLT
Kromatografi Lapis Tipis.
1. Ekstraksi Rimpang Temu Kunci
Boeenbergia pandurata dengan Teknik Maserasi
Teknik maserasi dilakukan menggunakan etanol teknis. Rimpang temu kunci seberat 10 kg yang diperoleh dari Yogyakarta dicuci hingga bersih,
dipotong kecil-kecil, kemudian dijemur dibawah sinar matahari hingga benar- benar kering. Rimpang temu kunci kering kemudian digiling sehingga didapatkan
36
serbuk rimpang temu kunci. Rangkaian proses ini dimaksudkan agar senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam rimpang temu kunci dapat terlarut
sempurna nantinya ketika direndam menggunakan pelarut yang digunakan. Sepuluh kilogram rimpang temu kunci basah didapatkan 3 kg serbuk rimpang
temu kunci. Serbuk temu kunci kemudian ditempatkan pada gelas beker berukuran 2000 mL. Selanjutnya ke dalam gelas beker tersebut ditambahkan
etanol teknis 96 hingga seluruh serbuk temu kunci terendam. Perendaman dilakukan selama ±24 jam dan dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali dengan
volume etanol ±4 L untuk satu kali maserasi. Maserat kemudian disaring, selanjutnya filtrat dievaporasi dengan tujuan untuk menguapkan pelarut yang
digunakan sehingga didapatkan ekstrak pekat temu kunci. Ekstrak pekat yang didapatkan seberat 47,261 gram berwarna cokelat tua Gambar 6.
2. Pembuatan Koloid Nanopartikel Ekstrak Etanol Temu Kunci
Boesenbergia pandurata dengan Karakterisasi Menggunakan PSA dan Zeta Sizer
Pembuatan koloid nanopartikel temu kunci-kitosan diawali dengan menyiapkan bahan-bahan yang akan digunakan. Dalam satu kali preparasi
diperlukan ekstrak etanol temu kunci, asam asetat glasial, kitosan, NaTPP, akuades, etanol p.a. Jumlah bahan-bahan yang diperlukan dapat dilihat pada
Lampiran 1. Ekstrak etanol yang telah ditimbang seberat 1 gram dilarutkan dalam 35 mL etanol p.a dan 15 mL akuades. Larutan ini diaduk terlebih dahulu
menggunakan magnetic stirrer hingga larut. Selanjutnya ditambahkan 100 mL larutan kitosan bubuk kitosan dilarutkan dalam 1 asam asetat glasial dan 350