Boor Tangan Palu Besi Palu Kayu Obeng

43

2.7.11 Boor Tangan

Dipergunakan untuk melubang bulat tembus, buntu dan miring. Ada beberapa macam macam boor tangan, tapi yang sering dipergunakan dalam pertukangan adalah boor engkol atau pemutar gurdi abaoor omslac. Pegangannya druif dibuat dari kayu keras yang dalamnya terdapat pelak, supaya ngalir jalannya. Besinya drrad biasanya 10 sampai dengan 13 besarnya, dan dibawahnya pakai tabung bus yang bundar atau persegi enam. Kedalam mulutnya dipasang gurdi yang dikuncukan di dalam lubang mulut boor.

2.7.12 Palu Besi

Adalah alat pemukul yang terdiri dari kepala palu yang terbuat dari besi, dan gagang dari kayu. Alat ini dipergunakan untuk mempersatukan beberapa kayu menjadi satu dengan perkuatan paku. Proses menggunakan palu besi yang perlu diperhatikan: 1 Menempatkan paku pada titik tertentu. 2 Memukul paku dengan pukulan yang cukup keras sampai masuk dan tidak bengkok. 3 Memukulkan palu selajutnya sewajarnya, pukulan biasa sampai paku masuk ke dalam kayu.

2.7.13 Palu Kayu

Seluruhnya terbuat dari kayu berkualitas baik, kenyal tidak mudah pecah dan keras. Palu kayu dipergunakan untuk memukul benda-benda yang bukan besi atau baja, misalnya untuk memukul tangkai pahat lubang sewaktu membuat 44 lubang, mengukit kayu atau sewaktu merakitmerangkai sambungan-sambungan kayu pekerjaan. Proses menggunakan palu kayu yang perlu diperhatikan: 1 Memegang palu kayu pada ujung tangkainya. 2 Menggunakan palu kayu pada permukaan yang harus tetap halus dan baik. 3 Selama istirahat dalam proses pemaluan, palu kayu tetap terpegang dengan posisi kepala kayu berada di atas ujung tangkai menekan pada bangku kerja.

2.7.14 Obeng

Penggunaanya adalah untuk membenamkan sekruf. Obeng yang baik pada mata obeng tidak terlalu keras dan tidak terlalu lunak agar tidak mudah patah atau membengkok pada matanya bila atau sewaktu digunakan. Dalam perdagangan hulu atau pegangan obeng terbuat beralur-alur agar tidak ikut berputar dalam pegangan. Proses penggunaan obeng yang perlu diperhatikan: 1 Mata obeng jangan terlalu tipis, agar tidak mudah meleset dan mata obenglubang tidak rusak. 2 Mata obeng jangan terlalu tebal, jelas sulit masuk dan mata obeng atau sekruf akan dapat rusak. 3 Mata obeng jangan terlalu lebar dari diameter sekruf sebab akan merusak lubang sekruf, juga mata obeng sendiri. 4 Mata obeng jangan terlalu lebar dari diameter sekruf, sebab terutama mata obeng akan berakibat patah atau bengkok karena tekanan putaran tidak seimbang. 45 Maka yang baik dan benar panjang diameter alur sekruflubang alur pada kepala sekruf harus berukuran pas dengan ukuran mata obeng.

2.7.15 Dreep Pembenan Paku

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN JASA BOGA SMK NEGERI 10 MEDAN.

0 3 13

HUBUNGAN PENGELOLAAN KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 4 27

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MENGHITUNG VOLUME KONSTRUKSI BANGUNAN SEDERHANA PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BATU DAN BETON SMK NEGERI 1 BALIGE.

0 2 30

KONTRIBUSI PENGUASAAN ALAT PRAKTEK DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PRAKTEK KONSTRUKSI KAYU SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI KAYU SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 2 30

HUBUNGAN KREATIVITAS DAN ALAT KERJA PRAKTEK KAYU TERHADAP HASIL BELAJAR PRAKTEK KONSTRUKSI KAYU PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI BANGUNAN DI SMK NEGERI 2 RANTAU UTARA TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 1 27

HUBUNGAN PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI KAYU DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI KAYU SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 3 33

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN KETERAMPILAN MENGGUNAKAN ALAT PRAKTEK KERJA KAYU DENGAN HASIL BELAJAR MELAKSANAKAN PEKERJAAN KAYU PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI KAYU SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM .

0 3 29

HUBUNGAN KREATIVITAS DAN PENGUASAAN PENGGUNAAN ALAT KERJA PRAKTEK KAYU DENGAN HASIL BELAJAR PRAKTEK KONSTRUKSI KAYU PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK FURNITURE SMK NEGERI 1 MERDEKA, BERASTAGI TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 29

(ABSTRAK) HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PRAKTIK KAYU SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIANTEKNIK KONSTRUKSI KAYU SMK NEGERI I MAGELANG.

0 0 3

HUBUNGAN PROFESIONALITAS GURU DAN FASILITAS PRAKTIK, DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PAKET KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI KAYU SMK N I ABANGKARANGASEM BALI.

0 0 98