26
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah PSA Particle Size Analyzer
HORIBA LB-550 IK 03 TP 016, SEM Scanning Electron Microscopy, Zeta Sizer Nano Series Malvem,
satu set Evaporator Buchii 190, satu set peralatan Sentrifuge, neraca analitik, gelas beaker, corong gelas,
erlenmeyer, gelas ukur 100 mL dan 15 mL, pipet volum 5 mL, kertas saring, serbet, tissue, spatula, magnetic stirrer, alumunium foil, pipet tetes, tabung reaksi,
serta satu set peralatan KLT Kromatografi Lapis Tipis. 2.
Bahan yang digunakan adalah : Bahan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah rimpang temu kunci
Boesenbergia pandurata ,
asam asetat glasial, kitosan, etanol teknis 96 , etanol p.a Merck, NaTPP, akuades, kloroform.
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian mengenai pembuatan nanopartikel diuraikan sebagai berikut:
1. Pembuatan Ekstrak Etanol Temu Kunci
Boesenbergia pandurata
Proses ekstraksi herbal temu kunci dilakukan dengan cara : Temu kunci Boesenbergia pandurata
sebanyak 10 kg dicuci bersih, dikupas, dipotong kecil- kecil, dikeringkan, kemudian digiling. Serbuk rimpang temu kunci kering
dimaserasi dengan pelarut etanol 96 kurang lebih sebanyak 4 L selama 24 jam dalam wadah tertutup. Maserat kemudian disaring menggunakan serbet dan
direndam kembali menggunakan etanol sebanyak 3 kali pengulangan. Hasil maserasi ekstrak etanol temu kunci disaring kembali menggunakan kertas saring.
27
2. Evaporasi
Filtrat yang diperoleh dipekatkan dengan rotary evaporator untuk menguapkan pelarut dan mendapatkan ekstrak etanol temu kunci Boesenbergia
pandurata yang lebih pekat. Suhu saat evaporasi di bawah titik didih pelarut
yaitu 60
o
C.
3. Pembuatan Nanopartikel Kitosan-Ekstrak Etanol Temu Kunci
Boesenbergia pandurata
Pembuatan nanopartikel kitosan - ekstrak herbal temu kunci, dilakukan dengan menimbang 1 gram ekstrak herbal temu kunci dalam botol flakon.
Ekstrak temu kunci kemudian dilarutkan dalam 35 mL etanol p.a dicampur dengan 15 mL akuades dalam gelas beker 2000 mL, kemudian ditambahkan
dengan 100 mL larutan kitosan dalam larutan asam asetat glasial 1 . Selanjutnya secara bertahap ke dalam campuran tersebut ditambahkan 350 mL
NaTPP sambil disertai pengadukan pada kecepatan yang stabil selama 2 jam. Perbandingan konsentrasi kitosan dan NaTPP dalam disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Perbandingan Konsentrasi Kitosan dan NaTPP Sampel
Kitosan NaTPP
Rasio A
0,1 0,02
5:1 B
0,2 0,02
10:1 C
0,3 0,02
15:1 D
0,4 0,02
20:1 E
0,1 0,01
10:1 F
0,1 0,03
3,33:1 G
0,08 0,01
8:1 H
0,09 0,01
9:1 I
0,10 0,01
10:1 J
0,11 0,01
11:1 K
0,12 0,01
12:1